Chapter 15

479 46 4
                                    

Tiga hari setelah pulang dari pantai, Singto terbangun karena suara Krist yang terus saja merengek dan menggoyang-goyangkan tubuhnya, membuat Singto mau tidak mau harus membuka matanya.

"Astaga sayang ini masih pagi bahkan matahari saja belum terbit, kenapa kau membangunkanku?" tanya Singto sedikit kesal.

"Phi aku ingin makan mango sticky rice" ucap Krist sambil terus menggoyangkan tangan Singto.

"Pagi buta begini? Mana ada restoran yang buka sayang?"

"Pasti ada phi."

"Sayang ini jam 4 pagi kita tunggu 2 jam lagi ya, aku akan membelikanmu sepuasnya, oke?"

"Tidak mau, aku maunya sekarang." Krist melipat tangannya didada.

"Krist.."

"Terserah kau!"

Krist kemudian berbalik membelakangi Singto dan Singto yang masih mengantuk memutuskan untuk tidur kembali. Belum sampai terlelap, Singto mendengar suara isakan Krist.

"Sayang kamu kenapa?" Singto langsung membuka matanya lebar.

"Tidak apa-apa hiks" ucap Krist dengan terisak.

"Sayang kalau ada sesuatu cerita padaku" suara Singto sangat lembut.

"Kamu jahat, aku membencimu."

Krist kemudian bangun dan turun dari ranjang kemudian mendudukkan dirinya disofa. Singto yang melihatnya merasa heran, tidak biasanya Krist bersikap seperti itu.

"Sayang.." panggil Singto sambil berjalan mendekati Krist.

Krist hanya diam, masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Sayang kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?"

Krist masih tidak mau berbicara. "Sayang bicaralah, aku tidak akan tau jika kamu tidak mau berbicara" ucap Singto masih dengan nada lembutnya.

"Kamu jahat phi, aku ingin mango sticky rice tapi kamu tidak mau membelikanku hiks."

Singto menaikkan kedua alisnya dan mulutnya menganga karena tidak percaya dengan apa yang dikatakan Krist. "Astaga sayang, kamu menangis cuma gara-gara mango sticky rice? Aku sudah bilang kan aku akan membelikanmu sepuasnya nanti."

"Aku tidak mau, aku maunya sekarang!" Ucap Krist dengan mengusap air matanya.

Singto mengusap wajahnya kasar. "Baiklah aku akan membelikannya sekarang, kamu tunggu disini saja ya."

"Benarkah kamu mau membelikannya phi?" Tanya Singto dengan ekspresi yang sudah berubah drastis, menjadi tersenyum lebar.

"Iya sayang."

"Terima kasih phi."

"Yasudah aku berangkat dulu, tunggu disini ya."

"Iya phi, hati-hati" ucap Krist dengan tersenyum memperlihatkan gigi dan lesung pipinya.

Singto lalu bergegas untuk mencari restoran yang sudah buka, ia mengelilingi jalanan dengan mobilnya. Hingga ia melihat ada satu cafe yang buka, seperti itu cafe buka 24 jam.

Singto langsung memesan mango sticky rice 3 box dan 2 coklat panas, ia tau Krist biasa minum coklat panas. Setelah menunggu 15 menit, pesanan pun siap. Singto melajukan mobilnya kembali ke rumah.

Setelah sampai di rumah ternyata Krist sudah kembali tertidur pulas dikasurnya, Singto hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya tidak tega membangunkan Krist. Singto meletakkan makanan itu dimeja, dan kembali ke ranjang untuk melanjutkan tidurnya.

Mistake [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang