Chapter 22

465 43 8
                                    

8 Tahun kemudian.

Melbourne, Australia.

Seorang pria manis kini tengah duduk disebuah Cafe di tengah Kota Melbourne. Ia sedang menunggu seseorang yang mengajaknya makan siang bersama.

"Kit, maaf ya aku telat. Aku harus mengurus beberapa pekerjaan sebelum aku mengambil cuti." Ucap pria itu.

"Aku sudah disini 30 menit Phi Tay, kau membuatku mati bosan karena menunggumu" ucap Kit kesal pada pria yang bernama Tay itu.

Orang yang mengajak Kit makan Siang adalah Tay Vihokratana anak dari Vihokratana. Setelah beberapa minggu Kit di Melbourne, ia bertemu dengan Tay. Lebih tepatnya Tay adalah rekan bisnisnya karena ternyata Vihokrata Company bekerjasama dengan Sangpotirat Group.

Selama 8 tahun ini Kit menetap di Melbourne, mengurus anak perusahaan Sangpotirat Group yang berada di Australia. Alasan utamanya pindah ke Melbourne adalah untuk memulai hidup barunya. Karena Kit yakin jika ia menetap di London mungkin saja ia akan bertemu dengan Krist atau Singto saat mereka mengunjungi papanya.

"Aku minta maaf Kit. Kau sudah pesan makanan?" Tanya Tay.

"Belum, karena aku menunggumu Phi."

"Baiklah aku akan pesankan." Tay memanggil waiters kemudian memesan makanan untuk Kit dan dirinya.

"Minggu depan kau jadi berangkat ke Chiang Mai phi?" Tanya Kit.

"Jadi, aku sudah bekerja lembur sampai tidak pulang cuma untuk pergi ke Chiang Mai."

"Baiklah."

"Kit, kau benar tidak ingin ikut bersamaku?"

"Phi Tay aku tidak bisa ke Thailand, kau tau jelas alasannya bukan?"

"Tapi kita ke Chiang Mai bukan ke Bangkok, kau tidak akan bertemu dengannya. Ayolah kita sudah lama tidak liburan bersama, apa kau juga tidak rindu dengan tanah kelahiranmu?" Ucap Tay mencoba meyakinkan Kit.

"Aku akan pikirkan lagi." Kit tersenyum kecil dan Tay mengangguk.

Saat Kit dan Tay sedang menikmati makanan mereka tiba-tiba seorang anak kecil yang usianya sekitar 7 tahun menghampiri mereka. Anak itu memiliki postur tubuh kecil, mata yang bulat, kulit putih susu, hidung mancung dan jangan lupakan pipi gembulnya, sangat mirip dengan Kit.

"Mommy, papa, i'm so hungry." Ucap anak itu dengan berlari kearah Tay dan Kit.

Anak itu baru saja pulang dari sekolahnya, dijemput oleh Joss dan Nany yang bernama Alice.

"Thank you, you can go now." Ucap Kit pada Joss dan Alice.

"Anak papa lapar? What do you want to eat Princess?" Tanya Tay sambil mengangkat anak itu kemudian mendudukannya dipangkuannya.

"Pizza." Ucap anak itu dengan riang.

"Papa will order for you."

"Thank papa, i love you." Ucap anak itu mencium pipi Tay.

"Apa kau tidak sayang mommy juga?" Tanya Kit sedikit kesal.

"Don't be angry mom, aku juga menyayangimu." Anak itu tersenyum sangat manis.

Setelah beberapa saat pesanan datang, mereka bertiga mulai menyantap makanan mereka masing-masing.

*****

"Luna, ayo kita pulang." Ucap Kit pada bocah kecil itu.

Nama anak itu Luna, Luna Sangpotirat.

"No mom, i want to play with Phi Namtam." Ucap Luna sambil merengek

Mistake [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang