36

46 11 7
                                    

***

Seseorang tengah berbaring dengan dikelilingi dokter dan asisten perawatnya akan memulai operasi pada bagian kepala orang itu.

Sudah tiga jam operasi itu dilakukan. Hal itu membuat seorang yang tengah menangis itu tak berhenti semenjak datang ke rumah sakit.

Salah seorang yang lainnya datang menghampiri orang yang menangis tadi.

"Sinb,, bagaimana kabar sehun???" Ucap orang itu yang ternyata paman dan bibi sehun yang juga tinggal di pulau jeju.

Sinb sangat sedih sampai ia tak bisa menjawab pertanyaan bibinya. Bibinya duduk disampingnya memeluk sinb untuk memberikan ketenangan padanya.

"Tenanglah, yakinlah kalau sehun tidak apa apa" ucap bibinya yang sudah mulai terisak dan sinb hanya mengangguk lemah.

"Paman dan bibi kesini karena dikabari boa katanya dari kamu, ia bilang akan kemari dengan suaminya" ucap paman sehun. Dan tiba saja lampu tanda operasi padam yabg artinya operasi telah selesai. Dokter keluar kemudian dihampiri oleh sinb dan paman bibinya.

"Dok, gimana dengan suami saya" sinb menahan kedua lengan sang dokter.

"Operasi tuan sehun berjalan dengan lancar, masih butuh pemulihan untuk bisa sadar. Untuk sebaiknya jangan diganggu terlebih dahulu, biarkan tuan sehun untuk beristirahat terlebih dahulu" dokter menepuk pelan pundak sinb lalu meninggalkan mereka bersama dengan susternya

"yang sabar sinb, sehun pasti sembuh" ucap bibinya memeluk pundak sinb

-*-

Sudah hampir melewati 24 jam sehun belum sadar. Mama papanya sudah datang dari 4 jam setelah operasi selesai.

Sinb duduk di samping ranjang sehun sambil memegang tangan sehun.

Suara pintu terbuka, seseorang yang tidak ada yang mengharapkan nya datang malah datang.

"Kenapa kamu bisa datang ke sini?" Itu suara mama boa yang semula duduk di sofa kamar sehun dirawat menjadi berdiri. Sinb yang menoleh kearah mama boa pun mengikuti arah pandang mama boa.

Ternyata irene datang ke ruang inap sehun. Sinb bersiap menghampiri irene sebelum irene yang menghampiri sehun.

"Lo minggir, gw kesini gak lagi nemuin lo" irene mendorong bahu sinb. Namun sinb kekeuh tetap menghalangi jalan irene.

"Gw gak akan biarin lo berulah lagi" ucap sinb dengan tatapan tajamnya

"Hey, kalian berdua terutama irene! Apa yang kamu lakukan disini" mama boa menghampiri sinb dan irene kemudian berdiri diantara mereka.
Mama boa berpikir kemana suama dan para adik iparnya yang tadi diluar kamar ke

"Mama, irene mau jenguk sehun oppa. Tapi dia menghalangiku"

Mama boa menghela nafas berat, karena harus menahan amarahnya di depan anaknya yang terbaring lemah.

"Sebaiknya kamu pulang saja ren, sehun akan baik baik saja karena sudah dijaga sinb" ucap mama boa menyentuh pundak sehun.

"Tapi ma-"

"Irene" panggil papanya sehun dari luar ruangan

"Iya pa?" Irene menoleh kearah datangnya papanya sehun

"Ada yang menjemput mu, sebaiknya kamu temui dia, sehun sudah aman dengan sinb"

Perkataan orang tua Sehun barusan sama saja dengan mengode irene agar tidak menggangu hubungan sehun dan sinb. Namun irene tidak mau ambil pusing dan tetap akan mengejar Sehun.

My Rival Is My First Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang