Selamat membaca 💜
Typo bertebaranMikayla menyerahkan kantong plastik hitam yang berisi baju Galang, wajahnya begitu Panik namun ia harus terlihat baik-baik saja.
"Lo kenapa?" tanya Galang curiga melihat gerak gerik Mikayla.
"Gak apa-apa," ujarnya menunduk.
"Mata Lo kenapa sembab gitu Kay? Lo habis nangis?" kini gantian Windi yang bertanya.
"Gue gak apa-apa kok tadi kelilipan debu doang," ujarnya berbohong.
"Lo di gangguin?" tanya Satria sambil melipat kedua tangannya depan dada.
"Mending kalian siap-siap bentar lagi mulai," ucap Kayla mengalihkan pembicaraannya, bisa-bisa dia akan jujur ke mereka tentang keadaan Aluna.
"Kay, ini baju gue kok ada merah-merah gini? Terus yang bawa ke sini siapa?" tanya Galang membuat Mikayla gugup.
Gadis bermata cokelat itu terdiam di tempatnya, ia sangat bingung apa yang harus ia katakan?.
"Kayla???" panggil Alea sambil memegang bahu kiri Kayla.
"Ah, ituu nanti aja kita bahas sekarang kalian siap-siap aja udah di panggil tuh," ujar Mikayla.
"Yaudah kita ke sana dulu, doain ya semoga menang," ujar Taufik sambil tersenyum.
"Doain aku ya sayang!" ucap Agil pada Windi.
"Pasti dong, semangat sayangkuuuu," ujarnya membuat teman-temannya merasa geli.
"Alay banget Lo!" kesal Lea.
"Iri bilang bos! belum aja gue panggil Ayah bunda sama Agil," ujar Windi.
Acara pertandinganpun dimulai, sorak Sorai dari murid SMA LENTERA yang mendukung Galang dan temannya bertanding.
Semuanya fokus ke pertandingan, beda halnya dengan Kayla yang terus memikirkan keadaan sepupunya itu, sesekali gadis itu mengusap bulir air matanya yang mengalir.
"Kayla, Lo kenapa Nangis?" tanya Windi.
"Tenang aja, sekolah kita pasti menang kok Gausah nangisss," ujar Lea yang hanya di balas senyuman tipis oleh Kayla.
Beberapa saat kemudian acara pertandingan bola itu telah selesai, dan kemenangan di raih oleh sekolah SMA LENTERA sekolah Aluna dan teman-temannya.
Mereka semua bersorak gembira, terlebih lagi Nada and the genk, usaha mereka latihan selama berbulan-bulan tidak sia-sia, tapi di sisi lain Mikayla sangat khawatir dengan keadaan Aluna, sedari tadi ia ingin mengatakan keadaan Aluna pada teman-temannya tapi sesuai pesan gadis itu yang meminta Mikayla untuk diam saja.
"Kay, Lo kenapa sih? Lo nangis kenapa???" tanya Taufik yang memperhatikan Mikayla.
"Lo keknya terharu banget sih sekolah kita menang," ujar Agil yang sedang merangkul Windi.
Tangis Mikayla pecah seketika, hal itu semakin membuat teman-temannya kebingungan.
"Eh kok mala nangis, Lo kenapa sih sebenarnya?" tanya Alea yang langsung memeluk Kayla.
"Alunaaaa, Alunaaaaa," panggil Kayla di sela-sela tangisnya.
"Aluna? Kenapa? Ada apa sama Aluna?" tanya Nada meremas kedua pundak Kayla.
"Luna kecelakaan Nad, sekarang dia ada di rumah sakit," ujar Kayla dengan suara bergetar.
Pengakuan Kayla membuat semua teman-temannya terkejut bukan main, mereka semua tidak menyangka kalau ada kejadian seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlunanNada (REVISI)
Teen FictionSebagian besar perempuan sangat menginginkan kehadiran sosok kakak laki-laki, yang sangat menyayangi dirinya dan dapat menjadi pelindung di saat ada yang menyakitinya. Namun bagaimana jika sosok kakak laki-laki itu yang menjadi luka di hati adiknya...