Song
Baekhyun - My love***
Sinb duduk bangun dari tidurnya, masih mengumpulkan nyawanya ia merasakan punggungnya kedinginan.
"Dingin sekali" setelah berucap detik kemudian sinb baru tersadar bahwa dirinya dalam keadaan tak memakai apapun di balik selimut tebal itu.
"Astaga apa yang sudah terjadi" ucap sinb mengecek tubuhnya dibalik selimut.
"Kita melakukannya?" Monolognya sambil melihat kesamping dimana tadi malam sehun terbaring. Lalu ia memutar kembali apa yang terjadi tadi malam.
Flashback
"Jangan pergi, tetaplah disini" sehun lalu memeluk sinb dengan erat dengan menyenderkan kepalanya di dada sinb itu mereka dalam keadaaan tidur.
"Iya aku disini" ucap sinb yang mulai sambil mengusap rambut sehun.
"Sinb jangan dekati siapapun" gumam sehun setengah tak jelas
"Kenapa memangnya"
"Banyak orang jahat"
"Kurasa memang sudah banyak yang menjahati aku"
Kepala Sehun berusaha menghadap wajah sinb, sinb pun menghadap ke wajah sehun.
"Siapa saja yang sudah menjahati kamu"
"Tak perlu kusebutkan"
"Apa aku salah satunya"
"--" sinb tidak menjawab, ia hanya menggigit bibir bawahnya
"Kalau iya maafkan aku"
"Tidak bukan ka--" ucapan sinb terpotong karena ciuman dari sehun yang tiba tiba pada bibirnya. Ciuman terjadi beberapa kali, ciuman pertama hanya kecupan, lalu detik selanjutnya mata mereka saling memandang lalu terjadi ciuman yang begitu lama. Bahkan Sehun tidak dalam keadaan disamping sinb sambil memeluknya namun sudah di atas sinb dengan tanganya sebagai tumpuannya agar tidak memberatkan sinb. Lama kelamaan sinb sendiri membalas ciuman sehun dan tangannya melingkar dibelakang leher sehun membuat sehun tersenyum dalam ciuman mereka.
Sinb kehabisan nafas dadanya naik turun, sehun sadar ia melepaskan ciumannya lalu turun keleher sinb. Sinb sendiri memberi akses dimanapun sehun menciuminya. Sehun yang merasa puas sudah menjelajahi leher sinb. Ia terdiam di bagian kancing baju sinb. Sinb pun sadar dengan tatapan sehun ia pun melepaskan satu saja kancingnya. Lalu sehun melihat kearah ekspresi sinb yang mengangguk.
"Apa boleh?"tanya sehun
"Iya" ucap sinb memberi lampu hijau kepada sehun.
__
Flashback off
Sinb tidak kuat memikirkannya lagi karena terlalu malu. Ia beranjak dari ranjangnya sambil membawa selimut tebal itu kemudian melepaskannya tepat di depan kamar mandi dan masuk.
Beberapa saat kemudian, sinb keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Namun beberapa detik kemudian ia terkejut hingga berteriak saat sehun membuka pintu. Ia sebenarnya malu jika berpapasan dengan sehun apalagi setelah kejadian tadi malam. Sehun pun ikut terkejut ia membalikkan badannya membelakangi sinb.
"Turunlah aku sudah memesan makanan untuk mu" ucapnya masih memandang pintu didepannya. Sehun pun berpikir kalau mereka akan menjadi canggung setelah ini.
"I-iya" ucap sinb, kemudian sehun pergi keluar kamar.
"Astaga hentikan bayangan itu" semakin lama bayangan itu masih berputar di kepalanya membuat sinb makin tak tau harus berbuat apa, sedangkan pipinya memerah menahan malu.
-+-
Saat ia memasuki ruang makan. Sehun sudah duduk menunggunya. Sinb berniat duduk diseberang sehun, namun sehun menyuruhnya untuk duduk disampingnya.
"Duduklah disini" entah kenapa sinb langsung menurut. Ia duduk di samping sehun.
"Kamu memesan sebanyak ini?" Tanya sinb
"Iya, aku tak tau kamu sedang berselera sarapan apa, jadi ku beli semua"
"Yaudah makasih, nanti yang tak termakan bisa dibagikan ke orang lain"
"Hmm" jawab sehun sambil mengangguk memandang wajah sinb yang sedang mengambilnya makanan untuknya
"Kamu mau lauk apa?"
"Terserah samakan dengan istriku" sinb terdiam melirik sehun yang menyebutnya istri lalu tangannya tergerak lagi untuk mengambil makan sehun.
"Terimakasih" ucap sehun saat sinb sudah mengambilkan makanannya.
"Hmm" jawab sinb
Setelah makan, mareka lalu ke ruang tengah untuk bersantai sambil menonton tv. Sinb yang duduk disamping sambil bersandar pada dada sehun. Sedangkan sehun memeluknya dari belakang.
"Oh sinb" panggil sehun sehingga membuat sinb menoleh kearah wajah sehun. Sehun malah mencium bibirnya beberapa detik.
"Kenapa?" Tanya sinb
"Aku ingin kita seperti ini, dan tidak berpisah"
"Maka kamu juga jangan tinggalin aku" ucap sinb menoleh sambil memandang wajah sehun.
"Pasti" jawab sehun membuat sinb tersenyum lalu menghadap kearah tv.
Namun ada ada saja tindakan sehun yang menciumi leher serta pundak sinb. Sedangkan sinb diam saja membiarkan dirinya disentuh sehun.
Suara hp mengganggu aktivitas sehun, ia mengambil hp disampingnya lalu mengechecknya. Sedangkan sinb tidak tau siapa yang menghubungi sehun karena ia hanya melihat sekilas layar hp sehun.
Sehun menolak panggilan itu. Lalu meletakkan kembali hpnya.
"Dari siapa? Kenapa tak diangkat?" Tanya sinb
"Orang tak penting" jawab sehun, sinb hanya mengangguk lalu melihat kedepan.
"Boleh aku minta lagi?" Tanya sehun
***
Maaf luama readers, balik balik updatenya berbau dewasa gini. Yang masih bocah tolong jangan terlalu dibayangin yaa
wajib VOTMEN pokoknya
See you next chp
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My First Love ✓
Romance'tekadku untuk menjadi yang terbaik' 'gue ngak bisa di kalahin, awas aja' 'kok bisa gini sih hidup gue'