Selamat membaca 💜
Typo bertebaranSudah seminggu Aluna tidak menginjakkan kakinya di SMA Lentera sudah seminggu pula Galang tidak menampakka batang hidungnya baik di sekolah maupun di rumah, tak dapat Aluna pungkiri kalau saat ini gadis itu mengkhawatirkan keadaan kakaknya.
Meskipun begitu jauh di lubuk hati yang paling dalam tersimpan kekecewaan dan kemarahan yang begitu besar untuk Galang, bagi Aluna apa yang Galang perbuat itu sudah melewati batas meskipun Aluna sangat menghawatirkan Galang tidak ada sedikitpun terbesit niat untuk mencari laki-laki itu.
"Lo kenapa?" tanya Kayla.
Aluna menghela napasnya sambil menundukkan kepalanya "gak apa-apa," jawabannya singkat.
Kayla memandang sepupunya itu dengan curiga "Lo Inget sesuatu? Atau Lo sakit lagi?" tanya Kayla.
Aluna beralih menatap Kayla "Enggak kok, gue cuma laper," ujar Aluna berbohong.
"Yaudah Lo tunggu sini dulu ya gue beli bubur Ayam di depan kalau ada apa-apa langsung hubungin gue," ujar Kayla yang di angguki oleh Aluna.
Aluna memperhatikan langkah Kayla yang semakin lama menghilang dari pandangan, sudah seminggu Kayla menemaninya di rumah dengan alasan dia tidak ingin meninggalkan Aluna di keadaan seperti ini.
Ting!
Sebuah pesan masuk kedalam ponsel Aluna disana tertera nama Erika namun Aluna enggan untuk membalas pesan itu, entah mengapa semenjak beberapa hari terakhir Aluna merasa ragu kalau Erika dan teman-temannya yang lain itu adalah sahabatnya.
Asik bergelut dengan pikirannya tiba-tiba ponselnya bergetar karena panggilan masuk dari Nada dengan cepat Aluna mengangkat telepon dari Nada.
"Assalamualaikum, halo?" ucap Nada.
"Wa'alaikumussalam, kenapa Nad?" tanya Aluna.
"Gapapa, cuma pengen tau keadaan Lo sekarang gimana?".
"Udah baikan kok, besok gue masuk sekolah ya," kata Aluna lagi.
"Lo yakin mau masuk besok?".
"Yakin gue udah ngerasa bosan banget di rumah," ujarnya sambil merengek.
"Yaudah besok gue jemput".
"Nad, Revan masuk sekolah?'" tanya Aluna namun beberapa saat Nada tidak menjawab pertanyaannya itu membuat Aluna menjadi canggung.
"Dia gak masuk, tapi Lo tenang aja gue sama yang lain gak akan tinggal diam kalau ngeliat bajingan itu!!" ujar Nada, Aluna dapat mendengar helaan napas berat dari Nada.
"Yaudah jangan emosi nanti cepat tua hahahah," ucap Aluna berusaha memperbaiki suasan yang terjadi.
"Udah makan?" tanya Nada membuat Aluna menggigit bibir bawahnya tubuhnya menjadi panas dingin bahkan pipinya terasa panas.
"Belum, ini lagi nungguin Kayla beli bubur," ujarnya mencoba untuk tenang.
"Makan yang banyak!" .
"Iya, gimana sekolahnya?" tanya Aluna.
Di seberang sana, Nada tersenyum mendengar pertanyaan Aluna akhirnya setelah sekian lama hubungannya dengan Aluna membaik meskipun gadis itu belum mengingat apa-apa tentang dirinya.
"Biasa aja, gue lagi di gudang,".
"Ngapain di sana? Di hukum?".
"Iya hahahah gue telat masuknya makanya di hukum beresin gudang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
AlunanNada (REVISI)
Teen FictionSebagian besar perempuan sangat menginginkan kehadiran sosok kakak laki-laki, yang sangat menyayangi dirinya dan dapat menjadi pelindung di saat ada yang menyakitinya. Namun bagaimana jika sosok kakak laki-laki itu yang menjadi luka di hati adiknya...