Chapter 20

504 40 7
                                    

Chapter ini berisi flashback jadi hampir dipastikan dialognya sama dengan chapter sebelumnya, namun ini dari sudut pandang Singto. Kalau bisa jangan di skip agar kalian tau bagimana perasaan Singto sebenarnya.

__________

Flashback ON

Singto POV

Aku tidak percaya dengan semua ini, Krist memiliki saudara kembar? Mereka tertukar saat kecelakaan itu terjadi? Dan yang bersamaku selama hampir 4 bulan ini adalah kembaran Krist? Apa-apaan ini? Apa takdir sedang mempermainkanku?

Saat Krist bercerita aku tidak tau harus menanggapi apa, sungguh aku sangat pusing. Kenapa semua ini harus terjadi? Dan kenapa baru sekarang semuanya terungkap? Oh Tuhan kau sangat kejam.

"Kit selama kau menganggap dirimu adalah aku, apa kau dan Phi Singto..."

Aku kaget pertanyaan itu muncul, aku tau arah pembicaan itu merujuk pada hubungan suami istri. Aku tidak tau harus bicara apa, faktanya aku dengan Krist yang selama ini bersamaku telah banyak melakukannya.

"Tidak phi, aku dan Phi Singto tidak berhubungan apapun. Aku merasa tidak nyaman dengan orang asing dan Phi Sing juga mau mengerti. Aku tidur dikamar bawah karena waktu itu kakiku patah jadi aku tidak bisa jalan terlalu jauh apalagi naik tangga dan Phi Sing tidur... dikamarnya sendiri phi."

Aku melirik kearah Kit, kenapa dia harus berbohong? Aku tau dia tidak ingin menyakiti hati Krist tapi bukankah kebohongan itu hanya menunda luka? Aku ingin mengatakan yang sebenarnya tapi lidahku tiba-tiba saja menjadi keluh.

"Phi Sing aku sangat merindukanmu, apa kau juga merindukanku?"

Ucapan Krist itu membuyarkan lamunanku. dia bilang dia merindukanku, aku harus menjawab apa? Aku bahkan merasakan kehadirannya setiap hari meskipun itu bukan Krist. Aku melihat kearah Kit, ia tampak meremat ujung kemejanya, aku tau hatinya pasti terluka saat ini. Tapi aku tidak bisa berbuat apapun.

"Aku juga merindukanmu"

Ucapan itu muncul dari mulutku, aku tidak tau apakah kata itu memang berasal dari dalam hatiku ataukah hanya sebuah white lie agar Krist tidak kecewa.

"Phi aku pergi dulu, aku lupa ada janji dengan New dan Gun."

Aku tau Kit berbohong, Kit pasti pergi untuk menenangkan hatinya. Kit pasti tidak ingin aku dan Krist tau apa yang ia rasakan saat ini, tapi hanya melihat matanya saja aku tau betapa terlukanya ia.

Lagi-lagi aku tidak bisa melakukan apapun, aku ingin mengejar Kit tapi kenyataan menahanku. Kenyataan bahwa Krist yang sesungguhnya adalah yang memelukku saat ini, bukan yang pergi dengan hati terlukanya. Tapi kenapa rasanya ini juga sangat berat untukku.

Hari sudah mulai larut tapi Kit belum juga kembali, aku sangat menghawatirkannya. Akhirnya aku putuskan untuk mencarinya, aku berbohong pada Krist untuk keluar menemui Phi Off karena jika jujur Krist pasti memberiku banyak pertanyaan.

Aku tidak tau dimana Kit saat ini, aku mencoba menelepon ponselnya tapi tidak aktif. Aku mencoba melacak ponselnya dan aku menemukannya. Aku terus mengikuti GPSnya hingga GPS itu berhenti dihotel Sangpotirat Group.

"Dia kesini lagi?"

Aku mengedarkan pandanganku di lobby namun tidak menemukannya, sampai aku bertemu bodyguard yang tadi mengantarkan Krist pulang.

"Tunggu, kamu bodyguard Kit kan?"

"Benar tuan."

"Apa kau tau Kit dimana?"

Mistake [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang