☁️YaGas-1☁️

23.8K 2.2K 235
                                    

Haiii semuaaa, ingat ya votenya gaboleh jimplang hehehe. Book ini dijamin upnya setiap hari bahkan bisa sampe up gila-gilaan.

Dan tentu saja didukung dengan kalian vote dan banjiri komen heheh.

Happy Reading❤
.
.

PAGI ini Yara kembali ke rumah yang sudah 1 tahun ini dia datangi setiap pagi, rumah pacar tukang tidurnya tentu saja.

Yara dan Agas itu bukanlah teman masa kecil, awal pertama Yara ketemu Agas itu saat dia tengah menelusuri taman belakang sekolah.

Kala itu mereka lagi menjalani MPLS di SMA baru mereka.

Yara menemukan Agas tertidur direrumputan. Bibirnya yang tebal namun mungil membuat Yara gemas, apalagi warna nya pink alami yang menawan.

Belum lagi pipinya yang agak chubby, kulit putih bersih. Yara langsung merasa tertarik, namun dia tak langsung mendekati Agas.

Mereka jadian 1 bulan setelah sekolah, yang nembak Agas kok.

Katanya dia memang suka sama Yara, Yara aja gatau gimana Agas bisa suka sama dia. Secara kan mereka beda kelas dan juga jarang bicara.

Yara kelas 11 Ipa 1 sementara Agas 11 Ipa 2.

Yara masuk ke Ekskul basket dan taekwondo sementara Agas masuk ke Ekskul melukis.

Yara mengetuk pintu rumah 2 tingkat yang modern didepannya, sebenarnya Mama Agas meminta agar Yara langsung masuk saja.

Tapi Yara kan segan, gak mungkin nyelonong masuk gitu aja.

Cklek.

Yara langsung memberikan senyum sopannya pada Mama Agas.

"Assalamualaikum Tante." salamnya sopan seraya menyalim tangan Tante Hanum. Mama Agas.

Hanum tersenyum singkat.

"Wa'alaikum sallam, Agas nya tadi udah bangun. Terus sarapan, tapi dia ketiduran di meja makan, kamu gendong bisa?" ungkap Hanum tenang.

Aura dominan memang terasa pada diri Hanum, dan Hanum adalah panutan Yara.

Sehingga dia bertekat membentuk otot lengan seperti yang Hanum punya.

Yara mengangguk, dia masuk ke dalam dan melihat pemandangan manis. Agas tertidur dengan kepala bertumpu dimeja makan.

"Tante mau mandiin Om Gaga dulu ya. Kalau mau berangkat langsung aja." Hanum berkata setenang itu sembari berjalan menuju kamarnya dilantai 2.

Pekikan histeris milik suaminya udah kedengaran karena Hanum gak ada didekatnya.

Sekarang Yara tau darimana asal kemanjaan milik Agas.

Perlahan Yara menepuk pundak Agas, mencoba membangunkannya dulu.

"Agas, bangun atau mau aku gendong?" tanya Yara amat lembut.

Agas diam, namun dia menegakan tubuhnya dan merentangkan tangannya kearah Yara. Matanya masih merem.

Rambut hitam sedikit ikalnya berantakan. Bibir mungilnya sedikit terbuka. "Gendong ya ternyata." Yara segera menggendong Agas ala koala.

Childish Agas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang