13

1.8K 452 124
                                    

Jin merangkul Taehyung yang baru datang ke sekolah. Mereka berjalan di koridor menuju kelas. "Woah! Kim Taehyung! Kau benar-benar membuatku takjub." Ujar Jin.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Taehyung.

Jin melepas rangkulannya dari Taehyung lalu tersenyum menatapnya. "Kau melukis Lisa lalu pulang bersama Jennie. Siapa sebenarnya yang kau incar?"

Taehyung hanya menggeleng tak menggubris ucapan Jin. "Bicara apa?" Sela Taehyung yang terus berjalan meninggalkan Jin.

"Hei! Beritahu aku!" Sahut Jin sembari mengejar Taehyung. "Jennie atau Lisa?"

Taehyung tak menggubris Jin hingga ia masuk kelas.

Di sisi lain, Lisa yang baru memasuki pekarangan sekolah melihat Jennie yang yang juga tengah berjalan menuju kelas. Bergegas Lisa menghampiri Jennie dan berjalan bersamanya. "Hei! Apa yang terjadi kemarin?" Tanya Lisa penasaran. Sejak kemarin Lisa sudah penasaran, tapi karena ia merayakan ulang tahun Ibunya, ia tak sempat menghubungi Jennie.

"Apa?" Tanya Jennie bingung.

"Kemarin... seharian kau bersamaku. Kita hanya bertemu Taehyung Oppa sebelum ke kafetaria. Tapi, saat di kafetaria pun, dia tak membahas akan pulang denganmu." Lisa menatap Jennie penuh selidik. "Bagaimana bisa kau bilang dia berjanji mengantarmu pulang di depan Rose Sunbae?"

"Ah... Itu... aku hanya iseng."

"Apa?" Ujar Lisa terkejut. "Tapi, apa kau begitu yakin Taehyung Oppa mau mengikuti skenariomu? Kau tidak takut dia menolakmu di depan Rose Sunbae?"

"Aku tak memikirkannya. Tapi, buktinya dia mau."

Lisa meggeleng tak percaya. "Hei! Kau benar-benar sesuatu." Lisa menghela napasnya. "Aku iri padamu." Lirih Lisa.

Jennie mengernyit bingung. "Kenapa?"

"Kau sangat berani, sangat percaya diri. Andai aku memiliki keberanian sepertimu."

"Lisa, lakukan saja apapun yang kau mau." Ujar Jennie.

Lisa menggeleng. "Mungkin nanti. Tapi, apa rasanya boncengan dengan Taehyung Oppa?" Tanyanya antusias bercampur penasaran.

"Biasa saja." Jawab Jennie santai.

Lisa mendecih. "Kalau aku jadi kau, aku pasti sudah pingsan."

Jennie menghela napasnya. "Sayang sekali..."

"Kenapa?"

"Padahal aku mau membantumu boncengan dengan Taehyung kalau kau mau. Tapi, berhubung kau bilang kau akan pingsan, tidak bisa dibiarkan kalau begitu."

Lisa segera menggeleng. "Hei! Aku tidak akan pingsan! Buat aku boncengan dengan Taehyung Oppa hm?" Bujuk Lisa yang hanya dihadiahi kekehan oleh Jennie.

"Kau juga memeluknya. Jennie, kau sangat beruntung! Kau pasti sudah menyelamatkan negara di kehidupan sebelumnya." Ujar Lisa.

Jennie kembali terkekeh.

"Jika aku terlahir kembali, aku mau jadi kau saja. Bayangkan dibonceng oleh Taehyung Oppa dan memeluknya. Aku hanya bisa memimpikannya." Keluh Lisa.

Jennie mendengus. "Hentikan Lisa, kau sangat berlebihan."

"Tidak! Aku juga mau Jennie!" Rengek Lisa pada Jennie.

"Ya sudah, kau bisa memintanya pulang bareng denganmu kalau kau benar-benar mau."

"Hei, mana aku berani."

"Itu maksudku, kau harus lebih berani Lisa." Ujar Jennie.

"Lupakan saja! Aku akan kembali memimpikannya."

JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang