☁️YaGas-8☁️

10.9K 1.3K 55
                                    

Haiii semuaaa, kalau kalian berkenan boleh share cerita ini ke teman kalian biar mereka baca kisah romantis si tukang tidur Agas sama Buna-nya hehehe.

Jangan lupa vote juga ya cinta-cintaku💕. Makasih untuk yang mengapresiasi dengan cara vote❤.

Happy Reading❤
.
.
.

AGAS sudah menunggu didepan rumahnya sejak 20 menit yang lalu, kenapa Yara tak kunjung menjemputnya juga.

Pagi ini Agas mengenakan heandband dikepalanya, guna menghalau poni yang sedikit mengganggunya.

Dia mau nelepon tapi Agas gapunya Hp, iya bener Agas gak punya hp sama sekali. Karena Mamanya melarangnya menggunakan hp.

Agas ini, bisa dibilang anak tersayang di rumah. Alasannya, dia anak yang mudah lelah, mudah sakit, jadi dia tak boleh terkena cahaya radiasi Hp terlalu lama.

Agas menunduk, baru kali ini Yara tak menjemputnya...biasanya Yara tak absen begini. Firasatnya sedikit tak enak jadinya.

Apalagi semalam, Yara lebih banyak diam daripada mengajaknya bicara, Agas sendiri lebih suka jika Yara banyak berbicara padanya.

Itu membuatnya senang, mengamati wajah Yara saat berbicara.

"Buna kenapa sih...kok gak jemput.." lirihnya sedih, akhirnya Agas memilih masuk ke dalam rumah dan memanggil mamanya.

Kebetulan Mamanya lagi suapin Papanya makan. Duh, dasar papanya manja sekali.

"Ma, Buna gak jemput Agas.." adunya pelan pada Hanum.

Hanum menoleh seketika, dia sudah tau sih. Soalnya Yara nge chat dia dan bilang kalau untuk beberapa waktu ini Yara gak bisa jemput Agas.

"Yaudah, kamu berangkat sama Mang Jupri aja." ujar Hanum santai kemudian menyuapi Gaga kembali.

Agas mengangguk, dia akan bertanya pada Yara saat di sekolah nanti. Dan ah, ada satu lagi yang akan dia minta pada mamanya.

"Mama, Agas mau Hp." pintanya dengan suara pelannya.

Hanum kembali menoleh, sementara Gaga memilih untuk memilin rambut panjang Hanum. "Tumben, biasanya kamu gak pernah minta Hp." ujarnya santai.

Agas menunduk, bibirnya mencebik kesal.

"Agas gabisa chattan sama Buna, Agas gabisa telepon Buna, Agas gabisa liat foto Buna, Agas mau punya hp biar bisa video call sama Buna, Agas mau kayak temen Agas yang lain Maaaa." ungkapnya panjang.

Matanya semakin menyendu, memohon dengan sangat pada Mamanya. Kasihan memang 17 tahun dia hidup gak dikasih pegang benda begituan.

"Kasih aja Mam, kasian Agas." ujar Gaga dengan suara halusnya. Hanum mendesah pelan, kalau udah suaminya yang minta pasti Hanum akan nurut.

"Oke, pulang sekolah mama kasih. Sekarang kamu berangkat."

Agas menyempurnakan senyum lebarnya, dia mengangguk pelan kemudian menyalim kedua orang tuanya.

Baru setelahnya keluar dari rumah menuju garasi.

"Huft, Agas harap Buna gak jauhin Agas...gak..gak mungkin itu terjadi. Buna gak mungkin jauhin Agas, Agas gak ada buat salah apa-apa.."

Jangan sampai, pikiran buruk menguasai otak Agas. Anak ini bisa ngamuk gatau tempat.

.
.

Sialnya tadi Agas terlambat, jadi dia tak sempat menemui Yara. Alhasil dia langsung masuk kelas dan mengikuti pelajaran tanpa harus dihukum.

Childish Agas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang