40

70 9 2
                                    

Votmen jangan lupa

***

Selama seminggu Irene menghampiri Sehun terus namun bertambah hari malah bertambah buruk baginya, ia merasa Sehun semakin dingin padanya tanpa alasan. Hal itu tidak membuat Irene menjadi pantang mundur. Ia setiap hari menanyakan kapan dirinya dilamar oleh Sehun namun Sehun berkata "jangan dibahas sekarang".

Dan yang Sehun lakukan malah menelpon Sinb setiap hari tanpa bertemu, meskipun yang mereka obrolkan cuma hal sepele tapi Sehun tidak pernah absen menelponnya. Dan awalnya Sehun sangat ngotot meminta nomor Sinb dari Hyunjin, dan akhirnya dengan persetujuan Sinb, Hyunjin pun memberikannya.

-*-

Dan hari ini Sehun mengajak Sinb bertemu di cafe, setelah beberapa hari mereka hanya berinteraksi lewat online.

"Sinb,,"

"Hm?"

Sehun mulai meraih tangan Sinb untuk ia genggam, awalnya Sinb menarik kembali tangannya tapi tetap digenggam kembali oleh Sehun.

"Aku tidak jadi menikahi Irene"

Sinb masih diam

"Ingatanku kembali, dan benar kalau kamu adalah cintaku dan kamu adalah istriku"

Perlahan air mata Sinb menetes membasahi pipinya. Hatinya terasa lega dan bahagia setelah mengalami kepahitan di hubungan mereka dalam waktu yang lama.

"Mau kah kamu kembali padaku lagi, ke rumah kita?"

"Jadi ini, alasan kamu jadi menjauhi aku dan melanggar tanggung jawab kamu!"

Semua mata pelanggan di cafe itu tertuju dengan mereka bertiga.

"Apa kamu tidak bertanya tanya kenapa Sinb sekarang agak berisi, itu karena,,"

"Cukup Irene, jangan kamu merusak lagi" ucap Sinb memegang lengan Irene. Lalu dihempaskan secara kasar oleh Irene.

Sehun yang geram dengan Irene pun menarik lengan Irene secara paksa keluar cafe tanpa Sinb yang ia tinggalkan di dalam. Sehingga ada beberapa orang yang berspekulasi kalau Sinb adalah pengrusak hubungan orang lain.

"Jadi dia pelakor nya"

"Kasian istrinya kayak hamil tapi direbut sama pelakor ini"

"Dia gak punya hati banget sebagai perempuan"

"Rasanya gue malah yang mau ngelabrak pelakor ini"

Itulah cemoohan yang Sinb dengar dari sekitarnya. Ia tak mau bermasalah lagi dan akhirnya ia keluar cafe. Namun ia tidak menjumpai Sehun maupun Irene disana.

Air matanya mengalir lagi, kali ini tujuannya beda dengan air mata yang jatuh beberapa menit yang lalu. Sinb lalu bergegas memesan taksi untuk meninggalkan tempat itu.

Setelah Sehun cekcok dengan Irene, ia menelpon Changmin untuk datang dan mengurus Irene. Ia membawa Irene pergi dari cafe tadi ketempat yang tidak mengundang perhatian, karena emosi Irene benar benar tidak bisa dikendalikan.

Setelah Changmin yang sigap langsung datang ke tkp, Sehun langsung berlari menuju cafe lagi, tapi saat sudah masuk ia tidak menemukan Sinb di cafe itu.

"Apakah kalian tau kemana perginya perempuan yang tadi bersamaku disini?" Tanya Sehun pada pelanggan cafe yang duduknya tidak jauh dari duduknya deng Sinb tadi.

"Oh pelakor tadi udah pergi setelah kalian pergi" jawab perempuan itu. Sehun seketika marah lagi.

"Jaga mulutmu! Malah dia adalah istriku"

My Rival Is My First Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang