23

273 34 4
                                    

Selamat membaca 💜

Nyatanya, kebahagiaan itu di buat bukan di tunggu.

Saat ini Alun berada di dalam kamarnya, Mikayla pamit untuk pulang sebentar sedangkan Galang sedang berkumpul dengan teman-temannya di lapangan sekolah mereka besok akan mengikuti perlombaan sepak Bola, Aluna berharap kali ini sekolahnya akan meraih kemenangan. Sebab pertandingan tahun kemarin sekolahnya mengalami kekalahan.


"Bosen banget sihhh," keluhnya.

Aluna memutuskan untuk berjalan dengan bantuan tongkatnya ke dapur seingatnya dia menyimpan sekotak ice cream vanilla kesukaannya.

Saat hendak berbalik tak sengaja ujung tongkat Aluna menyentuh ke lantai yang basah alhasil membuatnya kehilangan keseimbangan dan tongkat yang Aluna gunakan terjatuh kelantai.

Aluna terpaku di tempatnya, matanya kini membulat sempurna gadis itu tidak menyangka kalau saat ini dirinya sedang berdiri tanpa bantuan dari tongkatnya.

"G-gak mungkin," lirih Aluna sambil menunduk menatap kakinya.

Untuk meyakinkan dirinya, Aluna memberanikan dirinya untuk berjalan menuju ruang tengah. Meski harus di lakukan perlahan-lahan namun, Aluna berhasil berjalan tanpa menggunakan tongkat.

Matanya berkaca-kaca, ia merasa sangat senang, setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya Aluna bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, Aluna tak menyadari kalau sekarang ini Mikayla sudah pulang dan menatapnya dengan terkejut.

"Lun, L-lo bi-bisa ja-jalan?" tanya Kayla gugup.

"Iya Kay, gue bisa jalan gue udah sembuh!" ujar Aluna sambil meneteskan air matanya.

"Huaaaaaaaaaaa gue ikut seneng Lun, akhirnya Lo bisa jalan lagi," ujar Kayla memeluk Aluna dan di balas oleh gadis itu.

"Gue yakin, kalau Orang tua Lo masih hidup mereka juga bakalan seneng ngeliat anaknya bisa jalan lagi," ujar Kayla sambil mengusap air mata Aluna yang mengalir di wajah gadis itu.

"Gue gak nyangka Kay, gue ngerasa gue lagi mimpi," ujar Aluna masih belum percaya.

"Ini semua berkat Nada, dia yang udah bantu Lo buat sembuh dia yang rela kesana kemari buat nyari dokter yang terbaik buat Lo, Lo beruntung banget bisa kenal sama Nada," ujar Kayla membuat Aluna tersenyum manis.

"Gue bakalan kasih surprise buat Nada, gue yakin banget besok sekolah kita akan menang dan di saat itu gue bakalan nunjukin kalau gue udah sembuh," ucap Aluna semangat.

"Gue juga yakin Nada pasti seneng banget," ujar Kayla.

"Yaudah sekarang anterin gue ke kamar yaa," ujar Aluna dan di angguki oleh Kayla.

"Kayla?" panggil Aluna saat berada depan pintu kamarnya.

"Kenapa Lun?".

"Apa Kak Galang bakalan seneng kalau tau gue udah sembuh?" tanya Aluna.

"Ya iyalah pasti dia seneng pake nanya lagi," ujar Kayla.

AlunanNada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang