35

226 28 8
                                    

Selamat membaca 💜
Typo bertebaran

Hari ini sedikit berbeda daripada hari biasanya di kelas Nada dan kawan-kawan, sebab di kelas mereka kedatangan murid baru.

"Silahkan masuk Nak, pertama-tama perkenalkan saya adalah Pak Bandi guru biologi," ujar pak Bandi sambil tersenyum ramah pada murid baru itu.

"Silahkan kamu memperkenalkan diri di depan teman-teman," ujar Pak Bandi.

"Kenalin Gue Revan Aditya Gue pindahan dari sekolah SMA Garuda, semoga bisa berteman baik," ujarnya.

Semua yang ada di kelas itu menyambutnya ramah terlebih lagi dengan murid-murid perempuan yang ada di sana mereka terus saja melempar godaan pada Revan.

Revan melihat ada bangku kosong di samping Galang, akhirnya laki-laki itu memutuskan untuk duduk bersebelahan dengan Galang.

Pelajaran pun dimulai hingga beberapa saat kemudian bel istirahat berbunyi nyaring membuat beberapa murid menghela napasnya lega.

"Kenalin Gue Agil," ujarnya sambil mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Revan begitupun dengan teman-temannya yang lain mereka saling berkenalan.

"Kantin ga?" tanya Taufik.

"Kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu," ujar Revan.

"Lo tau toiletnya dimana kan?" tanya Galang.

"Tau kok, sebelum ke kelas gue muter-muter dulu lihat-lihat ruangannya," ujar Revan .

"Yaudah kita duluan ya," ujar Agil yang  di angguki oleh mereka.

Revan berjalan melewati koridor demi koridor, sehingga saat ia berbelok tak sengaja ia menabrak Aluna membuat gadis itu terjatuh kelantai.

"Eh sorry gue gak sengaja," ujar Revan menunduk sambil membantu Aluna berdiri.

"Lo gak apa-apa kan?" tanya Revan.

"Iya," jawab Aluna seadanya.

"Kenalin Gue Revan murid baru," ujar Revan mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Aluna.

"Gue Aluna, salam kenal," ujarnya.

"Lo beneran gak apa-apa kan? Gak ada yang sakit?" tanya Revan lagi membuat Aluna berdecak kesal.

"Iya Revan!! Gue gak apa-apa," kata Aluna.

"Yaudah gue ke toilet dulu," ucap Revan.

"Gue juga mau ke kantin temen gue udah nunggu pasti," ucapnya lagi.

"Iya, hati-hati," balas Revan sambil tersenyum pada Aluna membuat gadis itu terdiam di tempatnya.

***

"Sorry Lama," kata Revan ikut bergabung dengan Nada dan kawan-kawan, tapi bukan hanya mereka ada beberapa perempuan yang ikut bergabung dengan mereka.

"Selow Bro," ujar Taufik.

"Oh iya Rev, kenalin ini Windi pacar gue, ini Alea, dan ini Kayla," ujar Agil memperkenalkan mereka.

"Hai, gue Revan".

"Pesen apa Nih?" tanya Alea.

"Gue tuh masih kenyang tapi si biji salak ini maksa gue makan!" kesal Windi sambil menujuk Agil.

"Lo marah-marah mulu, capek gue dengernya," kesal Nada pada Windi.

"Nada jangan marah-marah, takut nanti Lekas tuaaaaa," ujar Windi bernyanyi mengikuti lirik lagu yang lagi viral.

"Makin hari, Aluna makin jauh sama kita ya," lirih Alea menatap Aluna yang berkumpul dengan Erika.

"Aluna tuh lagi sakit makanya dia kaya gitu, gue yakin kok kalau dia udah sembuh pasti balik ke kita lagi," ujar Windi.

"Apa untungnya sih punya temen kaya dia? Udah Cacat, nyusahin lagi!" kesal Galang yang langsung di tatap sinis oleh teman-temannya.

"Lo tuh kenapa sih?! Bisa gak sekali aja Lo bersikap baik sama dia, Lo sadar ga sih? Dia kecelakaan tuh karena bawain baju Lo biar Lo bisa bertanding! Secara gak langsung Lo alasan Aluna kecelakaan, gue heran bisa-bisanya gue suka sama cowok gak punya hati kaya Lo!" emosi Alea terpancing sehingga ia tidak sadar dengan apa yang di ucapkan kini semua mata murid yang ada di kantin tertuju padanya.

"Apa? Lo suka gue? Hahahahaha ngelawak Lo?" tanya Galang sambil menatap manik mata Alea.

"Lo bukan tipe gue! Lo bukan selera gue, jadi simpen baik-baik perasaan Lo," ujar Galang seakan merendahkan harga diri Alea.

"Bisa-bisanya Lo ngomong kaya gini depan orang-orang Lang, gue suka sama Lo bukan berarti Lo harus jadi milik gue!" ujar Alea dengan mata yang berkaca-kaca.

"Emang kenapa kalau gue ngomong depan semua orang? Kalau perlu gue teriak ke teman-teman sekalian, apa yang gue bilang tuh bener kok Lo bukan selera gue, Lo itu gak ada apa-apanya," ujar Galang membuat Alea langsung menamparnya.

"Lea," bisik Kayla mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu.

Alea yang menyadari semua lantas merasa malu, dan langsung pergi meninggalkan kantin.

"Lo apa-apaan sih Lang? Selama ini gue sama yang lain coba maklumin sikap Lo yang seenaknya, tapi makin kesini kok Lo makin kurang aja sih, apa pantas Lo perlakuan Alea kaya tadi? Lo pikir Lo pantas buat Dia? Asal Lo tau dia itu jauh lebih baik daripada Lo!" kata Taufik sambil menunjuk Galang.

"Hahahah Apa sih yang baik dari dia?" tanya Galang.

"Lo mau tau apa yang baik dari dia? Seenggaknya dia bisa ngehargain orang gak kaya Lo yang suka nyakitin orang lain!" maki Taufik pada Galang setelah mengatakan itu ia pergi menyusul Alea.

"Mau kemana Lo?" tanya Satria menatap Galang sinis.

"Gausah Lo susul mereka, karena apa yang Taufik bilang itu gak salah, please lah Lo jangan kaya gini terus Lang," ujar Satria lagi.

"Lo semua sama kaya dia! Kalau Lo gak suka sama sikap gue kenapa baru bilang sekarang hah?!" marah Galang dan langsung pergi meninggalkan kantin.

"Terus sekarang gimana?" tanya Revan yang sedari tadi hanya diam.

"Dia emang gitu, suka bikin masalah jadi kalau dia ngomong aneh-aneh ke Lo Gausah di masukin ke hati ya," ujar Nada.

"Rev, Lo susul Galang ya gue sama yang lain susul Taufik sama Alea, gue takutnya Galang ngelakuin hal aneh kalau lagi emosi," ujar Satria yang di angguki oleh Revan.

Bersambung....







AlunanNada (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang