Hari kelima keluarga Lee di Hawai, malam ini Tuan Lee beserta istri pergi menemui rekan lama mengajak serta si bungsu dan Chenle. Meninggalkan Jeno dan Jaemin di villaJeno yang sejak tadi mengurus pekerjaan di kamar keluar dengan kaus hitam dan celana pendek. Setelah mengambil minum ia berjalan ke arah kamar Jaemin yang sepi, adiknya itu tak menemui Jeno dari tadi
Cklek
"Na?"
"Hyung sini" Jaemin sedang menonton film di tv besar kamar, duduk di sofa dengan nyaman. Di pelukannya ada Snack besar yang sejak tadi memenuhi mulutnya tanpa berhenti
Namun bukan itu yang menjadi fokus Jeno, mata sipit lelaki itu salfok dengan apa yang dikenakan adiknya itu. Baru kali ini melihat Jaemin dengan celana sependek itu yang hanya mampu menutupi sepertiga pahanya. Walaupun Jaemin menutupi dengan selimut, tapi ia tak sadar kalau selimut sudah tersingkap dan memamerkan paha mulus yang biasanya tersimpan rapi di celana panjang
"Na, tumben pakai celana seperti itu?"
Mata Jeno tak lepas dari sana sejak tadi masuk ke kamar Jaemin"Hmm maaf Hyung, celana Nana kotor semua. Hanya tersisa ini, Nana tak bawa banyak baju kemarin" tangannya membenarkan selimut itu takut-takut, karena dia sadar Jeno diam saja. Jaemin kira Jeno marah karena dia berpakaian seperti itu, tapi memang benar Jeno marah dalam hati, jika seperti ini tak akan baik untuk adiknya yang baperan kalau melihat Jaemin
Jeno menelan ludah kasar"Na, kau ingat waktu kau meminta mainan itu?katanya kau juga akan memberi sesuatu pada Hyung?"
Perhatian Nana beralih pada pria dewasa di sampingnya, "ohh Hyung ingin apa?tapi jangan mahal-mahal Nana tak punya uang"
Jeno tertawa, selanjutnya dia menepuk pahanya membuat Jaemin bingung. Tanpa banyak bicara Jeno memindahkan tubuh ringan itu ke pangkuan
"Hyung tak ingin uang Nana, tapi beri Hyung sebuah ciuman"
Cup
"Sudah, Nana turun" sebelum Jaemin turun Jeno menarik pinggang ramping itu semakin menempel pada tubuhnya, membuat yang di bawah sana semakin sempit saat merasakan pantat sintal itu menekan miliknya
"No, itu kecupan. Hyung ingin ciuman" Jaemin menatap Jeno tak yakin, tapi setelah Jeno menganggukkan kepala Jaemin mulai mendekatkan bibirnya. Karena merasa Jaemin lama sekali, Jeno tak sabar dan meraih tengkuk pria di atasnya ini dan menempelkan bibir mereka. Menyesap bibir yang lama tak ia rasakan, melumat bergantian atas bawah, menikmati setiap inci bibir pink yang selalu menggoda.
"Sshh" bibir Jaemin terbuka saat merasakan bibir bawahnya digigit Jeno, membuat lidah sang dominan masuk menyapa lidahnya dan mengabsen bagian dalam mulut si manis
Ciuman yang awalnya lembut dan konstan berubah menjadi cepat dan panas membuat Jaemin tak bisa mengimbangi permainan Jeno. Tangannya menepuk pundak Jeno yang lebih rendah, meminta menghentikan ciuman mereka karena nafas Jaemin sudah habis
"H-hyunghh HH Na-nanahh tak bisa-hmphh"
Bibirnya kembali dilumat oleh Jeno, kali ini semakin panas karena Jeno tak berhenti mengisap lidah si manis membuat Saliva mereka meluber keluar dari bibir keduanya. Jaemin tak bisa lepas, tengkuknya ditahan dengan tangan kanan Jeno sedangkan pinggangnya di elus pelan dengan tangan yang satunya. Jaemin hanya bisa melampiaskan kenikmatan yang dirasakan dengan meremas rambut blonde Jeno
Tangan Jeno beralih ke paha mulus yang sejak tadi menjadi perhatiannya, mengusap atas bawah dengan hati-hati merasakan betapa lembutnya kulit Jaemin yang seperti wanita. Naik ke atas lalu masuk ke bawah, menempatkan di bawah dua gundukan yang tercetak jelas dari celana itu. Meremas pelan dan berulang kali membuat empunya mendesah nikmat di sela ciuman mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓
Fanfic"Lee Jaemin, Umurku masih 24 tahun yaa" "Tapi kau terlihat tua seperti om-om Jeno Hyung" ekspresinya seperti meledek Hyungnya "Om om seperti apa yang masih tampan seperti aku" "Banyak, om-om yang suka menjadi Sugar Daddy" "Kalau begitu kau yang jadi...