23. Loving can Hurt

122 42 306
                                    

Dua minggu kemudian...

Tak terasa sudah hari senin. FourC dan seluruh siswa kelas dua belas melaksanakan Ujian Nasional. Setelah kurang lebih dua minggu mereka telah melaksanakan Ujian Sekolah. Tak terasa juga mereka sebentar lagi akan lulus.

Di sini, di kamar Radit. Radit sedang merapihkan penampilannya untuk berangkat ke sekolah. Setelah selesai, ia pergi ke ruang makan untuk sarapan.

"Sarapan apa nih Bund," kata Radit yang sedang berjalan ke ruang makan.

"Duduk dulu baru tanya!" sambar Mila yang sudah duduk di ruang makan.

"Gua tanya sama Bunda, bukan sama lu, weee." Radit meledek adiknya.

Mila hanya memutar bola matanya malas. Untung saja Mila sudah terlatih sabar. Dan Santi hanya terkekeh. Radit pun duduk untuk sarapan.

"Bund, Radit berangkat sekolah dulu," pamit Radit. Santi hanya berdeham.

Radit keluar dari rumahnya dan menuju garasi untuk menghampiri motornya.

"Aduh aing forget!" Radit menepuk jidatnya saat menyadari ada sesuatu yang tertinggal.

"Pasti ada yang ketinggalan," terka Mila.

"Cenayang ye lu?" tanya Radit.

"Pikun lu!" kata Mila.

Radit mengambil kunci motor yang sempat tertinggal di atas meja makan. "Adek manis, ini masih pagi ya. Jangan memulai sebuah perdebatan. Abang ganteng mau berangkat sekolah dulu." Radit mengacak rambut Mila.

"Berantakan lagi ih!" omel Mila sambil merapihkan kembali rambutnya yang berantakan karena ulah Radit. Karena Radit mengacak rambutnya dengan kasar.

"Hahaa, babay milor!" Radit langsung berlari untuk menghindari pukulan maut dari adeknya itu.

Radit menuju garasi dan menyalakan motornya. Radit melajukan motornya menuju ke sekolah. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan medium dengan bersenandung riang.

"Lu berdua berangkat bareng?" tanya Radit saat sudah sampai di parkiran sekolah dan melihat Faro bersama Amel.

"Hooh. Mamah gua gak bisa nganter soalnya," jawab Amel. Radit hanya ber-oh panjang.

Mereka bertiga pergi ke ruangan tempat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan dilaksanakan. Kebetulan FourC berada di ruangan yang sama.

Kringg

Bel berbunyi menandakan UNBK akan segera dimulai. Semua siswa masuk ke ruangan masing-masing yang sudah ditentukan. Guru pengawas membacakan beberapa peraturan dalam mengerjakan UNBK. Setelah selesai, guru pengawas memerintahkan seluruh siswa untuk log-in menggunakan username dan password masing-masing.

Dua jam berlalu...

Waktu untuk mengerjakan UNBK telah selesai. Para siswa bernafas lega. Ya walaupun besok mereka harus kembali memeras otak untuk mengerjakan ujian mapel berikutnya, tetapi setidaknya mereka sudah menyelesaikan satu mapel dan tersisa tiga mapel. Para siswa sekarang diperbolehkan pulang.

"Main kuy lah. Buat ngademin otak," usul Radit kepada Faro, Clara, dan Amel yang berada di parkiran. Karena Clara akan nebeng Radit dan Amel akan nebeng Faro.

"Besok masih ada mapel. Belum bisa ngademin otak," kata Amel.

"Ya gak papa lah. Daripada di rumah nggak ngapa-ngapain. Bosen banget," kata Radit.

"Belajar bareng aja gimana?" usul Clara si anak rajin.

"Aduh, kalo itu sih malah tambah bikin otak ngebul," kata Radit.

Complicated [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang