26

1.9K 140 28
                                    

Up:21-09-2020/Senin/13.10

Dena mengerjabkan kedua matanya dengan memikirkan kemungkinan bahwa hidupnya akan berakhir beberapa menit lagi

Taehyung mendekati Dena bahkan menyudutkannya

"T... Taehyunga... bukankah kau p...pernah bilang untuk melepaskanku...?"

"Sssst... Kau selalu terburu-buru eoh..." dengan deep voice nya, Taehyung berbisik di telinga Dena hingga membuat nape hair Dena meremang

Dena berpikir bahwa Taehyung akan merampoknya kemudian akan membunuhnya, karena sebelumnya Dena baru saja menerima uang bulanan dari beasiswa

"A...aku tidak hiks... Mem...memiliki apapun. J...jika kau butuh uang, aku memiliki uang di dalam tas ku tapi tolong jangan bunuh aku"

Ucapan Dena membuat smirk di bibir Taehyung muncul

Taehyung mengarahkan pisau yang ia temukan tergeletak di dekat kakinya tepat di leher Dena. Dena yang sudah pasrah pun hanya menutup mata

Taehyung menatap wajah ketakutan Dena dengan seksama mulai dari mata, hidung kecilnya, bibir ranum, dan leher jenjangnya

"Hiks... A...apa alasanmu melakukan ini Taea...?"

Taehyung mendekatkan bibirnya pada telinga Dena yang kemudian berkata "내가... 당신을 원하기 때문에~ Naega... dangsineul wonhagi ttaemune" (Karena aku menginginkanmu)

Dena sangat terkejut di buatnya "apa maksud pria ini...?! Ya Tuhan... Lindungilah aku" Dena menutup matanya dan merapalkan do'a dalam hatinya

Taehyung mengangkat dagu Dena dan lagi-lagi memandanginya dengan seksama "mengapa kau menutup matamu...?"

"T...tidak bisa kah kau melepaskanku dan membiarkan aku hidup...?" Cicit Dena

"Aku akan memberi 2pilihan untukmu.... Ummm... BE MINE OR DIE IN MY HAND...?"

Mata Dena membulat sempurna, lidahnya terasa kaku seolah tak dapat menjawab pertanyaan yang Taehyung berikan

"Silence... is the same as yes baby..." ucap Taehyung dengan smirk nya.

"Mengapa Dena tak pernah mengangkat panggilan telepon dariku...? Apakah dia sedang baik-baik saja...? Apakah aku harus kembali ke Korea...?"

Selain menelepon dan mengirimkan pesan singkat, aku bahkan telah mengirimkan banyak surel padanya tapi tak ada satupun dari surel itu yang ia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain menelepon dan mengirimkan pesan singkat, aku bahkan telah mengirimkan banyak surel padanya tapi tak ada satupun dari surel itu yang ia lihat...

"Yoon De Naa... Dimana kau...?" Tiba-tiba saja Hyunjin berpikir "bagaimana cara agar cepat lulus dan cepat kembali ke Korea".

Nara melakukan Video Call dengan Sehoo "Sehooya... Dimana kau...? Kami sudah sampai di..." belum sempat Nara menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Mimin merebut ponsel Nara

"Berikan padaku Nara ya..." ucap Mimin pada Nara "Yaaaak...!!! Kang Se Hoo...! Dimana kau?, kami menunggumu hingga hampir satu jam dan kau hanya mengirimkan fotomu dengan filter jas hujan eoh...?!!!"

"Yaaak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaaak...!!! Itu hanya sebuah filter kau tau...?! Tidakkah kau melihat betapa menggemaskannya diriku...?!!! Lihatlah cara berpakaian mu sama seperti seorang pria... bleee...!"

"Sudahlah teman-teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudahlah teman-teman... Kalian selalu bertengkar meski sedang Video Call, Sehooya... cepatlah kemari"

"네~Neee..." ucap Sehoo lalu mematikan panggilan tersebut.

"Aku memang berada di tengah kerumunan tapi mengapa terasa sangat hampa...? Seolah aku sedang sendiri... Tuhan... Demi apapun... Aku sangat merindukan Dena"

 Aku sangat merindukan Dena"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PSYCHO & OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang