44

706 59 26
                                    

Up: 20-09-2021/Kamis/24.00

       "Tidak ada apa-apa. Hanya saja speed boat kami mengalami kebocoran pada tangki bahan bakarnya. Aku akan melihat kondisi speed boat itu dulu di dermaga" Eunwoo pun berjalan membelakangi Dena "aaah... Aku lupa memberikan bunga mawar putih untukmu, seorang pelayan akan mengantarkannya ke kamarmu eoh..." Ucap Eunwoo dengan senyuman manisnya

"Baiklah... Aku akan menunggu" ucap Dena

Setiap hari, Dena menerima bunga mawar putih dari Eunwoo tanpa menaruh rasa curiga.

Dena berjalan menuju kamarnya, tiba-tiba seorang maid mengetuk pintu dan berkata "Nona... Saya membawakan sebuket bunga untuk anda" lalu Dena menjawab "masuk lah..."

Maid itu adalah salah satu kaki tangan Kim won-hae yang mengetahui semua rencananya.

Setelah memberikan sebuket bunga, maid itu hendak meninggalkan Dena, namun Dena menghentikannya "eng... Tunggu"

"Ada apa nona...? Apakah ada yang perlu saya bantu...?"

"Aaah... Tidak... Aku hanya ingin berbagi bunga ini padamu, kau terlihat sangat lelah"
Ucap Dena

Dan tanpa berhati-hati, Dena menarik setangkai bunga mawar putih itu "Aaaakh..." Dengan ceroboh, ia melupakan bahwa bunga pemberian Eunwoo selalu memiliki duri

"Apakah nona baik-baik saja...?"

"Iya, aku baik-baik saja. Sebentar aku akan mematahkan durinya untukmu" dengan senyum manisnya, Dena berhasil meluluhkan hati maid itu

Namun tiba-tiba, Dena tersadar dengan kalimat yang pernah Taehyung ucapkan "Mulai saat ini, aku akan mematahkan semua durinya sebelum ku berikan padamu"

Kemudian, Dena mencoba mengingat kembali beberapa kejanggalan yang terjadi belakangan ini.

"Eunwoo memberiku sebuket bunga mawar putih, tetapi Taehyung selalu memberiku setangkai bunga mawar putih. Eunwo memanggil maid dengan sebutan pelayan, sedangkan Taehyung selalu menyebutnya sebagai Asisten"

Dena merasa mual, bergegas ke toilet untuk mengeluarkan isi lambung nya

"Nona... Apakah anda baik-baik saja...?" Tanya maid itu yang bergegas menghubungi Eunwoo agar segera kembali

Eunwo yang baru tiba, bergegas kembali ke mansion dan menghampiri Dena

"Apa yang terjadi padamu Dena-ya...?" Tanya Eunwoo

"Eunwoo... Aku ingin kembali... Hiks..."

"Bukankah kau mengatakan berada di sini sangat menyenangkan...? Kau Demam, lebih baik beristirahat"

Dena hanya menurut dan berbaring di ranjangnya

"Aku harus menyelesaikan pekerjaan ku, setelah itu aku akan kembali untuk mu eoh..."

"Baiklah"

"Saya akan berada di sini untuk menemani nona" ucap maid yang baru saja tiba

"Tidak perlu, aku akan beristirahat"

"Baik nona. Jika ada yang kau butuhkan ketuk saja pintu itu" yang hanya di jawab dengan anggukan oleh Dena

Beberapa saat kemudian, Dena keluar dari jendela yang terbuka di dalam kamarnya dengan seprai yang di lilitkan pada pagar balkon dan mengikuti Eunwoo secara diam-diam.

"Kita harus segera mengirimkan salah satu lengan gadis itu dan mengirimkannya pada tuan Taehyung"

"Tidak, kita butuh waktu" ucap Penjaga yang lain

"Lakukan, atau aku sendiri yang akan melakukannya"

"Siapa mereka? Apakah mereka penjahat yang ingin membunuhku...?" Dengan tubuh yang tremor, Dena berusaha menahannya dengan kaki yang terasa lemas.

Saat Dena hendak meninggalkan pelabuhan, tiba-tiba saja seorang kaki tangan Eunwoo yang asing bagi Dena, berteriak "siapa disana...?!!!"

"Tidak lagi...!" Dena berusaha lari dan bersembunyi, namun Ia menabrak dada bidang Eunwoo dan menangis

"Jangan pergi, kita akan pergi dari tempat ini bersama" ucap Eunwoo

Di tengah pelarian, mereka berpapasan dengan sang maid. Berharap sang maid tidak memberi tahukan keberadaan mereka

"Apakah kau melihat nona Dena dan Cha Eunwoo?!"

"Tidak. Sepertinya mereka berlari ke arah yang berlawanan" ucap maid. "keluarlah...!" Ucap maid itu pada Eunwoo

"Pergilah ke desa Kiama, di sana ada tempat persembunyian untuk kalian".

"Apakah para penjahat itu telah sampai kemari...?" Pikir Dena, yang mengira bahwa sebelumnya ia aman bersama Eunwoo. Tanpa tau bahwa Eunwoo yang sebenarnya ketua dari para penjahat itu.

Di lain sisi, Eunwoo berubah pikiran untuk menghabisi Dena. Karena sekarang ia telah menaruh hari padanya.

Taehyung yang baru saja tiba di bandara Samratulangi Manado, telah bergegas menuju pulau Melonguane Kab.Kepulauan Talaud untuk menjemput gadisnya dengan pesawat kecil yang menempuh waktu 1jam, 55menit

Di lain sisi, Eunwoo dan Dena bersembunyi. Dena yang sedang sakit terlihat sangat pucat "Apakah kau baik-baik saja Dena...?"

"Apakah mereka penjahat yang ingin menculik ku...?" Tanpa menjawab, Dena memberi pertanyaan pada Eunwoo

"Awalnya aku berniat merenggut sesuatu yang berharga bagi Taehyung, sebenarnya aku bukanlah mahasiswa di Universitas. Aku bekerja sebagai mata-mata yang mengikutimu dan harus menghabisimu. Namun, ketika aku melihatmu. Kau selalu menangis karena ditindas, Dan sekarang aku telah mencintaimu" itulah kalimat yang berada di benak Eunwoo. Eunwoo hanya terdiam

"Eunwooo... Hiks...." Dena yang kini tak dapat membendung air matanya pun mulai menangis di dalam pelukan Eunwoo

"Jujur saja, sebenarnya aku telah jatuh hati padamu Dena..." kalimat itu kembali terlintas di pikiran Eunwoo

Taehyung Yang sedang mengikuti jejak panggilan ponsel Eunwoo telah tiba di pulau Melonguane.

"Dena... Di tubuhmu timbul ruam, suhu tubuhmu tinggi, kita harus keluar dari pulau ini...!"

"Hoeeek... Hoeeek... Hoeeek..." Dena mual dan benar-benar lemas

"Apa yang terjadi...? Kau tidak membawa obatmu...?"

"Tidak. Eunwoo... mengapa di sini sangat dingin...?"

"Tidak ada selimut di sini" pikir Eunwoo. "Kemarilah, aku akan menghangatkanmu" ucap Eunwoo yang mengulurkan tangannya untuk memeluk Dena

Dena yang sakit pun berpikir "apakah kecurigaan ku pada Eunwoo benar adanya?..." sebelum tertidur di pelukan Eunwoo

Taehyung yang mengepung tempat keberadaan Eunwoo tiba-tiba terdiam saat Eunwoo memberi isyarat "Sssssst..." dengan jari telunjuk yang diletakkan pada bibirnya

Taehyung tidak tinggal diam. Ia bergegas menghampiri gadisnya yang sedang tertidur di pangkuan Eunwoo, namun ia terkejut ketika melihat seluruh tubuh Dena terdapat ruam merah dengan suhu tubuh yang tinggi

"Sayang... Yoon De Naa... Aku datang untuk membawamu pulang..." namun tidak ada respon dari gadisnya

"Oooh... Taehyung-a... di sini sangat menyenangkan..." ucap Dena yang kemudian tak sadarkan diri

"Cepat siapkan jet pribadiku, aku akan membawa Kekasihku ke rumah sakit terbaik...!!!"

Sesampainya di rumah sakit, Dena terdiagnosa Dengue Hemorrhagic Fever.

Maaf atas Keterlambatannya ya gess

PSYCHO & OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang