23

312 15 5
                                    

Lanjutan part sebelumnya..

"Lisa...

Mina membulatkan matanya ketika mendengar wanita yang begitu ia benci, kini ia kembali dan berada di hadapannya, Sungguh Mina ingin sekali mencakar wajah gadis berparas barbie itu, Seperti mengetahui jika Mina sedang berapi-api Sejeong menoleh ke arahnya sebentar lalu Mengkode jika Mina cukup diam disana tidak perlu mengikutinya. Kemudian Mina pun mengikuti keinginan Sejeong.

"Kalau saja tidak dengan Eonni, mungkin sudah ku tampar habis jalang murahan itu".

"Eonni siapakah gadis cantik itu?"

"Apa katamu? Cantik?"
Mina sedikit berteriak ke arah Hanna yang bertanya padanya membuat Hanna kaget.

"Eonni kenapa kau membentakku".

Mina menarik nafasnya kemudian mengelus dadanya perlahan ia mencoba menahan kesabarannya agar Hanna tidak mengetahui jika gadis itu lah yang dulu menghancurkan kebahagiaan ibunya.

Mina berjongkok mengimbangi tubuh kecil itu, Mina merapikan rambut Hanna yang sedikit berantakan tertiup angin.

"Hanna, dia adalah teman dari ibumu".

"Benarkah?"
Mina mengangguk.

"Lalu kenapa kau tadi berteriak ketika aku memuji kecantikannya".

"Ah tidak bukan begitu aku hanya kesal jika kau memuji orang lain, seharusnya kau memujiku yang sudah lama merawatmu".

"Eonni kau ini kenapa?"

Mina menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian menetralkan nafasnya. Ia merasa jahat membohongi gadis polos itu namun saat ini Hanna tidak perlu mengetahui hal serumit ini.

____

Lisa dan Sejeong kembali bertemu setelah sekian lama mereka tidak pernah dipertemukan namun hari ini takdir membuat mereka kembali bertemu, entah harus bahagia atau sedih Sejeong terus menatapi gadis itu sedikit rasa sesak menyelimuti hati nya kala ia mengingat kesalahannya bersama Sehun.

"Sejeong.. bagaimana kabarmu".

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Ada apa kau mengajaku bertemu".

Lisa menatap manik hitam dari wanita yang ada dihadapannya. Bibir tebal itu terlihat gemetar, tatapannya kembali sendu. Lisa menatap Sejeong dengan penuh penyesalan. Ia begitu menyesal dengan apa yang ia lakukan kemarin. Bahkan sampai sekarang Sejeong tidak memasang wajah kesal kepadanya, Sejeong masih tersenyum dan menyapanya dengan lembut.

Lisa menyentuh telapak tangan Sejeong membuat Sejeong sedikit heran, Lisa mengambil kedua tangan itu dan menggenggamnya. Ia menenggelamkan wajahnya di punggung tangan itu air mata terus membasahi tangan mungil Sejeong, melihat itu Sejeong sedikit mentikan air matanya ia memang mengingat kesalahan Lisa saat itu, namun melihat nya seperti itu Sejeong seperti tidak tega ia mencoba mengelus lembut punggung Lisa yang terus membungkuk menangis di hadapannya.

"Lisa berhenti seperti ini".

"Sejeong maafkan aku... Maafkan aku, biarkan aku menebus kesalahanmu".

"Lisa sudahlah aku sudah memaafkanmu".

"Sejeong..aku tidak bisa tidur dengan tenang ketika aku membayangkan kejadian saat itu, aku terlalu bodoh Sejeong maafkan aku".

"Sudahlah Lisa. Aku benar-benar sudah memaafkanmu akupun sudah melupakan kejadian itu".

Lisa melepaskan genggamannya, ia mengusap airmata yang membasahi pipinya, sambil menatap Sejeong terdengar suara sesak dalam dirinya Sejeong melangkah lebih dekat ia membatu Lisa menghapus air matanya membuat Lisa tertegun.

A MARRIAGE FULL OF LIES- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang