Up:20-10-2020/Selasa/20.20
Dena merasa bingung dengan apa yang terjadi karena beberapa hari ini seluruh teman-teman satu kelasnya terlihat sangat berbeda dari hari biasanya
Dimana tidak ada seorang pun yang menyapa nya, tidak ada yang tersenyum padanya dan tidak ada yg membalas sapaannya
"Eumm... Sehooya... Ada apa dengan teman-teman? Menapa mereka tampak sangat berbeda...? Bahkan tidak ada seorangpun yang menyapa atau tersenyum padaku selain kau" tanya Dena sambil berbalik ke belakang menghadap Sehoo
"Entahlah, mungkin mereka lelah" jawab Sehoo yang sedang menulis sesuatu tanpa menatap wajah Dena
"Aaaa... Begitu..." Dena terdengar sangat ragu dan tiba-tiba saja Mimin dan Nara datang. Dengan semangat yang luar biasa mereka menyapa Dena "Annyeong...!!!" dan Sehoo pun melirik ke arah Dena.
Taehyung menjemput Dena untuk makan siang, dan jelas sekali bahwa gadisnya tidak seceria biasanya. "Ada apa...?" Itulah yg terlintas di pikiran Taehyung
•
•
•
•
•
"Apa yang terjadi pada lengan kecilmu eoh...?" Tanya Taehyung sambil mengusap rambut hitam milik Dena
"Aku hanya tergores. Tae, apakah ada yang salah denganku...? Apakah aku sangat jelek...? Atau aku sangat bau...?"
Taehyung menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Kedua tangannya menggenggam kedua pipi Dena "tidak, kau tidak terlalu jelek" kemudian Taehyung mendekatkan wajahnya pada leher Dena (menghirup nafas dalam) "kau sangat harum tau... Aku sangat menyukainya" lalu terkekeh
"Berhentilah menggodaku Taehyunga..." Dena kembali tertawa
"Panggil aku Oppa eoh..."
"Tidak..."
"Yaaak...! umurmu terpaut 7tahun denganku, bagaimana mungkin kau sepintar itu hingga selalu mendapatkan program percepatan...?" Ucap Taehyung
"Benarkah...? Apakah kau tidak naik kelas selama bertahun-tahun...?"
"Tidak, aku mulai bersekolah saat usiaku 10tahun dengan Home school karena suatu hal, aku mulai bersekolah normal di salah satu SMA di Seoul dan pindah ke Daegu karena sebuah alasan"
Dena berbicara dalam pikirannya "bagaimana mungkin kami terpaut usia 7tahun...? Sedangkan wajahnya benar-benar seperti anak remaja, pantas saja ia sangat pintar dalam semua mata pelajaran. Ternyata ia sudah tua"
"Aku akan memanggilmu dengan sebutan apapun yang ku inginkan"
"Baiklah ㅋㅋㅋ, apakah aku boleh memanggilmu dengan sebutan Ahjussi...?"
"Jangan membuatku marah eoh"
Dan percakapan mereka pun terasa sangat menyenangkan selama perjalanan, seolah Dena melupakan jati diri Taehyung yang sebenarnya.
Sesampainya di depan apartement kecilnya, Dena merasa kehilangan kunci apartemennya "aaaah... Kunciku berada di tote bag yang tertinggal dalam mobil Taehyung, aku harus cepat karena aku sangat mengantuk Hoaaam..."
Dena berjalan menuju halte bus untuk menuju ke apartement mewah milik Taehyung.
"Sudah dua tahun setengah Dena tak dapat dihubungi. Andai kau tau aku berhasil mendapat program percepatan karena dirimu. Setelah kelulusan nanti aku akan menjemputmu Yoon De Naa"gumam Hyunjin yang sedang memandangi bintang dari balkon nya
"Ding dong...!""Ding dong...!"
"Ding dong...!"
Dena sedikit mendorong pintu apartement milik Taehyung dengan jemari mungilnya yang sedikit terbuka. Dena mencoba mencari Taehyung di setiap ruangan yg ada "Taehyungie... Dimana kau...?"
Dena melihat sebuah pintu di dalam sebuah ruangan yang gelap. Dena berpikir mungkin itu sebuah toilet, kebetulan saja ia ingin mencuci tangan dan hendak memutar knop pintu.
Tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan keberadaan Taehyung yg tepat berada di belakangnya dan menahan tangan Dena untuk memutar knop pintu
Dena hendak berteriak namun Taehyung menutup bibir Dena dengan telunjuknya "Sssst..."
"Bau apa ini Tae...?" Dena menyentuh bibirnya karena pusat bau itu berada pada bibir dan punggung tangannya yg terasa lengket "apakah ini darah...?" Lanjutnya...
Dena kembali teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu saat Taehyung hendak membunuhnya, bau anyir darah berada di mana-mana
Dena keluar dari ruangan tanpa cahaya itu yang di ikuti Taehyung. Betapa terkejutnya Dena melihat Taehyung seperti mandi darah di seluruh tubuhnya
"A... Apakah kau telah membunuh seseorang...?" Tanya Dena yang menahan rasa takutnya
"네~Ne..." jawab Taehyung dengan senyuman tanpa dosa
Dena bingung, apakah ia harus lari atau bertahan di tempatnya berdiri. Dena berpikir, sekalipun ia berlari sekuat tenaga Taehyung akan tetap bisa mengejarnya. Dena pun menangis dan mendekat ke arah Taehyung untuk memeluk nya "Tae... berhentilah membunuh Hiks... Hiks... Aku sangat takut" ujar Dena dengan sesenggukan
Taehyung membalas pelukan itu, dan sesekali ia mengusap punggung Dena. Saat Taehyung hendak menyudahi pelukan Dena tiba-tiba Taehyung merasa bahwa tubuh Dena benar-benar lemas
Dan ternyata benar saja ia tertidur di pelukan Taehyung. Taehyung mendengar dengkuran halus dari gadisnya Itu yang membuat nya terkekeh
"Kau memiliki kebiasaan yang sangat buruk baby... kau terlalu takut untuk berlari hingga mengotori pakaianmu dengan memelukku" pikir Taehyung.
•
•
•
•
•
"Apakah kau sudah membunuh kekasih Taehyung...?" Tanya Presdir Kim yang sedang membersihkan revolver kesayangannya dengan selembar kain putih
"Belum..., karena ia selalu berada di keramaian" jawab Direktur Park
Presdir Kim berpikir bahwa ia sudah menduga bahwa kekasih Taehyung adalah gadis malam yang nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO & OBSESSION
Teen FictionDena, seorang gadis lugu yang berparas cantik dapat memikat hati seorang Kim Taehyung dan tanpa sadar telah membuatnya menjadi ter'obsesi padanya. apa yang akan dialami Dena ketika telah mengetahui jati diri Taehyung yang sebenarnya? #1-fftaehyung #...