4

2.5K 518 69
                                    

Jin melambaikan tangan setelah berpisah dengan gadis yang berjalan bersamanya sebelumnya. "Sampai nanti." Ujar Jin.

"Hey guys!" Jin bergabung bersama Taehyung dan Jisoo yang duduk di bangku taman. Senyum Jin memudar saat melihat raut Jisoo dan Taehyung. "Apa? Kenapa kalian berdua menatapku begitu?"

Jisoo berdehem. "Beberapa hari belakangan kau sering menghabiskan waktu dengan junior itu."

Jin terkekeh. "Ah, maksudmu Jennie?"

Jisoo hanya diam tak merespon Jin.

"Anak itu sangat menggemaskan. Dia juga mendengarkanku dengan baik."

"Apa kami tak mendengarkanmu dengan baik?" Ujar Jisoo.

Jin terdiam sejenak lalu terkekeh. "Apa-apaan ini? Kau terdengar seperti kekasih yang tengah cemburu."

Jisoo mendecih. "Apa yang kau bicarakan?"

"Itu maksudku... apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan hm?" Ujar Jin bertanya balik menciptakan ketegangan di antara mereka.

Taehyung menghela napasnya. "Sudahlah." Ujar Taehyung menengahi perdebatan itu.

Jisoo hanya menghela napasnya.

"Taehyung!"

Jin, Jisoo, dan Taehyung menoleh pada orang yang memanggil Taehyung dan menemukan Guru Lee.

"Aku pergi." Ujar Taehyung yang diangguki oleh Jisoo dan Jin.

Taehyung segera menghampiri Guru Lee di koridor. "Ada apa Pak?" Tanya Taehyung.

"Tadi saat mengajar, aku lupa membawa buku cetak untuk anak kelas 10-4. Tolong ambil buku-buku itu di mejaku dan antarkan ke kelas itu."

"Baik Pak."

"Terimakasih." Ujar Guru Lee yang diangguki Taehyung.

Setelah berbincang dengan Guru Lee, Taehyung segera beranjak menuju lantai empat dimana ruang guru berada. Saat melewati tangga lantai tiga menuju lantai dua, ia berpapasan dengan seseorang yang membawa tumpukan buku tebal membuat Taehyung menghentikan langkahnya.

Taehyung menghela napasnya. "Berikan buku itu padaku." Ujar Taehyung.

"Tak perlu." Ujarnya yang terus berjalan menuruni anak tangga.

Karena tumpukan buku yang dibawanya cukup banyak, ia yang kesulitan melihat anak tangga, tak menginjak anak tangga dibawahnya dengan tepat sehingga ia kehilangan keseimbangan. Taehyung yang melihat itu kontan meraih tangannya agar ia tidak terjatuh. Alhasil buku-buku itu sudah berserakan di tangga.

"Jennie, kau baik-baik saja?" Ujar Taehyung khawatir.

Jennie berdehem. "Hm." Gumamnya yang terkejut karena hampir saja terjatuh.

Akhirnya, Jennie hanya menerima bantuan Taehyung untuk membawakan separuh buku-buku itu. Jennie tetap bersikeras ingin membawanya juga.

"Kenapa kau menjemput buku-buku ini? Guru Lee menyuruhku melakukannya." Tanya Taehyung.

"Saat di kelas, Guru Lee bilang dia lupa. Jadi aku berinisiatif menjemputnya." Ujar Jennie lalu menoleh ke sekitar saat beberapa orang mulai memperhatikannya yang berjalan bersama Taehyung. Jennie menghela napasnya. "Menyebalkan." Gumamnya.

Ia menaruh tumpukan buku yang ia bawa ke atas tumpukan buku yang Taehyung bawa. "Kau bisa mengantarnya sendiri." Ujar Jennie yang kemudian berlalu meninggalkan Taehyung tanpa menunggu responnya. Taehyung hendak memanggil Jennie, tapi ia mengurungkan niatnya menyadari orang-orang memperhatikannya.

Jennie memasuki kelas dan Lisa memanggilnya dengan antusias. "Jennie, kemarilah."

Jennie tersenyum dan menghampiri Lisa. Ia duduk di bangku depan kursi Lisa. "Kemarin aku ke toko make up yang baru buka. Aku menemukan lipstik dengan warna yang bagus dan juga ikat rambut lucu. Tadaaa!" Lisa mengangkat lipstik dan ikat rambut yang dibicarakannya.

JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang