27

2.1K 180 22
                                    

/Slight markhyuck!!!













Jaemin sudah kembali ke sekolah kemarin setelah istirahat untuk memulihkan kondisi tubuh dan mentalnya. Sidang juga sudah dilaksanakan sesuai perintah Jeno dengan keputusan, Jihoon mendapat hukuman 'tingkat 5' karena sudah masuk penyerangan. Hukumannya adalah pelaku kekerasan sekolah harus menghadiri 6 jam pendidikan khusus tentang kekerasan di sekolah bersama orang tua, memang terlihat ringan tapi karena ini baru kasus pertama Jihoon.

Sedangkan Daesung mendapat hukuman 'Tingkat 9' yang berarti ia dikeluarkan. Karena kasus yang sudah berulang kali melibatkan nama Daesung membuat itu menjadi keputusan. Ibunya menangis keras mendengarnya, memohon pada Jeno agar bicara pada mereka supaya tidak mengeluarkan Daesung. Tapi Jeno tak bisa, atau lebih tepatnya tak ingin, karena kelakuan Daesung pada anak lainnya sudah kelewatan

Jaemin menerima keputusan itu dengan lapang dada, menurutnya sudah sesuai dengan perbuatan mereka. Namun tidak dengan Jeno, hukuman itu adalah sebagian kecil dari rencananya. Karena Jeno juga ingin membalaskan setiap luka yang ditorehkan mereka pada Jaemin maupun anak lain, dan kemarin Jeno sudah memberi hukuman yang lebih besar dengan dibantu Hyunjin dan yang lain. Tentunya sejenis hukuman pada Daniel saat itu, tanpa diketahui Jaemin

Para siswa-siswi sudah tak ada yang berani mengganggu Jaemin setelah tahu status Jaemin di keluarga Jeno. Dan juga melihat apa yang dilakukan Jeno pada anak yang menggangu Jaemin membuat mereka tak ingin berurusan dengan keluarga itu.

Sejak kemarin Jaemin juga didatangi oleh anak-anak yang juga menjadi korban Daesung, mengucapkan terimakasih padanya dan Jeno karena sudah menghukum dan mengeluarkan Daesung

Tak terkecuali hari ini, saat Jaemin dan Haechan makan berdua dikantin. Anak tingkat satu menghampiri mereka takut-takut

"J-jaemin sonbae"

"Ehh kamu?"

"Kamu kenal Na?" Tanya Haechan yang juga menatap siswa itu

"Iya, Ji-won? Ada apa?" Sebenarnya Jaemin tidak terlalu kenal dan tahu namanya, tapi dia melirik name tag anak itu sekilas

"Ji-won ingin meminta maaf pada Jaemin sonbae, maaf karena Ji-won berbohong dan membuat Sonbae harus bertemu mereka" ucap Ji-won dengan kepala tertunduk, dia tidak bisa tidur karena merasa bersalah pada Jaemin

"Na? Dia yang membohongimu? Wahh kau benar-benar ya" Haechan yang mendengar menjadi emosi, gara-gara anak di depan mereka Jaemin harus mengalami pembullyan

"Chan udah, kamu membuatnya takut" Jaemin berpindah tempat di samping Ji-won dan merangkul bahu yang lebih muda

"Sudah tak apa, aku sudah memaafkanmu. Lagipula itu bukan sepenuhnya salahmu, kau dipaksa mereka kan?" Tanya Jaemin pelan-pelan yang ditanggapi oleh anggukan pria berkacamata itu.

"Ji-won juga salah satu korban orang itu, dia selalu membullyku dan beberapa kali melecehkanku bersama teman-temannya. Awalnya aku tak berani melapor karena melihat tanggapan orang terhadap korban pelecehan membuatku sedih dan takut, tapi setelah melihat kakak Jaemin sonbae datang aku ikut melapor. Syukurlah mereka sudah mendapatkan hukuman setimpal, terimakasih Jaemin sonbae"

"Sama-sama, kamu hebat sudah bertahan sejauh ini. Kamu hebat bisa mengalahkan mereka walaupun tak langsung, kamu hebat bisa berani mengaku. Jadi jangan sedih lagi ya Ji-won? Kamu harus bahagia"

Ji-won tersenyum mendengar ucapan semangat dari Jaemin, ucapannya penuh perasaan dan rasa sayang. "Terimakasih Jaemin sonbae"

"Panggil saja Hyung"

"Eh?? Jaemin Hyung?"

Senyum Jaemin terbit, "iya, lagipula kau juga teman JiSung kan"

Mengingat itu Ji-won kembali menatap Jaemin takut, "sebenarnya aku juga tidak terlalu dekat dengan JiSung. Maaf lagi-lagi berbohong"

Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang