Epilog

1.2K 55 16
                                    

Matahari belum menampakkan wujudnya namun pria manis sudah disibukkan dengan packing barang-barang yang akan ia bawa untuk berlibur ke Phuket. Pria manis itu adalah Krist, ia sangat tidak sabar untuk bermain dipantai dan menyelam.

Penerbangannya pukul 07.00 pagi tapi pria tampannya belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Krist segera mencubit hidung Singto dengan keras agar segera membuka matanya.

"Phi Sing! Ini sudah jam 5 pagi, cepat bangun! Kamu mau kita ketinggalan pesawat." Teriak Krist yang menggema di penjuru kamar.

"Astaga sayang, kamu memang kelebihan tenaga ya? Ini bahkan masih pagi buta tapi kamu sudah berteriak sekencang itu." Ucap Singto dengan perlahan membuka matanya.

"Hehe maaf Phi, biar kamu segera bangun. Yasudah cepat siap-siap aku akan minta maid membuat sarapan untuk kita."

Singto pun segera bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Krist masih menyiapkan beberapa barang yang akan mereka bawa.

Setelah selesai mandi Singto dan Krist sarapan bersama kemudian bergegas menuju bandara. Tidak membutuhkan waktu lama mereka akhirnya sampai, terlihat sudah ada Off, Gun dan New yang menunggu mereka.

Liburan kali ini memang Singto dan Krist mengajak teman mereka, tidak hanya mereka bertiga, ada juga Kit, Luna dan Tay yang berangkat langsung dari Melbourne. Sepertinya ini akan menjadi liburan yang sangat menyenangkan.

*****

Setelah menempuh perjalanan 1 lebih akhirnya mereka sampai di Phuket, Krist sangat exited karena pantai adalah tempat favoritnya. Sedangkan Singto hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya yang seperti anak kecil, sangat menggemaskan.

"Daddy, second mommy."

Luna berteriak ketika melihat Singto dan Krist memasuki villa yang mereka sewa selama di Phuket. Luna berlari untuk menghampiri Singto dan Krist kemudian memeluk mereka berdua.

"Apa Luna merindukan daddy?"

"Iya, sangat rindu."

"Luna tidak merindukan second mommy juga?" Ucap Krist dengan berpura-pura sedih.

"Aku juga merindukan second mommy juga, aku rindu bermain bersama dengan second mommy."

"Baiklah nanti kita akan main dipantai ya."

"Okay."

Krist kemudian menemui Kit dan memeluk adik manisnya itu, sejak pertemuan mereka di London waktu itu Krist tidak pernah bertemu lagi dengan Kit, hanya beberapa kali mereka berhubungan via telepon.

"Bagaimana keadaanmu Kit?"

"Baik Phi, kau bagaimana?"

"Aku juga baik." Ucap Krist sambil tersenyum.

"Hai Kit."

"Hai Phi Singto."

Kit masih merasa canggung dengan Singto meski mereka sudah menyelesaikan semuanya ketika di London tapi tetap saja masih ada secuil rasa yang tertinggal. Krist yang menyadarinya pun hanya tersenyum.

"Aku akan ajak Luna jalan-jalan, kalian bisa berbicara berdua."

"Krist?" Singto menatap Krist takut jika Krist marah.

"Tidak apa-apa Phi, aku tau kalian perlu bicara tentang perkembangan Luna atau hal yang lain. Aku tidak keberatan kok, aku pergi dulu ya."

Krist kemudian mengajak Luna dan seluruh teman-temannya untuk bermain di pantai. Sedangkan Singto dan Kit masih diselimuti oleh kecanggungan yang membuat mereka hanya diam.

"Bagaimana keadaanmu Kit?" Tanya Singto memecahkan keheningan.

"Baik, kau bagaimana?"

"Aku baik juga. Lalu Luna bagaimana?"

Kit menceritakan tentang perkembangan Luna kepada Singto dan juga menceritakan tentang keseharian gadis kecil cantiknya itu. Singto beberapa kali tertawa mendengarnya, anaknya memang sangat aktif dan tidak bisa diam.

"Maaf aku tidak bisa bersama dengan Luna setiap waktu dan memberinya figur ayah selama ini, kau harus bekerja keras membesarkannya seorang diri."

"Sepertinya kita sudah membicarakan itu Phi, aku tidak masalah. Aku bahagia merawatnya, bahkan ketika dia tidak ada aku merasa kesepian."

"Terima kasih Kit." Ucap Singto dengan tersenyum.

"Aku bosan mendengar kata maaf dan terima kasih dari mulutmu Phi, kau selalu mengatakannya ketika berbicara denganku. Sudahlah, ayo kita kesana, pasti mereka semua menunggu kita."

Singto mengangguk kemudian pergi bersama Kit ke tepi pantai untuk bermain bersama mereka semua.

"Daddy, mommy, ayo kemari. Aku dan second mommy membuat istana pasir." Ucap Luna sambil menunjukkan istana pasirnya kepada Singto dan Kit.

"Wah bagus, apa mommy boleh ikut membangunnya?"

"Tentu saja boleh mom."

Kit, Krist dan Luna bersama-sama membangun istana pasir milik mereka. Sedangkan Singto hanya menatap mereka bertiga dengan wajah bahagianya.

"Jika kalian bertiga adalah kesalahan, maka kalian menjadi kesalahan yang terindah dalam hidupku."

END

Singto dan Krist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto dan Krist.

Singto, Kit dan Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singto, Kit dan Luna.


21 September 2021
07.17 WIB

Mistake [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang