04

538 60 3
                                    

Selamat membaca 💜

Semesta selalu bekerja, menyeleksi siapapun mereka yang tidak lagi satu frekuensi.

Aluna terbangun dari tidurnya, ia melirik jam dinding Doraemon yang menempel di dinding kamarnya.

Jam menunjukkan pukul lima pagi, Aluna memutuskan untuk ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk Papah dan Kakaknya.

Dengan gerakan yang terbatas Aluna memasak sarapan dengan baik, hari ini gadis itu memasak sayur sop kesukaan Galang, gadis itu sangat ingat ketika mereka masih kecil Galang berteriak histeris ketika sayur sopnya habis.

Mengingat semua itu membuat Aluna tersenyum itu adalah saat-saat indah mereka saat kumpul bersama.

"Luna," panggil Samudera membuyarkan lamunan Aluna.

"Ah iya Pah?" tanya nya sambil menatap Samudera.

"Kamu masak apa sayang?" tanya Samudera sambil memperhatikan kompor.

"Luna masak sarapan kesukaan kak Galang, Luna ngerasa bersalah aja semalam kan Papah nampar kak Galang dan itu semua karena Luna," ujarnya membuat Samudera terdiam mengingat kejadian dimana saat dirinya menampar Galang.

"Ada yang bisa Papah bantu Tuan putri?" ujar Samudera membuat Aluna terkekeh.

"Enggak Pah, mendingan Papah mandi terus siap-siap ke toko Luna udah buatin kopi di meja," ujarnya.

"Ya udah, Papah mandi dulu ya,".

Setelah itu Aluna kembali memasak sarapan untuk mereka, Beberapa menit kemudian Aluna sudah menata masakannya di meja makan terlihat menggiurkan.

Mata Aluna menangkap sosok Galang yang baru saja turun dengan seragam sekolah yang tidak di masukkan ke dalam celana, dasi yang di pasang miring, rambut yang panjang tapi itu semua menambah kesan yang sangat tampan, Aluna mengakui kalau kakaknya ini sangat tampan.

"Kak, yuk sarapan dulu, Papah udah masakin sop kesukaan Lo," ujar Aluna berbohong.

Galang tidak menjawab perkataan Aluna, ia malah sibuk mengambil piring dan meletakkan beberapa sendok nasi dan tak lupa juga Sayur sop kesukaannya.

Aluna tersenyum melihat Galang makan dengan lahap rasa laparnya hilang seketika, sudah lama Aluna tidak pernah sarapan bersama dengan  Galang, biasanya Aluna hanya berdua dengan Papahnya.

"Selamat pagi anak-anak Papah," ujar Samudera yang menuruni tangga dengan pakaian rapihnya, Celana kain warna cokelat di padukan dengan baju kemeja yang di masukkan kedalam, sangat rapih.

"Pagi Pah," ujar Aluna tersenyum.

"Selamat pagi Galang, maafin Papah soal semalam yaa," ujar Samudera.

"Hm," balas Galang sambil memakan sarapannya.

"Bagaimana rasanya? Enak bukan bakat mama mu masak itu turun ke Luna buktinya Sop ini sangat persis rasanya dengan buatan Mama kalian," ujar Samudera membuat Galang mengehentikan makanannya.

Galang menatap sinis ke arah Luna lalu dengan kasar ia meraih gelas berisi air putih Galang meneguk air itu sampai habis lalu meletakkan gelas itu dengan kasar, tanpa mengatakan apapun Galang melongos pergi dari sana dan segera berangkat ke sekolah.

AlunanNada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang