☁️YaGas-5☁️

13K 1.3K 131
                                    

Haii kalian, jangan lupa vote ya sayang❤. Tolong jangan pelit vote, makasiiih😁💕.

Happy Reading❤
.
.

AGAS memandang sayu lawan dalam praktek vollinya kali ini, si preman kelas yang brutalnya gak terkira, mampus dah.

Agas menelan ludahnya kasar, dia menoleh kearah Yara yang nampaknya juga khawatir sama dia.

Yara sudah bersiap dipinggir lapangan, siap-siap kalau ada kejadian buruk nimpa bayi kesayangannya itu.

"Baiklah, kalian hanya perlu mukul bolanya dengan Teknik yang kalian pelajari dari buku selama Teori minggu lalu. Tidak boleh kasar, tidak boleh memukul terlalu kuat." ujar Santoso.

Keduanya mengangguk, namun senyum miring si preman itu terlihat, dia sebenarnya bukan preman yang jelek dan serem.

Dia tampan, badannya 180 dengan otot lengan yang keras, kulit eksotisnya membuat banyak ciwai-ciwai terpesona.

Apalagi senyum berdimple nya, behh...ngeri pokoknya.

"Habis tangan kurus lo sama gue." sinisnya pada Agas.

Agas dengan mata sayu andalannya memandang cowok itu kesal, dia tau dia kurus. Tapi gak sekurus yang preman itu kira.

Berat badannya 58 kg ya, lumayan berisi dia tuh.

Rambut yang diikat Yara tadi terlihat bergerak saat Agas juga menggerakan tubuhnya.

"Iih, imut banget bayi aku. Rambutnya tuing-tuing." gemas Yara dengan bibir yang digigitnya.

Agas bersiap menerima bola maut dari Doni, si cowok preman yang nyatanya adalah anak mami yang selali minum susu asi.

Doni melambungkan bola ke atas, lalu dia memukul bola tersebut dengan kuat, dia langsung memberikan servis maut untuk Agas.

Agas bersiap dengan kedua tangannya untuk menerima bola.

Dugh!

Berhasil, Agas berhasil mengembalikan bola tadi, Doni menerima bolanya kembali namun langsung menggunakan...

Smash.

Alhasil Agas tak bisa menerima bola tersebut.

Matanya udah keburu dipejam saat melihat bola itu melaju cepat kearahnya. Pasti rasanya akan sangat sakit.

Dugh!

Eh?

Agas membuka matanya saat dirasa tubuh nya tergeser begitu saja dan digantikan orang lain. Matanya membulat "Buna?" bisiknya heran.

Yara menggantikannya dan menerima bola tadi. Alhasil kini dia yang bermain dengan Doni. "Lo gak papa?" tanya Erga yang baru saja kembali bersama Lona.

Matanya sembab, pasti habis nangis.

"Gak papa, untung Buna langsung gantiin gue."

Mereka kini beralih menonton pertandingan antara Yara dan Doni, sangat sengit dan juga menghibur.

"KOK JADI LO YANG MAIN!?" teriak Doni tak terima, Yara sangat lihai bermain Volli. Kalau ginu caranya nilainya akan kurang.

Yara tersenyum tipis. "Gue gamau muka dan tubuh cowok gue kegores luka gara-gara lo." jawabnya santai.

Doni merengut kesal, sampai akhirnya Yara memberikan smash mautnya pada Doni. Dan cowok itu tak sempat menerimanya.

Bugh!

Wajah tampannya langsung kena hantam bola pemberian Yara. Membuatnya meringis dengan mata yang berkaca-kaca.

Peluit tanda berhenti terdengar, Yara berjalan mendekati Doni guna memeriksa luka yang dia buat tadi.

"Hidung lo berdarah." gumamnya sedikit panik, dia langsung menarik Doni keluar dari lapangan.

Diikuti Agas, Erga dan Lona.

Agas memandang sebal tangan Yara yang tengah menggenggam Doni, tangan yang biasanya memegangnya kini malah memegang orang lain.

Bibirnya mengerucut sedikit dengan pipi yang menggembung. Rambutnya bertuing-tuing saat jalan Agas nampak dihentak-hentakan kayak anak Pramuka.

"Jangan cemburu, dia cuma nolong. Pasti yang ada di otaknya itu lo Gas." tegur Lona.

Agas menoleh dengan tatapan heran.

"Kenapa gue?" tanya nya pelan.

Lona tertawa mendengar ujaran polos itu.

"Karena dia lagi bayangin kalau seandainya lo yang kena bola tadi, Doni aja sampai mimisan apalagi kalau Lo yang kena. Paling kecil ya hidung lo patah." ocehnya.

Agas diam, benarkah begitu?

Buna-nya berpikir hal seperti itu?

Iya Agas iya, Yara memang membayangkan jika Agas lah yang kena bola maka seperti apa lukanya, makannya dia langsung bawa Doni ke UKS.

Rasanya Agas pengen berhenti cemburu, tapi gabisa. Alisnya menukik kebawah dengan cebikan lucu dibibirnya.

Dia tetap cemburu karena Yara menyentuh tangan cowok selain tangannya.

"Gue gak suka, Buna nyentuh hama lain!" kesalnya, kakinya masih dihentakannya seperti anak kecil.

Siapa yang suka ceweknya nyentuh cowok lain? Gak ada! Oh kecuali istri dari Paman Das nya sih.

Istri paman Das punya 4 suami, dan om Das adalah salah satunya. Ada kabar angin kalah Istri Om Das yang namanya tak lain adalah Tante Rebecca akan menikah lagi.

Dengan 2 orang katanya, dan juga ingin menceraikan 2 orang lainnya, gatau siapa.

Dari yang Agas dengar sih antara Paman Olean atau gak Paman Hilmar, ada masalah serius dan itu menyangkut dengan anak-anak om Brennan.

Ah ribet lah pokoknya.

☁️Bersambung☁️

































Childish Agas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang