Sinar mata hari yang terang benderang menyambut Indra penglihatan pria manis bersurai coklat itu. Mencoba mengumpulkan nyawa dari sisa-sisa tidurnya
"Sshhh"
Jaemin teringat semuanya, semua perlakuan Jeno padanya. Jaemin berusaha turun dengan hati-hati saat melihat Jeno yang masih terlelap. Berjalan dengan meringis saat merasakan sakit di bagian selatannya dan juga sekujur tubuh.
Tubuh penuh kissmark dan tanda tamparan merah itu tampak menyedihkan. Memperlihatkan bagaimana kerasnya permainan sang dominan terhadap tubuh lemah si manis. Jaemin hanya bisa menangisi semua yang sudah terjadi.
Di bawah shower Jaemin sibuk menggosok tubuhnya, mencoba menghilangkan tanda-tanda bejat itu namun tak bisa. Ini bukan pertama kalinya, tapi mengingat bagaimana kerasnya Jeno tadi malam membuat Jaemin sakit dan merasa kotor. Perlakuan Jeno yang mengingatkan pada Daniel dulu, malahan kali ini Jeno lebih bejat daripada Daniel.
"Hiks hiks hiks bunda maaf, Nana kotor hikss"
"Maaf Nana bertindak terlalu jauh sejak awal, tapi hiks Nana tak menyangka Jeno Hyung seperti ini"
"Apa selama ini Jeno Hyung hanya ingin tubuh Nana"
"Hikss Bunda. Bawa Nana pergi saja hikss, tak ada yang sayang Nana disini. Jeno Hyung hanya ingin tubuh Nana, Jeno Hyung tak mencintai Nana"
Air mata indah itu mengalir ditemani jatuhnya air dingin dari shower, hampir tiga puluh menit Jaemin duduk di bawah shower tanpa ingin beranjak. Sakit di tubuh dan hatinya membuat ia tak bisa berpikir jernih.
Pria yang ia cintai dengan setulus hati ternyata tidak mencintai dirinya, hanya tubuhnya. Kepercayaan yang ia berikan pada Jeno sudah hilang. Padahal dulu Jeno sendiri yang ingin berhubungan sehat, tapi Jeno juga yang melanggar itu semua
Jaemin semakin meracau, pikirannya kosong. Tak sadar tubuhnya kedinginan namun ia tak mau beranjak, dan berakhir tubuh ringkih itu pingsan untuk kedua kalinya di bawah shower
Sedangkan di luar kamar, Donghae Irene ditemani Jaehyun selaku pemilik hotel sedang menunggu untuk membuka kamar Jeno dan Jaemin. Hari sudah sore tapi dua sejoli itu tak menampakkan diri sejak pagi. Irene yang khawatir meminta Donghae untuk meminta bantuan Jaehyun.
Nanti malam mereka harus kembali ke Korea, namun Irene tak bisa menghubungi kedua anaknya itu sejak tadi pagi
"Tenang yeobo, mereka baik-baik saja"
Irene mencoba untuk tenang, namun saat pintu bisa dibuka rasa tenang itu hilang dan digantikan amarah yang tak terkira
Tiga orang dewasa itu masuk dan dikejutkan dengan keadaan kamar yang tidak rapi sama sekali. Bau percintaan sangat menyengat, tapi sepertinya bukan percintaan melainkan pemerkosaan. Karena tanda pemberontakan dari si manis terlihat
Irene yang tak mendapati Jaemin di ranjang langsung berkeliling kamar yang luasnya bak apartemen, mencoba menemukan anak manisnya dengan air mata yang mengalir. "Nana kamu dimana sayang"
Sedangkan Donghae yang melihat Jeno masih terlelap langsung menarik tubuh telanjang itu dan melemparnya ke lantai. Jeno yang masih belum penuh nyawanya hanya bisa mengerjapkan mata memahami situasi
BUGHH
"KAU BAJINGAN LEE JENO"
"AKU TAK PERNAH MENGAJARKANMU MENJADI BAJINGAN LEE"
BUGHH
BUGHH
BUGHH
Jeno yang baru bangun dengan keadaan yang masih pusing karena mabuk tak bisa memberontak, membiarkan tubuhnya di hajar oleh sang papa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓
Fanfiction"Lee Jaemin, Umurku masih 24 tahun yaa" "Tapi kau terlihat tua seperti om-om Jeno Hyung" ekspresinya seperti meledek Hyungnya "Om om seperti apa yang masih tampan seperti aku" "Banyak, om-om yang suka menjadi Sugar Daddy" "Kalau begitu kau yang jadi...