06.15
Kini Faro sudah rapi dan ia juga sudah sarapan. Ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia menuju ke basement apartemennya dan melajukan motornya ke rumah Amel. Kenapa ke rumah Amel? Karena orang tua Amel sekarang tengah sibuk mengurus bisnis mereka, sehingga tidak ada yang mengantar Amel.
Rumah Amel searah dengan apartemen Faro. Jadi sekalian saja Faro mengajak Amel berangkat bersama. Dan soal masalahnya dengan Radit, ia sudah bilang, bahwa ia akan memperlakukan Amel seperti biasa, sebatas sahabat dan tak ada maksud lain. Faro akan berusaha sebisa mungkin, untuk menjaga perasaannya kepada Amel.
Kini Faro sudah berada di depan rumah Amel. Ia mengetikan pesan kepada Amel bahwa ia sudah berada di depan rumahnya. Tak lama Amel keluar dari rumahnya. Mereka pun berangkat ke sekolah.
"Oy! Tumben berangkat bareng," ucap Amel, saat ia dan Faro sudah sampai di parkiran sekolah, dan melihat ada Clara dan Radit yang sedang melepas helm.
"Eh iya Mel, tadi ketemu Radit di halte, terus Radit ngajak bareng," jawab Clara. Amel mengangguk.
"Mau ke mana lu? Kelas kita ke sana njir," omel Amel yang melihat Radit berjalan berlawanan dengan arah jalan ke kelas mereka.
"Kantin, gua belum sarapan. Temenin yuk," ajak Radit. Faro melihat ke arah Radit. Sebenarnya Radit sadar bahwa Faro sedang memperhatikannya, tetapi ia memilih untuk tak acuh.
"Ish pagi-pagi dah ke kantin aja lu," kata Amel.
"Ayuk lah gak papa. Di kelas juga nggak ngapa-ngapain," bujuk Radit.
"Iya juga sih, ya udah kuylah." Amel terbujuk rayuan Radit. "Ayok Ra, lu ikut kan?" tanya Amel.
"Nggak dulu deh ya, gua pagi ini harus kumpul OSIS. Mau bahas acara kelulusan. Sorry ya," kata Clara. Masa jabatan Clara sebagai wakil ketua OSIS memang sudah berakhir. Tetapi OSIS angkatannya berencana akan mengadakan sebuah acara di hari kelulusan. Jadi para anak OSIS angkatannya, kembali berkumpul untuk membahas acara tersebut.
"Oh ya udah. Anak organisasi mah beda yak. Lu gimana, Far? Ikut?" tanya Amel.
"Eum nggak deh, gua juga di suruh Rizal buat kumpul ngewakilin kelas nanti," kata Faro.
"Yah kok gitu. Ya udah deh. Hati-hati ya kalian," kata Amel.
"Kita yang hati-hati anjir, ketahuan guru BK mampus dijemur di lapangan," kata Radit. Mereka tertawa. Mereka pun pergi ke tujuan mereka masing-masing.
Faro dan Clara pergi ke kelas. Mereka kini sedang melawati lorong kelas sebelas-an. Banyak adik kelas yang menyapa Clara. Clara memang termasuk murid famous di sekolahnya ini. Ditambah ia juga mantan wakil ketua OSIS. Clara dan Faro belok ke arah lab kimia, jalan pintas menuju kelas mereka.
"Ra," panggil seorang lelaki dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam. Clara menoleh ke belakang, ternyata dia adalah Rangga, mantan pacarnya. Clara tetap melanjutkan langkahnya.
"Owh, jadi sekarang sombong nih. Udah ada yang baru ya," ucap Rangga yang sudah berada di sisi Clara. Clara hanya diam tak menanggapi.
"Lumayan juga nih cowok, udah ditidurin berapa kali Ra?" tanya Rangga yang melihat ke arah Faro. Untung mereka kini sedang berada di depan lab kimia, yang bisa dibilang cukup sepi.
Clara menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Rangga. "Maksud lo apa ngomong gitu?" tanya Clara dengan berusaha meredam emosinya. Faro juga ikut berhenti, tetapi ia hanya diam dan tidak ikut campur.
"Gak ada, cuma tanya udah ditid-"
Plak
Clara menampar wajah Rangga. Wajah Rangga tertoleh ke samping akibat kerasnya tamparan dari Clara. Rangga tertawa meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [Completed]
Ficção AdolescenteBerawal dari kerja kelompok, empat remaja SMA menjadi semakin dekat dan menjalin persahabatan. Persahabatan ini mereka sebut dengan 'FourC'. Artinya? Simple, karena nama mereka semua berawalan huruf C. Calvino Raditya Caramel Princila Clara Santika ...