My Rival Is My First Love ✓

27

***

Song
Mad Clown - Once Again

-*-

"Kamu gapapa dirumah sendirian?" Tanya Minhyun

"Gapapa, ada bibi' kok" sebenarnya Sinb berbohong, karena sudah jam 9 malam lebih dan bibi' sudah pulang, hanya penjaga saja yang masih bertugas.

"Yaudah aku pulang, kalau ada apa-apa hubungi aku"

"Hmm" Sinb mengangguk

"Dah sana masuk dulu"

"Oppa pulang duluan"

"Gak, kamu masuk duluan aja"

"Hmm yaudah bye oppa" Sinb masuk dibukakan oleh penjaga pintunya. Sedangkan Minhyun menunggu hingga Sinb masuk ke rumahnya.

Sinb melihat mulai redup. Dan ia langsung naik ke kamarnya. Namun ia berhenti di depan kamar Sehun, ia mendekat berniat membukanya sepertinya pintunya tak di sandi pemiliknya.

Sinb masuk ia melihat sekitar lampu kamarnya tidak sepenuhnya mati, jadi masih dikatakan terang Sinb mendekati meja di samping ranjang Sehun.
Ia ingat saat Sehun bertanya padanya 'apakah dia ingat?'.

Sinb sadar kalau Sehun mencoba mengingatkan Sinb padanya, namun gagal.
Sinb duduk di ranjangnya meraba permukaan ranjang tempat Sehun tidur. Ia merasa kesepian sekarang dan merasa,

merindukannya.

-*-

"Mbih kenapa wajahmu masih murung aja"

"Gw gak kenapa-kenapa, jangan khawatir"

"Eh mana Sehun, udah bel masuk tapi masih belum datang juga" tanya Hyunjae.

Lalu yang lain barengan nengok ke arah Sinb. Dan Sinb malah mengalihkan pandangannya ke bukunya.

"Dia sama appanya pergi ke China" jawab Minhyun yang tau situasi.

"Hmm, kok gak ngabarin kita" tanya Eunwoo, Minhyun tak menjawab

Jaehyun melihat ekspresi Sinb, dan ia tau arti dari ekspresinya itu.

-*-

Ruang dance,

"Ayo lebih semangat lagi, kurang beberapa hari lagi kita tampil"

"Wah gak sabar gw"

"Iya, ini ujian rasa jadi idol kpok"

"Udah yok terusin lagi latihannya, soalnya mau gantian sama grup lain"

"Ayoo"

Setelah 3 jam kemudian, grup Sinb selasai latihan dan segera pulang, suasana sekolah mulai petang dan banyak anak OSIS udah lalu lalang dengan urusannya.

Sinb melewati ruang dance Minhyun, Minhyun yang tau Sinb lewat depan ruangannya langsung berlari mengejar Sinb.

"Sinb" panggilnya, Sinb menoleh