☁️YaGas-4☁️

14K 1.5K 65
                                    

Haiii, jangan lupa vote ya. Aku rada males buat sistem kayak chap sebelumnya, tapiii kalian tolong vote ya. Jangan pelit😁❤.

Happy Reading❤
.
.

HARI ini rasanya Agas sangat malas, pasalnya ada jam pelajaran Olahraga yang mengharuskan Agas keluar dari meja ternyamannya untuk tidur.

Dia sudah mengganti pakaian dengan kaus olahraga, setelah pemanasan singkat mereka berbaris di lapangan.

"Lo kenapa? Kok kusut amat tuh mukak." celetuk Erga yang duduk dikursi rodanya. Dia tak pernah ikut olahraga praktek, hanya ikut teori saja.

Agas mendesah malas, Erga sudah tau alasan dia begini tapi masih saja bertanya kenapa.

"Gue males, ntar disuruh main bola volli, materi hari ini kan itu." jawabnya pelan.

Bibir tipis Erga membulat. "Oooh, tapi kan kelas cewek lo juga praktek hari ini. Harusnya lo seneng dong karena bisa liat-liatan." cetusnya mengejek.

Walau dia juga senang karena Lona praktek dihari yang sama dengannya, tapi Erga harus jaga image. Gaboleh kelihatan antusias.

"Cewek gue?"

"Iya, Buna lo itu."

"Mana!?"

Bahu lemas Agas menegak, dia langsung mencari dimana Buna kesayangannya berada. Tatapannya berpendar ke lapangan bagian kanan.

Dan ketemu, dia melihat Yara sedang pemanasan dengan teman barisannya, senyum lebar langsung terbentuk diwajah Agas.

Dia hendak berjalan kearah Yara, namun Erga langsung menahan bajunya agar tak pergi.

"Eits, lo gak boleh kemana-mana. Nanti dimarahi Pak Santoso." ketusnya kesal.

Agas memberengut mendengar peringatan Erga, dengan malas dia duduk kembali. Tatapannya terus tertuju pada Yara yang terlihat sangat cantik saat ini.

Rambutnya diikat kuda, cantik banget.

Sementara Yara tau kalau Agas terus memandang kearahnya, tapi dia abaikan saja dulu. Nanti juga mereka bakalan barengan.

"Cowok lo, matanya gak kedip tuh." celetuk Lona saat melihat Agas tak berkedip sama sekali karena memandang Yara.

Yara mengangguk pelan. "Tau kok, biarin aja." sahutnya.

Lona mengangguk, sesaat dia beradu pandang dengan Erga, saat Erga ingin tersenyum padanya, Lona langsung mangalihkan tatapannya dari Erga.

Membuat cowok manis itu terkaku seketika, kenapa Lona mengabaikannya!? Bahkan biasanya Lona selalu semangat saat melihatnya.

Jantungnya berdegup cepat. "Apa aku melakukan kesalahan?" cicitnya mulai overthinking, jari-jarinya mulai memilin seragam putihnya guna menghalau perasaan gelisahnya.

"Apa aku buat salah?"

"Kenapa Lona mengabaikanku?"

"Kenapa Lona tak tersenyum padaku?"

"Kenapa..kenapa!! Ingat Erga ingat! Apa kau ada buat kesalahan!? Ingat-ingat!" Anxiety nya kambuh lagi, dia makin takut dan merasa gelisah.

Childish Agas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang