22

81 17 2
                                    

***

Song
Baekhyun - My Love



Sinb tak mau kesedihan nya menjadi ketika suasananya mendukung kesedihan bertambah.
Ia harus pulang karena sudah setengah jam lamanya hujan belum menunjukkan tanda-tanda berhenti, padahal halte itu sudah berada di dekat komplek rumahnya. Ia mengambil hp dari tas kulitnya berniat menghubungi sopirnya, malah yang pertama kali tertangkap matanya nama orang itu lagi, ia merasa jengkel dengan orang yang ia tangisi dari tadi.

Kemudian ia menscroll lagi mencari nomor supirnya naas hpnya low bat. Sinb rasanya ingin mati aja dengan nasibnya.

Ia tak mau menunggu lebih lama lagi, karena tubuhnya sudah menggigil kedinginan dengan kemeja tipisnya. Apalagi jalanan mulai sepi karena hujan. Ia beranikan menerjang hujan dengan tas kulit nya sebagai pelindung kepalanya dari terjangan hujan. Ia tak peduli kalau hp nya akan rusak toh tasnya anti air dan kalau beneran rusak bisa beli lagi.

Langkah kakinya terhambat heels nya yang tak terlalu tinggi itu tapi mampu membuat tungkai kakinya berdarah, kemudian ia melepaskan nya agar bisa berlari dengan kencang.

Hingga sampai di gerbang, para penjang gerbang terkejut dan sontak akan keluar menghampiri Sinb
Sinb yang melihatnya langsung memberi kode dengan tangannya bahwa
'ia baik-baik saja, jangan keluar karena hujan'.
Ia melanjutkan larinya hingga atap rumah sudah melindunginya dari terjangan hujan.

"Nona maaf atas kecerobohan sopir kami, apakah nona baik baik saja?" Tanya penjaga pintu rumahnya yang khawatir dengan keadaan Sinb.

"Gak apa apa, aku baik baik aja. Tadi memang aku tak menghubungi ajushi"

"Baiklah sekali lagi kami mohon maaf" ucap penjaga kemudian membukakan pintu rumah untuk Sinb.

"Tak apa"

Sinb masuk dan melangkah lebih dalam ke rumahnya dan ia melihat 3 manusia yang larut dengan dunianya sendiri sendiri, tanpa menyadari kedatangannya.

Sinb melemparkan tas kulitnya kearah samping kursi Sehun. Membuat 2 pemain itu kaget dengan suara benda jatuh, apalagi melihat kondisi pembuat suara itu.

Sehun menoleh melihat tas itu kemudian juga melihat asal lemparan itu. Benar saja ia langsung melebarkan matanya. Ia mengambil 2 bantal kursi di sampingnya kemudian melemparkanya ke arah duo Hyun.

"Tutup mata kalian cepat! " Sontak duo Hyun langsung menuruti perintah Sehun.

Sehun beranjak dari sofa

"Jangan ada yang membuka mata, atau rasakan akibatnya" duo Hyun masih tetap pada posisinya
Sinb kaget tubuhnya di bopong seperti karung oleh Sehun. Ia memberontak minta dilepaskan. Tapi Sehun tetap membawanya hingga menuju kamarnya.

"Turunin gw hun"

"Yaaakkk!!"

Hingga akhirnya Sehun menurunkan tubuhnya tepat di depan cermin berdiri di kamar Sehun.

"Aku gak mau kalau yang lain ikut liat" ucap Sehun menunjuk pada cermin.

Sinb sadar saat melihat kondisinya yang tak senonoh didepan cermin. Bagian dalamnya tercetak jelas dari luar. Menampakkan pakaian dalamnya yang warna hitam dan kejemanya yang sudah transparan mencetak lekuk tubuhnya.
Sontak Sinb langsung menyilangkan tangan di tubuhnya.

"Yakk mesum" teriak Sinb

Sehun langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

"Ssstt kamu mau mereka salah paham dengan teriakanmu, cepat mandilah air hangat di kamar mandi. Akan ku ambilkan pakaian gantimu. Kuperingatkan jangan keluar kalau tak mau ketahuan mereka" ucap Sehun sebelum keluar.

My Rival Is My First Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang