27

1.3K 320 118
                                    

Taehyung terpaku mendengar ucapan Jennie. Ia menghela napasnya dan meraih tangan Jennie. Menggenggamnya sembari menatap prihatin pada Jennie yang kini menangis.

"Aku mengerti. Sekarang kau harus istirahat, okay?" Bujuk Taehyung mengingat kondisi Jennie yang belum stabil.

"Aku benar-benar melihatnya." Ujar Jennie ditengah isakannya. "Saat aku di dalam air... dia di sana. Dia hanya menatapku. Aku tak mengerti apa arti tatapan itu." Jennie menoleh pada Taehyung. "Dia... kecewa padaku kan?"

Taehyung menggeleng dengan cepat. "J, apa yang kau bicarakan? Yoongi mencintaimu. Mana mungkin ia kecewa padamu."

Jennie menggeleng lemah. "Aku yang membuatnya seperti itu. Andai saja dulu dia tak menyelamatkanku, ini semua tak akan terjadi." Jennie menjeda. "Aku yang seharusnya di posisinya. Yoongi Oppa seharusnya masih disini, di dunia ini."

Taehyung mendengus mendengar ucapan Jennie yang menyalahkan dirinya sendiri. Ia menatap Jennie lekat-lekat. "Dia melakukan itu semua karena menyayangimu. Kau sangat berharga untuknya. Jadi, berhentilah berpikiran seperti itu hm? Ini semua adalah takdir Tuhan."

Jennie memejamkan matanya saat teringat kejadian di kolam renang saat ia tenggelem tadi. Kejadian itu membuatnya teringat akan kejadian beberapa tahun lalu.

Taehyung mengusap air mata di pipi Jennie. "Sudahlah hm? Kau tak perlu memikirkan apapun sekarang. Yang terpenting sekarang adalah kau cepat pulih, okay?"

Jennie menatap Taehyung menilisik matanya yang menatap Jennie dengan teduh. Hal yang selalu bisa menenangkannya.

Perlahan Jennie mengangguk.

Saat itu, seorang wanita paruh baya muncul dari balik pintu diikuti Guru Lee. Ia memasuki ruangan dengan raut yang sangat cemas.

"Ibu..." Lirih Jennie ketika melihatnya.

Nyonya Kim segera menghampiri Jennie. "Sayang, kau baik-baik saja?" Ia menatap Jennie dengan prihatin lalu menoleh pada Taehyung yang masih berdiri di sana.

"Taehyung, apa yang terjadi pada Jennie hm?"

///

Jin menghela napasnya tak habis pikir akan kejadian kemarin.

"Mereka benar-benar keterlaluan." Keluh Jin lalu menoleh pada Taehyung. "Apa Jennie baik-baik saja sekarang?" Tanya Jin mengingat ia tak bisa menjenguk Jennie ke rumah sakit kemarin karena jam besuk yang terbatas.

Perlahan Taehyung mengangguk. "Oh. Sudah lebih baik."

"Aku tahu Rosé memang gila, tapi, Lisa lebih mengejutkanku." Jisoo menghela napasnya prihatin mengingat Lisa juga tega melakukan itu semua pada Jennie. Padahal mereka adalah sahabat dekat sebelumnya.

"Kau benar. Mereka semua harus dihukum." Celetuk Jin geram.

Jisoo menoleh pada Taehyung. "Tapi, bagaimana kau bisa menyelamatkan Jennie? Maksudku, bagaimana kau bisa tahu Jennie berada di sana?"

Jin yang mendengar pertanyaan Jisoo mengingat kejadian kemarin.

"Ayo ke kafetaria." Ujar Taehyung pada Jin saat di koridor lantai tiga.

Jin mengangguk dan mereka pergi ke kafetaria. Setelah mengantri makanan, Taehyung dan Jin duduk mengisi salah satu meja untuk menyantap makanan mereka. Mereka juga mengobrol sembari makan hingga tiba-tiba Jimin dan teman-teman klub sepak bola mengisi meja di samping meja mereka.

"Oh? Bukankah tadi dia bersama Jennie? Kemana Jennie?" Tanya Jin pada Taehyung saat melihat Jimin.

Taehyung mengendikkan bahunya dan kembali menyantap makanannya.

JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang