3

4.5K 321 3
                                    

🌄

Jaemin masih terbaring sejak tadi malam, pagi ini Jisung yang menemani.

Tangan halus itu digenggam erat, yang lebih muda seakan memberi kekuatan supaya Hyung-nya segera siuman.

"Maafkan aku Hyung" tangis Jisung kembali datang

"Andaikan aku menolongmu dulu, kau tidak akan seperti ini"

"Lalu kau ikut terluka bersama ku Ji?"
Jisung langsung mendongak dan melihat Hyung kesayangannya sudah sadar.

"H-hyung, akhirnya kau sadar" Jisung bangkit memeluk Jaemin erat

Jaemin yang merasa kesakitan karna luka nya tertekan hanya diam, tak ingin mengkhawatirkan adik kecilnya.

"Aku harus menepati janjiku Ji, aku harus menjagamu" tangannya mengelus punggung adiknya yang kembali bergetar

Cklek

"Permisi"

"Jeno Hyung" Jisung langsung melepas pelukannya dengan Jaemin dan tersenyum ke arah Jeno sambil menghapus air mata di wajahnya

"Bagaimana keadaan mu Na Jaemin?"

"Baik, dan akan lebih baik kalau kau tak datang"

"Apa maksudmu"

"Kau terlalu sok kenal dok"

"Karena aku dokter Jaem, dan aku harus memperhatikan pasienku"

"Kau terlalu dekat dengan adikku"

"T-tapi Hyung" yang paling muda bingung dengan situasi disana. Sang kakak yang seakan memancing keributan, dan sang dokter yang terlihat akan marah. Karena Jeno tak jauh beda dari Renjun yang suka emosi

"Diam Ji, jangan terlalu percaya dengan orang asing. Kau tak lupa kejadian kemarin? Gara-gara orang asing kita kehilangan Ayah dan Bunda"

"Tapi Hyung, Jeno Hyung orang baik. Dia sangat perhatian denganku"

"Kau membela dia Ji? Kau membela orang asing itu Ji?" Ucap Jaemin sedikit marah sambil menunjuk Jeno

"H-hyung-"

"Kenapa kau seperti Ini Jaem? Kemarin kau menangis di pelukan ku, sekarang kau mengusir ku" Jeno mulai marah

"A-apa maksudmu, aku tidak sadar saat itu" entah kenapa Jaemin merasa pipinya panas, 'apakah aku demam'  sambil memegangi kedua pipinya

Jeno tersenyum melihatnya, dia paham dengan perasaan Jaemin. Jaemin hanya tak ingin tertipu oleh orang asing lagi, jadi dia seakan menjaga jarak dengannya.

"Aku hanya mau memeriksa keadaanmu Na Jaemin" Jeno mulai memeriksa keadaan pasiennya itu. "Apakah kau sudah sarapan Ji?"

"Belum Hyung"

"Nah, belilah makanan dulu aku akan menjaga kakakmu" sambil menyerahkan beberapa uang ke Jisung

Sebelum Jisung menerimanya, sang kakak langsung berseru "Jangan diterima Ji! Kau lupa jangan terlalu dekat dengan orang asing!"

"Kau ingin adikmu kelaparan Na Jaemin? Apakah kau bawa uang?"

"Tentu, uangku ada di-"
'sial sial, aku tak bawa apapun kemari' Jaemin baru sadar kalau dia tak membawa apapun kemarin

"Bagaimana Na Jaemin?" Ucap Jeno sambil tersenyum, Jeno sangat suka dengan ekspresi malu-malunya Jaemin. Itu akan masuk list kesukaannya mulai saat ini

"K-kau bisa pulang Ji, ambil uang atau kartu di rumah"
Kedua kakak beradik itu memang tak membawa apapun, biaya perawatan sudah diurus tetangga mereka kemarin. Jisung juga belum pernah pulang, semua kebutuhannya disiapkan Renjun dan Jeno.

Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang