26

1.2K 328 146
                                    

Taehyung berjalan sembari bercengkrama dengan Jin di koridor lantai tiga.

"Ayo jalan sepulang sekolah." Jin mejeda. "Ah... Aku akan traktir."

Taehyung tersenyum merespon Jin. Namun, saat menoleh pada Jin, ia sontak mendengus menyadari tatapan kasihan Jin padanya.

"Kau mulai lagi?" Sahut Taehyung mengeluh.

Sejak tadi pagi, Jin terus memperlakukan Taehyung seolah hidupnya benar-benar memprihatinkan.

"Jangan khawatir! Kau tak perlu sungkan padaku."

Taehyung mendengus karena Jin benar-benar sudah termakan ucapan Jennie.

Dari kejauhan, Taehyung dan Jin melihat Jennie tengah berbicara dengan Jimin di koridor yang sama. Di tangan Jennie ada kertas berisi tugas resume dari Guru Park.

"Jadi, kau dan Jennie benar-benar tak memiliki hubungan spesial." Ujar Jin mengingat cerita Jennie.

Taehyung menoleh pada Jin karena pertanyaannya. "Ayo ke kafetaria." Ujar Taehyung pada Jin.

Jin hanya mengangguk dan mereka segera turun ke lantai dua.

"Jadi, kau mau ke ruang guru menemui Guru Park?" Tanya Jimin yang tadinya tak sengaja berpapasan dengan Jennie. Jimin turun dari lantai empat, sementara Jennie naik ke lantai tiga, begitulah mereka bertemu di koridor lantai tiga.

Sebelumnya Jennie memberitahu Jimin tentang resume di tangannya saat Jimin bertanya.

Jennie mengangguk. "Oh."

Tiba-tiba seorang siswi dari kelas lain menghampiri Jennie. "Kau, Jennie bukan?"

Jennie menatap gadis yang bertanya padanya. "Oh. Benar. Ada apa?" Tanya Jennie heran karena ia tak mengenal gadis itu.

"Guru Park menyuruhmu mengumpulkan tugas resume."

Jennie sontak mengangguk karena ia memang akan mengumpulkannya. "Ah... Baiklah."

"Kau bisa menemui Guru Park di gedung kolam renang. Guru Park di sana."

"G-gedung kolam renang?" Tanya Jennie memastikan.

Siswi itu mengangguk.

Perlahan Jennie mengangguk. "Baiklah. Terimakasih informasinya."

Jennie menoleh pada Jimin. "Kalau begitu, aku duluan Sunbae." Ujar Jennie pada Jimin karena Guru Park sudah menunggunya.

"Baiklah. Sampai nanti." Ujar Jimin sembari tersenyum padanya.

Akhirnya Jennie mengubah tujuannya. Ia berjalan membawa tugas resumenya menuju gedung kolam renang.

Jantungnya berdegub semakin kencang tatkala kakinya melangkah semakin dekat menuju gedung kolam renang. Sebenarnya Jennie heran kenapa Guru Park tiba-tiba menyuruhnya mengumpulkan tugas di sana, sementara Guru Park tahu ia memiliki riwayat PTSD yang berhubungan dengan kolam renang.

Mengingat yang tahu tentang tugas itu hanya dirinya, tak mungkin juga siswi itu mengada-ada. Jennie mengangguk meyakinkan dirinya karena toh, ia hanya perlu mengumpulkan tugas tanpa harus masuk ke kolam.

Jennie memejamkan matanya sejenak sembari menghela napas dalam-dalam saat sampai di depan pintu gedung kolam renang. "Benar, ini tak akan lama." Jennie bergumam meyakinkan diri sendiri.

Perlahan Jennie melangkah masuk melewati pintu. Ia memasuki area kolam renang. Namun ia tak melihat Guru Park. Karena saat itu adalah jam istirahat, tak ada satupun murid di sana. "Permisi Pak. Ini aku, Jennie. Aku datang membawa tugas resume." Sahut Jennie saat berpikir mungkin Guru Park ada di ruang penyimpanan alat-alat renang.

JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang