05

404 20 0
                                    

Sehun mengendarai mobilnya ia berangkat dari rumah menuju kantor. Terlihat kota Seoul hari ini hujan turun cukup lebat Sehun melihat arloji yang melingkar ditangannya melihat waktu sudah menunjukan pukul 08:0KST .

Drrt
Drrt

Ponsel Sehun bergetar ia melihat ada panggilan lain di ponsenya. Ia tidak tau nomor siapa yang menghubunginya yang jelas nomor itu seperti nomor asing. Sehun mengerutkan dahinya bertanya siapa yang menghubunginya.

"Nyongsheoo".
...
"Kau dimana?"
...
"Aku akan menjemputmu. Kebetulan arahku tidak jauh dari tempatmu".
...

Sehun mematikan ponselnya. Ia kembali melajukan mobilnya sedikit kencang, Sehun berhenti di salah satu rumah yang terlihat sederhana ia melihat seorang gadis menunggunya sembari memegangi payung. Sehun menurunkan kaca mobilnya perlahan.

"Masuklah".

"Jadi rumahmu disini?"

Sehun menjemput Lisa yang kala itu Lisa izin akan telat masuk kantor karena hujan yang cukup deras. Tapi karena Sehun berfikir jarak rumah Lisa dan rumahnya terasa dekat maka Sehun memutuskan mejemputnya.

"Sajangnim maaf aku merepotkanmu".
Sehun hanya menjawab dengan berdehem pelan

"Apa semalam kau mengantarkanku pulang dari rumah Chanyeol?"

"Ah-iya sajangnim. Maaf jika aku lancang".

"Tidak apa. Terimakasih tapi bagaimana bisa kau tau rumahku".

"Hari itu aku menghubungi Junmyeon karena ia meninggalkan kita dirumah Chanyeol".

"A-apa Junmyeon meninggalkan kita".
Lisa mengangguk.

"Kau tidak ingat sama sekali sajangnim".

"Tidak". Ucap Sehun sembari mencerna ucapan Lisa

"Kau ini mabuk. Dan aku yang mengantarkannya kemarin sampai rumahmu".

"Jadi kau bertemu istriku?"
Lisa mengangguk

"Apa dia memarahimu?"

"Tidak sama sekali. Justru istrimu menawariku untuk menginap di rumahnya karena hari itu sudah mulai pagi. Istrimu baik Sajangnim kau beruntung mendapatkannya".

Sehun tertegun dengan ucapan Lisa. Ia berfikir Sejeong bisa menempatkan emosinya saat itu. Ia tidak menggunakan ego nya untuk meluapkan emosinya.

"Sajangnim kau ingat saat malam kemarin di mobil?"

Sehun menoleh mengedipkan matanya sambil memikirkan ucapan Lisa.

"Apa itu?"

"Kau tidak ingat?"
Sehun menggeleng. Lisa tersenyum ia lega ketika Sehun tidak mengingat kejadian Saat Lisa menciumnya.

"Tak apa sajangnim".

Sehun menaikan kedua bahunya dan tidak memikirkan ucapan Lisa. Setelah perbincangan panjang Sehun dan Lisa tiba di kantor.

"Kau masuk lah lebih dulu".

"Kenapa begitu sajangnim?" Tanya Lisa

"Aku tidak mau orang salah paham. Selama ini aku tidak pernah jalan bersama seorang wanita sekalipun itu karyawanku".

"Ah-baiklah".

Lisa membuka seatbalt nya kemudian turun terlebih dahulu meninggalkan Sehun. Sehun membuka ponsel nya ia melihat pesan singkat dari sang istri yang membuatnya tersenyum.

"Sayanggg jangan lupakan makan siangmu aku sudah menyimpan vitamin di dalam tas mu. Pulang cepat aku ada kejutan malam ini untukmu 😚"

A MARRIAGE FULL OF LIES- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang