21

1.2K 308 61
                                    

"Mau bercerita?"

Jennie menoleh pada Taehyung karena ucapannya dan temukan Taehyung tengah menatapnya. Jennie perlahan menunduk, menimang sesuatu di kepalanya. Sementara Taehyung masih menatap Jennie memperhatikan gerak-geriknya hingga Jennie kembali menatap Taehyung.

"Menurutmu, kenapa seseorang tiba-tiba berubah dalam waktu singkat?"

Taehyung mengernyitkan dahinya. "Berubah? Dalam segi apa?"

"Hanya... dia yang biasanya sangat baik tiba-tiba bertingkah dingin terhadapmu. Kira-kira seperti itu."

Taehyung berpikir sejenak. "Mungkin... kecewa?"

Jennie terdiam memikirkan jawaban Taehyung. "Apa dia kecewa padaku?" Gumam Jennie.

Taehyung menatap Jennie penasaran. "Siapa?"

Jennie menggigit bibir bawahnya. Ia mendengus. "Lisa." Lirih Jennie lemah.

Taehyung mengangkat alisnya mendengar itu. Sedikit tak menyangka akan jawaban itu. "Lisa? Kalian bertengkar?"

Jennie mengangkat bahunya. "Entahlah. Tiba-tiba dia marah padaku dan mengatakan kalau aku-" Jennie menghentikan ucapannya.

"Mengatakan apa?"

Jennie berdehem dan memilih untuk tak menceritakan apa yang Lisa ucapakan padanya. "Sudahlah. Intinya dia marah padaku." Jennie mendengus. "Tapi aku tak tahu kenapa. Dan itu membuatku frustasi."

"Tapi, kalian berdua sangat akrab. Tak mungkin dia tiba-tiba marah tanpa alasan 'kan?" Taehyung menjeda. "Cobalah mengingat apa yang sudah kau lakukan sebelum ia marah padamu."

Jennie tak merasa melakukan sesuatu yang buruk pada Lisa. Tapi ia hanya mengikuti saran Taehyung dan mencoba mengingat kejadian sebelum Lisa tiba-tiba marah padanya. "Tadinya semua baik-baik saja bahkan Lisa menawarkan dirinya untuk membelikanku es krim."

"Lalu?"

Jennie menyipitkan matanya mengingat Lisa kembali ke taman cukup lama saat itu. Bahkan es krimnya sampai meleleh saat ia kembali.

Jennie menyipitkan matanya. "Apa mungkin..." Gumam Jennie.

Taehyung menatap Jennie heran karena tak mengerti akan apa yang Jennie maksud.

Jennie menoleh pada Taehyung lalu tersenyum. "Oppa, terimakasih."

"Kau sudah menemukan jawabannya?" Tanya Taehyung.

"Belum sepenuhnya. Tapi, kurasa aku sedikit paham."

Taehyung mengangguk. "Ah benar, kau mendapat nilai A bukan? Traktir aku."

Jennie mendecih. "Kau bahkan tak mau melatihku."

"Apa? Kaulah yang lebih memilih berlatih bersama pria kekanakan itu."

"Kau masih saja kesal pada Jimin Sunbae?" Jennie berdecak. "Aku heran siapa yang sebenarnya kekanakan di sini?"

Taehyung terkekeh kecil. "Hei! Aku hanya bercanda. Tapi, kenapa kau mau berlatih dengannya ketimbang denganku?"

"Hm... Jimin Sunbae bermain gitar lebih baik darimu."

"Hei!" Sela Taehyung tak terima.

Jennie terkekeh karena reaksi Taehyung. "Berlatih denganmu tak menyenangkan."

"Apa? Banyak junior yang ingin berlatih bersamaku, kau tahu?"

Jennie mengangguk. "Ya, tapi aku tak tertarik."

"Kau-"

Jennie melihat ke sekitar lalu memotong ucapan Taehyung yang sudah siap menceramahinya. "Lihat! Inilah alasannya."

JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang