Selamat membaca 💜
Typo bertebaran~~~HAPPY READING~~~
Hari Senin, 29 Juli 2018 Kayla telah resmi menjadi siswa di sekolah SMA LENTERA BANGSA, tempat dimana Aluna dan yang Lainnya bersekolah.
"Ih seneng banget gue bisa sekolah di sini," ucap Kayla sangat antusias.
"Dulu pas pertama gue juga semangat banget loh," timpal Aluna sambil tersenyum.
"Oh iya, Kelas Satria dimana?" tanya Kayla tanpa menyadari perkataannya.
"Satria? Ngapain Lo nanyain Satria?" tanya Aluna curiga.
"Ha? Ma-maksud gu-gue tuh ke-kelasnya Bang Galang heheheh," kata Kayla sambil cengengesan.
"Lo suka ya sama Satria?" tebak Aluna membuat Kayla membulatkan matanya.
"Ish ngaco ah, orang nanya doang sebenarnya gue pengen tau kelasnya Bang Galang dimana," ucap Kayla menghilangkan kegugupannya depan Aluna.
"Tapi yang Lo tanyain tadi Satria Loh," goda Aluna sambil menarik turunkan alisnya.
"Y-ya kan sama ajaaa ish Lo maaah gausah di perpanjang dong," ujarnya merengek.
"Hahahah, yaudah deeh jadi gini, di lantai bawah itu kantin, di lantai kedua itu untuk kelas IPS dari kelas 10-12, nah kelas Lo sama gue ada di lantai 3 jurusan IPA, sama kek yang IPS dari kelas 10-12," ujar Aluna sambil menunjuk bangunan-bangunan kelasnya.
"Ooh, jadi kelasnya Satria di lantai dua," gumam Kayla yang dapat di dengar oleh Aluna.
"Tuh kaan, udah fiks sih ini Lo suka Satria," ujar Aluna mengejutkan Kayla.
"Ih enggak maksud gue tuh bang Galang, udah deh buruu anterin ke ruang kepala sekolah!" kesal Kayla.
"Iya-iya, pelan-pelan gak sabaran banget sih," kesal Aluna.
Saat melewati koridor banyak sekali yang memperhatikan mereka berdua sesekali Kayla melemparkan senyumannya pada murid-murid yang menatapnya.
"Duh gue berasa jadi artis Hahahahaha," ujarnya sambil tertawa kecil sedangkan Aluna hanya tersenyum.
"Nah itu ruangan kepala sekolahnya, Lo tunggu di sana aja nanti bakalan ada guru yang ngaterin Lo ke kelas," ujar Aluna.
"Loh kenapa kita ga bareng?" tanya Kayla.
"Gak lah, ntar gue ketinggalan pelajaran sekarang jam kimia gue gamau telat, Lo bilang aja Lo mau masuk di kelas 11 IPA," ujar Aluna.
"Yaudah Babay sayangkuuuh sampai ketemu di kelas," ujarnya yang terdengar sedikit lebay.
Aluna kembali berjalan menuju kelasnya di lantai tiga, saat melewati kelas Nada Aluna tak sengaja terjatuh membuat seluruh perhatian murid yang ada di kelas Nada teruju padanya.
"Eh Luna Astagfirullah," ujar Taufik membantu Aluna untuk berdiri.
"Lo gak apa-apa Lun?" tanya Taufik.
"Ah enggak kok keknya ujung tongkat gue patah deh," ujar Aluna sedih.
"Iya Lun, takutnya kalau Lo pake makin bahaya mana Lo harus naik tangga lagi," ujar Taufik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlunanNada (REVISI)
Teen FictionSebagian besar perempuan sangat menginginkan kehadiran sosok kakak laki-laki, yang sangat menyayangi dirinya dan dapat menjadi pelindung di saat ada yang menyakitinya. Namun bagaimana jika sosok kakak laki-laki itu yang menjadi luka di hati adiknya...