14

2.1K 213 15
                                    

Tiba-tiba ponsel Dena berdering. Ia menerima pesan bahwa lusa adalah hari pertama ia berkuliah.

"Tidak sabar rasanya ingin berkuliah dan mendapat teman-teman baru. Apakah akan sangat menyenangkan? ㅋㅋㅋ" Dena terkekeh karena kegirangan.

"Huft... Bagaimana keadaan ibu di 대구~Daegu...? Aku sangat merindukannya, aku bahkan tidak hadir di acara perpisahan sekolah..." lanjutnya.

"Apakah kau benar-benar siap menerima keputusan yang eoma pilih hm...?"

"Ya, aku siap eoma..." ucap Hyunjin dengan wajah yang terlihat bahwa ia mengatakan hal yang sebaliknya

"Kalau begitu anak eoma yang tampan ini harus berkemas karena 2hari lagi kau akan berangkat" kata eoma Hyunjin lalu mencium kening putranya

"Aku akan keluar sebentar untuk menghirup udara segar"

"Jangan lupa gunakan jaket Chagi... Cuaca di luar sangat dingin eoh..." ucap eoma Hyunjin

"Huft... Bagaimana caraku mengatakan pada Dena...? Aku tidak ingin meninggalkannya sendirian di Korea" gumam Hyunjin. "Heol... Besok aku akan mengajaknya berjalan-jalan, dan akan mengatakannya..." lanjutnya.

Hyunjin menghubungi Dena melalui panggilan telepon. Dena yang baru saja memasuki apartement kecilnya mengangkat panggilan itu

"데나...~Dena..."

"네~Ne... 뭐가...?~mwoga...?"

"Apakah besok kau ada kesibukan...?"

"Sebenarnya aku harus membeli perlengkapan untuk hari pertama berkuliah"

"Apakah aku boleh ikut...? Kumohon Dena... Aku akan menjemputmu besok pagi. Jika kau mengizinkan aku ikut bersamamu, aku akan membelikanmu ice cream"

"Hahaha baiklah, kau boleh ikut" lalu Dena mengakhiri panggilan telepon itu.

"Hey apa yang kau lakukan...?Seolah kau adalah anak pintar yang akan mendapatkan ranking. Pffft..." olok Jimin setelah melihat Taehyung yang sedang memasukan beberapa buku kedalam tasnya

"Kau tau...? Aku lebih cerdas darimu" lalu Taehyung membawa tasnya keluar kamar, meninggalkan Jimin yang terpaku di tempatnya
"Hey Taehyunga... Besok pagi aku akan membeli perlengkapan untuk berkuliah...! Yaaak...!!! Kau tidak mendengarkanku hooh...?!!" Teriak Jimin di depan pintu kamar Taehyung

Lagi-lagi Taehyung tidak menjawab pertanyaan Jimin

"Huft... Peran apa yang kudapatkan di cerita ini...? Siapa aku...? Bagaimana mungkin pria setampan aku selalu diabaikan...? Lebih baik aku pulang" Jimin bergumam dengan alis yang berkerut.

"Yaaaaaaak...!!! Cepatlah bangun dasar pemalas...!!!" Jimin berteriak tepat di telinga Taehyung "kurasa kau memang tidak ikut denganku, jadi lebih baik ku tinggalkan saja kau"

dengan wajah kesal, Jimin meninggalkan Taehyung untuk membeli barang-barang yang ia perlukan.

"Tok tok tok..." terdengar suara ketukan pintu yang membuat Dena langsung membukakan pintu apartementnya

"Sudah siap?"

"Hyunjina...! Aku akan mengambil tas"

"Baiklah, aku akan menunggu"

Setelah itu Dena dan Hyunjin menuju salah satu Mall dan mencari barang-barang yang Dena cari

"Dena... Lihatlah...! Apakah ini cocok Denganku...?" Tanya Hyunjin dengan menggunakan topi berbentuk kepala kelinci

"Pfffft...!!!" Dena manahan tawanya dengan menutup mulutnya namun tiba-tiba saja tawanya terlepas begitu saja karena melihat tingkah konyol Hyunjin "Bwahahahaha... Hentikan Hyunjina...".

"Waaah... Lihatlah sepasang kekasih itu... Sangat serasi bukan...?"

"Aku iri melihatnya"

"Gadis itu sangat cantik"

"Pasangannya pun sangat tampan... Ya Tuhan, aku sangat iri kepada mereka"

Semua orang yang melihat mereka berdua pun bahkan membicarakannya.

"Permisi... Aku akan membeli buku itu"

"Beli saja..." ucap seorang gadis yang sedang memperhatikan Dena dan Hyunjin

"Tapi kau menghalangiku nona... Bagaimana aku bisa mengambil buku itu"

"미안해~Mianhae" (maafkan aku)

"Apa yang sedang orang-orang perhatikan...?"
Ucap Jimin secara refleks

"Hey... lihatlah di sana... bukankah mereka adalah pasangan yang sangat serasi?" Tunjuk gadis itu ke arah Dena dan Hyunjin

Seketika pandangan Jimin pun mengara pada Dena dan Hyunjin

Sambil memicingkan kedua matanya, ada dua pertanyaan di benak Jimin "bukankah itu adalah gadis yang kulihat di ranjang Taehyung...?, mengapa dia bersama dengan Hwang Hyunjin...?"

Seketika Jimin menepis semua pertanyaan di kepalanya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

Setelah membeli semua yang ia butuhkan Jimin pun pergi, dan entah kemana.

"Hyunjin..."

"네...?~Ne...?"(iya...?)

"Sepertinya jalan pulang kita berbeda dengan jalan saat kita berangkat tadi, apakah kita sedang tersesat?"

"Hahahaha... Aku sedang akan menepati janjiku padamu"

PSYCHO & OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang