chapter 13

10 3 0
                                    

H-3 Menuju Bandung bersama anggota osis. Di ruang osis banyak sekali anggota-anggota osis datang untuk keperluan rapat. Rapat pada hari ini membahas tentang progress acara di Bandung nanti.

Banyaknya anggota osis mengusulkan hanya membuat rangkaian acara sederhana saja, sama halnya seperti liburan. Hal ini tentu disetujui oleh ketua osis. Setelah disetujui, barulah mereka menyusun agenda selama berada di Bandung.

Kak Radit menghampiri Bulan beserta kawannya itu. Ia memperlihatkan hasil kerjanya sebelum nantinya dikasih ke kepala sekolah. Namun, dengan wajah anehnya ia melihat kertas itu, Bulan pun jadi ragu.a

"Ini.. yang isi Kop surat siapa ya?" tanya-nya, Bulan acungkan jari kecilnya

"Coba sini. Ga beres ini," ucapnya dengan nada tegar

"I-iya Kak, kenapa?" balasnya

"Kamu ini. Coba liat. Kamu urus logo aja salah loh, dapet foto darimana hah? Terus ini juga, kamu mau dilihat kepala sekolah dengan tulisan singkat begini? Tanggalnya juga salah itu." salah satu kritik yang dikeluarkan oleh Kak Radit

"...Maaf Kak," wajah Bulan kini termenung sedih

"Yaudah cepet betulin! Ada-ada aja kamu." kini amarah Kak Radit sudah keluar. Tanduknya sudah bermunculan dikepalanya.

"Dit.. udah ah, dia kan masih baru, wajar kok kalau salah, udah ya," Kak Lia-bendahara osis berusaha menenangkan situasi

Kak Lia sebenarnya satu angkatan dengan Kak Radit. Bedanya, ia sebagai bendahara osis. Konon katanya, mereka berdua sempat dirumorkan pacaran setelah sah menjadi anggota osis. Namun sudah lama mereka putus, meskipun begitu, hubungan mereka kerap akrab, tanpa adanya rasa dendam, dan amarah.

"Tangannya masih sakit, wajar kalau ada salah dalam penulisan, bersikap dewasa lah Dit," tambahnya

Berusaha menenangkan diri, ia izin untuk pergi ke kantin. Suasana kantin begitu tenang. Sambil duduk santai, dibuka-kan laptopnya lalu membetulkan apa saja yang salah. Ditengah-tengah itu, Kak Lia datang memberi minuman dingin.

"Hai, r u okey?" suara lembutnya bagaikan malaikat turun di bumi

"E-eh Kak, iya gapapa kok," jawabnya grogi

"Dia tuh emang orangnya harus rapih. Gabisa dia kalau lihat ada yang kacau sedikit pun," ucapnya

"Lagi juga, ini emang salahnya aku kok Kak, hehe aku kurang teliti dalam hal ini," sanggahnya

"Abis ini ada acara? McDonald's lah yuk? Gua traktir. Ajak temen lu juga," ajaknya

"B-boleh Kak, terimakasih," terimanya.

Balik lagi menuju ruang osis. Dengan canggung, Bulan memberikan berkas revisi tadi kepada Kak Radit. Setelah dilihat, hasilnya sudah bagus daripada tadi. Segera ia menuju ruang kepala sekolah untuk mendapatkan perizinan agar acara ini dapat dilaksanakan.

Kabar baiknya, kepala sekolah mengizinkan anggota osis berpergian ke Bandung. Kepala sekolah tahu anak-anak osis sudah menguras tenaganya kemarin, oleh karena itu ia ingin anggota osis tidak terlalu stress, mereka butuh semacam refreshing.

Ruang osis sana sangat ramai. Banyak sekali perdebatan yang terjadi. Sebagai ketua osis, Kak Radit sudah mesti mengambil keputusan. Untuk itu ia mengadakan voting agar mencapai kemusyawaratan.

"Kak, berangkatnya apa ga kepagian jam 6 pagi? Mulai dari jam 8 ajalah," usul anggota osis

"Gabisa gitu, perjalanan dari sini ke Bandung jauh, belom lagi macetnya. Ya paling ngga jam 7 bus udah berangkat," jelasnya

KETOS [ KETUA OSIS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang