chapter 3

31 9 8
                                    

Dengan awan bewarna kelabu, pagi hari ini tidak begitu cerah seperti kemarin. Suhu dingin, ditambah dengan rintikkan air hujan yang berjatuhan di Kota ini.

Tentu saja, Bulan tidak melupakan jas hujan. Ia menempatkan jas hujan di dalam tas. Untungnya, hujan turun ke permukaan sebelum Bulan berangkat, jadi tidak begitu merepotkan baginya untuk mampir di tengah jalan.

Walaupun cuaca hari ini tidak bagus, tetap saja tes wawancara calon osis dilaksanakan. Sebelum wawancara, calon osis diminta untuk berkumpul di ruang osis dan menunggu gilirannya wawancara.

Tak bohong, kini Bulan tampak ketakutan sekaligus gugup. Khawatir jika ia tidak lolos tes lagi seperti tahun kemarin. Wajahnya begitu fokus untuk menguasai pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanya nanti.

Setelah menunggu giliran, akhirnya tibalah nama Bulan disebutkan. Ketika masuk di ruang untuk wawancara, bagai tersambar petir, wajah serta badannya kini mematung mengetahui bahwa ia akan diwawancarai oleh Kak Radit.

"Bulan Ranjani Sagita, silahkan duduk," panggil Kak Radit

"Terimakasih kak," ucap Bulan yang sudah duduk dihadapan Kak Radit

"Kasih alasan yang logis, kenapa kamu mau ikut osis?" pertanyaan pertama

"Karena saya belajar dari kegagalan tahun kemarin, dan saya ingin menambah wawasan, begitu juga pengalaman saya di osis kali ini,"  jawab tegas dari Bulan

"Mau cari wawasan? Belajar aja di kelas. Nambah pengalaman? Banyak ekskul di sini," lontar Kak Radit

"Maksudnya, wawasan tentang arti kekompakan, arti persahabatan, dan lain sebagainya," balas Bulan

"Kamu capek-capek ikut osis cuma pengen tau arti kekompakan? Search google aja, bukannya teknologi kita udah canggih?" heran Kak Radit

"Bukan hanya sekedar materi aja kak, saya pengen merealisasikan juga," jawabannya berhasil membuat Kak Radit terdiam.

"Kamu sendiri bilang, belajar dari kegagalan tahun kemarin, berarti visi-misi-motto sudah lebih bagus dan meyakinkan para anggota osis? Kalau begitu, sebutin," pertanyaan terakhir dalam sesi wawancara.

Lega, sekaligus puas dengan jawaban Bulan terkait visi-misi dan moto, Bulan yakin bahwa jawaban kali ini tidak mengecewakan osis lainnya, dan bisa lolos menjadi anggota osis.

Setelah menjawab pertanyaan dari Kak Radit, selesai sudah giliran Bulan untuk test wawancara, Bulan diminta untuk kembali ke ruang osis sembari menunggu calon osis lainnya untuk sesi wawancara.

Test wawancara tahun ini lebih lama dibanding tahun lalu. Itu juga karena tahun ini, banyak calon anggota osis ikut serta dalam pemilihan anggota osis. Serta kesiapan anggota osis lainnya dalam test wawancara.

"Baik, hari ini kita semua sudah menyelesaikan seluruh test, ntah itu test fisik dan test wawancara. Untuk itu, saya berharap hasil nantinya kalian tidak begitu kecewa, justru bisa kalian ambil dan pelajari dari itu. Paham?" jelas Kak Radit

"Ah ya, besok pengumumannya yaitu di jam istirahat, jadi besok kalian bisa lihat nama kalian di mading sekolah," Tambah anggota osis lainnya

"Saya atas nama Raditya Danendra, selaku ketua osis, mengucapkan maaf sebesar-besarnya ketika ada perbuatan kami yang salah," ucap Kak Radit

"Dan juga terimakasih untuk kalian sudah mau berpartisipasi dalam pemilihan calon anggota osis, itu saja dan sampai bertemu lagi di lain waktu!" tambahnya.

Sehabis berpamitan dengan anggota osis, Bulan menuju ke kelas. Namun, di koridor kelas seorang guru memanggil Bulan. Segera ia menghampiri guru tersebut.

KETOS [ KETUA OSIS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang