Warning⚠️
Chapter ini mengandung konten dewasa, harap bijak dalam membaca🔞Sesampainya mereka di kamar, Singto langsung saja merebahkan tubuh Krist diranjang.
Ting tong..
Singto membuka kamar, ternyata itu adalah salah satu karyawannya yang membawakan tongkat bantu jalan Krist.
"Permisi, ini tongkatnya tuan."
"Iya, terima kasih."
"Apakah tuan membutuhkan yang lain?"
"Tidak, nanti saya akan menghubungi lagi jika perlu sesuatu."
"Baik tuan, saya permisi."
"Iya."
Singto menutup pintu kamarnya, kemudian duduk ditepi ranjang. Singto melihat wajah Krist yang sedang tertidur lalu mengusap surai rambut Krist.
Singto tersenyum lebar melihat Krist seperti itu, ia mengecup kening Krist lama. Ketika ia ingin mengangkat kepalanya tiba-tiba Krist membuka matanya. Krist yang melihat jaraknya dengan Singto sangat dekat, mulai menyentuh wajah Singto.
Singto memejamkan matanya menikmati tangan Krist yang menyentuh wajahnya.
"Kau sangat tampan phi" ucap Krist yang Singto yakini ia tidak sadar mengucapkan itu karena pengaruh alkohol.
"Kau kenapa selalu membuat jantungku berdetak dengan kencang? Kalau seperti ini terus bisa-bisa aku mati muda gara-gara kau" rancau Krist sambil menyentuh pipi Singto. Singto yang mendengar ucapan Krist itu terkekeh pelan.
Krist kemudian mengalungkan tangannya dileher Singto, menarik tekuk Singto hingga bibir mereka berdua bertemu. Singto membelalakkan matanya kaget, ia bingung apa yang harus dilakukan.
Krist melumat bibir Singto dengan lembut, Singto yang terbuai dengan itu akhirnya membalas ciuman Krist. Tidak dipungkiri Singto juga menginginkannya.
Ciuman yang awalnya lembut perlahan-lahan menjadi ciuman panas dan menuntut. Krist membuka sedikit mulutnya untuk membiarkan lidah mereka saling bertemu.
"Empphhh" satu desahan keluar dari mulut Krist ketika Singto menggigit bibir bawahnya.
Singto yang mendengar desahan keluar dari mulut Krist semakin memperdalam ciumannya. Hingga Krist menepuk dada Singto pelan saat pasokan udaranya mulai menipis. Singto yang mengerti maksud Krist langsung melepaskan ciuman mereka.
Ciuman Singto kemudian beralih ke leher Krist, menghisapnya kuat dan menggitnya pelan meninggalkan tanda disana.
"Emmphh phi.. aahh" Krist memejamkan matanya menikmati sensasi geli dilehernya.
Singto yang tiba-tiba tersadar langsung menjauhkan wajahnya dari Krist. Singto tidak ingin mengambil kesempatan dari Krist yang sedang mabuk. Jika Krist tidak mabuk pasti dia tidak akan melakukan ini, pikir Singto.
Singto takut kejadian kemarin malam terulang lagi, baru saja ia meminta maaf pada Krist tidak mungkin ia melakukannya lagi, apalagi ini lebih dari yang kemarin.
"Krist sebaiknya kamu segera tidur" ucap Singto sambil berdiri agar tidak terbawa nafsunya.
Saat Singto ingin pergi tangannya ditahan oleh Krist. Ia melihat kearah Krist yang sedang menatapnya dengan tatapan memohon. Singto melihat bibir Krist yang merah sedikit membengkak karena ulahnya barusan, dan tatapan Krist yang seperti itu membuat nafsu yang coba ditahan Singto langsung naik.
"Sial Krist, apa kau mencoba menggodaku?" ucap Singto lirih sambil menggigit bibir bawahnya.
"Phi Sing..." panggil Krist dengan nada yang terdengar sangat menggoda ditelinga Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake [SingtoxKrist]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Sebuah kecelakaan dalam sekejap merubah segalanya. Kecelakaan itu juga membawa orang lain dalam cerita cinta mereka. Genre: Drama, Family, M-Preg Rated: M Cast: Singto Prachaya Ruangroj Krist Perawat Sangpotirat Start: 25 Juli 2021 End...