Selamat membaca 💜
Typo bertebaran"Alunaaaa!" panggil Erika.
Aluna yang merasa Seseorang memanggilnya lantas mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe, Aluna datang kesana karena ajakan dari Erika dan teman-temannya yang lain.
"Hai, sorry yah lambat soalnya pas gue pesen ojek lama banget," ucap Aluna.
"Gapapa Kok kita juga baru nyampe," ujar Deyora.
"Kalian ngajakin gue ketemu ada apa tumbenan?" tanya Aluna.
"Kita pengen kenalin Lo sama cowok ganteng banget pasti Lo suka!" ujar Friska semangat.
"Cowok? Siapa? Kok kalian tiba-tiba bilang gini," tanya Aluna heran.
"Jadi gini, gue pengen kenalin Lo sama cowok itu biar Nada gak ganggu Lo terus Lo tau kan dia tuh udah hancurin kebahagiaan Lo jadi mungkin dengan dia ngeliat Lo sama cowok dia jadi gamau lagi deketin Lo dan soal kenapa kita baru bilang sekarang itu karena kalau kita bilang dari awal Lo pasti gamau," jelas Erika yang di angguki oleh Friska dan Deyora.
"Gimana setuju ga? Intinya Lo kenalan aja dulu oke?!" kata Deyora.
Saat Aluna ingin menjawab perkataan Deyora seorang laki-laki dengan postur tubuh yang menjulang tinggi memiliki alis yang tebal, bulu mata yang lentik serta senyum yang manis membuat lesung pipinya terbentuk. Membuat Aluna dan ketiga temannya menatap laki-laki itu.
"Hai, sorry telat macet soalnya ," ujarnya sambil tersenyum.
"Gak apa-apa, makasih ya Lo udah dateng," ujar Erika.
"Revan?!" panggil Aluna.
"Hai Lun, disini juga?" tanyanya.
"Astagaa kalian sudah saling kenal?" tanya Erik antusias.
"Kebetulan banget ga sih?!" kata Friska yang langsung di toyor oleh Deyora.
"Bukan kebetulan dodol, kan Revan ini murid baru di sekolah kita!" kesalnya.
"Gue ketemu Revan di toilet sekolah tadi siang," ujar Aluna yang di benarkan oleh lelaki itu.
"Jadi, cowok yang Erika maksud itu Revan," batinnya.
"Aduh sorry Guys, gua di suruh pulang nih sama Daddy soalnya Mommy gue sendirian di rumah, gue duluan gapapa kan?" ucap Erika tiba-tiba.
"Iya nih, Gue sama Deyora juga harus ke butik dulu ambil baju kita gak apa-apa ninggalin Lo berdua?" tanya Friska.
"Iya gapapa kok santai aja," jawab Revan yang langsung di lirik oleh Aluna.
"Babayyyyyyy sampai ketemu di sekolah," ujar Erika dan Friska.Aluna mengumpat dalam hati kesal karena teman-temannya meninggalkannya berdua dengan Revan cowok yang baru ia kenal tadi siang.
"Lun Lo gamau makan?" tanya Revan memecahkan keheningan.
"Enggak deh gue masih kenyang, keknya gue pulang duluan ya mau hujan," ujar Aluna.
"Gue anterin ya," kata Revan.
"Eh gak usah, gue bisa pesen ojek kok," tolak Aluna.
"Gapap Lun biar gue aja, gue tuh ngerasa gak tega biarin temen cewek gue pulang sendirian, ini udah malam Lo ntar ada apa-apa gimana? Misalnya Lo di culik sama kang ojeknya?" kata Revan membuat Aluna menekuk wajahnya.
"Mau ga?" tanya Revan.
"Yaudah deh gue ikut Lo," ujar Aluna membuat Revan tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlunanNada (REVISI)
Novela JuvenilSebagian besar perempuan sangat menginginkan kehadiran sosok kakak laki-laki, yang sangat menyayangi dirinya dan dapat menjadi pelindung di saat ada yang menyakitinya. Namun bagaimana jika sosok kakak laki-laki itu yang menjadi luka di hati adiknya...