Mistake [SingtoxKrist]

Chapter 16

"Welcome home."

"Tuan Krist sudah pulang, saya sudah siapkan makan siangnya" ucap maid.

"Terima kasih bibi, bisa tolong buatkan saya pink milk saya haus."

"Pink milk? Ah baiklah tuan."

Suara mobil masuk pekarangan rumah, sesuai janjinya dengan Krist, Singto akan makan siang dirumah.

"Phi Singto aku sangat merindukanmu" ucapnya sambil memeluk erat tubuh Singto.

"Krist kenapa lagi, dia sungguh aneh akhir-akhir ini."

"Aku juga merindukanmu sayang." Singto membalas pelukannya.

"Ini tu-- oh maaf tuan saya mengantarkan pink milk tuan Krist" ucap maid menunduk karena melihat mereka berpelukan.

"Pink milk?" Singto heran.

"Terima kasih bibi" ucapnya tanpa melepas pelukannya pada Singto.

"Phi Sing" panggil Krist yang berdiri membeku didepan pintu rumah karena melihat Singto berpelukan dengan pria lain.

Singto menoleh ke sumber suara kemudian membelalakkan matanya terkejut dan seketika melepaskan pelukannya. Krist yang melihat sosok yang dipeluk Singto itu tak kalah terkejutnya.

"Kit" ucap pria yang memeluk Singto.

"S-siapa kau?"

"Aku Krist, kau melupakan phimu?"

"Phi?"

"Iya, oh iya aku lupa, kata papa kamu hilang ingatan. Jadi kau masih belum bisa mengingat Kit?"

"Kit?"

"Iya kau Kit, dan aku Krist." Ucap pria tadi.

"A-apa?"

Singto yang daritadi diam karena terkejut akhirnya berbicara. "Apa-apaan ini?"

"Bagaimana jika kita duduk dulu, ayo Phi Sing, Kit."

Mereka menuruti ucapan pria manis yang mengaku dirinya Krist itu, mereka bertiga duduk diruang tamu.

Pria manis itu menarik nafasnya dalam dan mengeluarkannya dengan kasar. "Jadi dia adalah Kit, kembaranku. Aku juga tidak menyangka memiliki kembaran, aku baru mengetahuinya sebelum kecelakaan itu terjadi. Kit mendatangiku dan aku juga sama terkejutnya seperti yang Phi Sing lakukan tadi." Ucap Pria itu.

Flashback ON

ting.. tong..

"Siapa sih yang bertamu malam-malam begini" gerutu Krist.

Krist turun dari kamarnya dan berjalan membukakan pintu. Setelah pintu itu terbuka, Krist kaget bukan main dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Halo Phi Krist" ucap pria manis itu.

"S-siapa kau? Kenapa kau mirip sekali denganku?" Krist memegang wajahnya sendiri tak percaya.

Pria itu tersenyum. "Aku Kit, saudara kembarmu."

"Tidak mungkin, bagaimana aku bisa memiliki kembaran? Mae tidak pernah bercerita padaku."

"Boleh aku masuk dulu? Aku akan menjelaskannya padamu phi" ucap Kit sembari tersenyum manis.

"Ya masuklah." Krist masih dengan wajah terkejutnya.

Kit mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah, namun fokusnya kini pada foto yang terpajang diruang tamu. Ya, itu foto pernikahan. Kit menyentuh foto itu kemudian tersenyum.