07

542 22 5
                                    

Lanjutan part sebelumnya...

Sejeong melangkahkan kakinya menuju kamar Melihat Chanyeol sudah pulang Sejeong pun bergegas menghampiri Sehun ia sedikit khawatir dengan luka diwajahnya.

Sejeong membuka kamarnya terlihat Sehun sedang berdiri di balkon rumahnya. Sejeong menghampiri Hanna terlebih dulu ia terlihat terlelap dari tidurnya. Sejeong menaikan selimut ke tubuh Hanna ia pun mengecup kening mungil itu.

"Sehun kau belum tidur?"

"Sejak kapan Chanyeol berada dirumahku?"
Tanya Sehun suara Sehun begitu dingin.

"Siang tadi Chanyeol mendatangiku".

"Apa yang dia katakan?"

"Mm tidak ada? Memang ada apa Sehun?"

Sehun menoleh ke arah Sejeong ia melihat kepolosan dalam dirinya Sehun memejamkan matanya dan membuang nafasnya kasar.

"Sehun lukamu begitu jelas. Kau yakin ini hanya benturan biasa". Ucap Sejeong seraya menyetuh wajah Sehun,

"Sejeong dengarkan aku tolong jangan terlalu dekat dengan Chanyaeol".

"Memangnya kenapa Sehun?"

"Tidak apa. Aku hanya tidak suka dengan tingkahnya".

"Sehun Chanyeol kan teman kita bahkan aku sudah menganggapnya sebagai kakaku".

"Kau mau mendengarkan aku tidak?"
Tanya Sehun dengan penuh intimidasi

"Iya aku mendengarkanmu tapi kenapa?"

"Kau ini kenapa Sejeong? Aku tidak suka Chanyeol mendekatimu kau sadar selama ini Chanyeol tertarik kepadamu".

"Sehunn kau tenang. Chanyeol tidak mungkin menyukaiku".

"Kau tidak tauu kau ini polos atau apa? Sialannn". Sehun meneriaki Sejeong membuat Sejeong sedikit tak percaya.

"Kenapa kau meneriakiku?"

"Masih bertanya? Jika Chanyeol menganggapmu teman biasa tidak mungkin Chanyeol bertingkah layaknya seorang pasangan. Bahkan tadi aku melihat Chanyeol memelukmu dan kau? Malah diam saja menikmati pelukan Chanyeol. Apa kau suka dengannya?"

Plakkk

"Sehun cukup kau keterlaluan. Bisa-bisanya kau berfikir jauh seperti ini aku ini istrimu kau meneriakiku dengan alasan yang tak masuk akal. Sejak kapan kau jadi pemarah seperti ini?"

Sehun menyeringai. Ia memalingkah wajahnya ia benar-benar kalut ia takut jika suatu hari Chanyeol benar-benar merebut Sejeong darinya.

"Bahkan kau menamparku hanya untuk membela pria tidak tahu diri itu".

"Kau sudah keterlaluan. Dimana Sehun yang dulu memahamiku? Bahkan kau tidak pernah meneriakiku tapi sekarang kau sudah berbeda banyak perubahan yang aku rasakan denganmu".

"Lau kau mau apa?"

Sejeong terlihat gemetar tangannya mengepal air matanya terus berurai ia membalikan tubuhnya meninggalkan Sehun. Ia mendekati Hanna yang sedang tertidur lalu menggendongnya. Ia membawa nya keluar dari kamar itu.

"Sejeong kau mau kemana?"
Teriak Sehun. Sehun yang sudah di liputi amarah mengusap wajahnya kasar ia mengejar Sejeong. Sejeong terlihat terus menangis ia keluar dari rumahnya dan membawa Hanna

"Sejeong tunggu. Sejeong tunggu aku".

Sehun menarik pergelangan tangan Sejeong. Ia melihat Sejeong menangis raut wajah Sejeong begitu sendu. Sehun merasa ia terlalu keras dengannya padahal Sejeong tidak tau apa-apa dengan kejadian Ini.

A MARRIAGE FULL OF LIES- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang