"Eemphh Hyunghh"
Jeno tak melepas Jaemin sedikitpun, tangannya meraih dasi hitam di sakunya dan ia ikatkan pada pergelangan kurus sang adik. Mencegah Jaemin memberontak
"H-hyungg jangan sshhh"
Jeno tak peduli dengan rengekan Jaemin, fokusnya adalah mengobrak-abrik isi mulut Jaemin yang sangat manis.
"Aahh hyungh"
Jaemin berusaha memberontak, tangannya yang ditahan di atas tak bisa digunakan. Dengan keberanian Jaemin tendang perut Jeno menggunakan lututnya, membuat pria itu mundur karena kesakitan.
Jaemin mengambil kesempatan dan segera berlari ke luar, meminta pertolongan pada orang tuanya karena sungguh saat ini dia sangat takut pada Jeno
"Mau kemana hmm?" Jeno mendekat ke arah Jaemin yang kesusahan membuka pintu, air mata si manis mulai turun melihat Jeno yang berbeda dari biasanya
"Hikss Hyung sadarlah!!!"
"Hyung sadar sayang" jarak keduanya sudah menipis namun Jaemin tak berhasil, tangan yang diikat kuat membuatnya tidak fokus
"Kenapa nayangie nakal sekali hmm? Ingin dihukum?" Bisik Jeno tepat di telinga Jaemin. Jaemin bisa merasakan nafas hangat itu di lehernya, kali ini juga ciuman basah mulai diberikan Jeno pada leher putih milik Jaemin
Sebelum Jaemin bisa memberontak lagi, Jeno tahan kedua tangan bertali itu pada pintu dan kaki Jaemin ia kunci. Membuat tubuh Jaemin terjepit antara tubuh besar Jeno dan pintu kamar
"Hyung kumohon sadarlah hiks, ini bukan kau Hyung"
Cup cup cup slurrpp
"Ini aku sayang, Jeno Hyungmu, Daddy Jeno mu"
"HIKSS LEPAS HYUNG!!! LEPAS-AHHHH"
PLAK
"DIAM NA!! CUKUP MENDESAH DAN NIKMATI SEPERTI BIASA"
PLAK PLAK PLAK
Pantat Jaemin terasa kebas setelah Jeno menamparnya berulang kali, Jaemin yakin pasti akan memerah
"Kenapa mereka semakin berisi hmm? Padahal kita lama tidak bermain, atau mungkin kau bermain dengan orang lain?"
"Ahh h-hyung, tidak hikss"
"Lalu ini ulah siapa hmm? Apa ada orang lain yang menyentuhmu seperti aku?"
Jaemin semakin menangis mendengar ucapan Jeno yang terkesan merendahkannya. "Tidak ada hikss"
"Good boy"
Jeno balik tubuh Jaemin menjadi menghadapnya, langsung saja ia sambar bibir tipis yang mulai memerah itu dan ia lumat dengan cepat. Menikmati setiap sisi dan rongga mulut si manis yang sangat memabukkan tanpa peduli pria manis itu sudah mengeluarkan air mata
Tangan Jeno yang satu menyelinap masuk ke celana tidur Jaemin, menggoda lubang Jaemin dari luar celana dalam.
"Eemphh j-jangan Hyunghh" ucap Jaemin dengan kepala menggeleng, mencoba melepaskan ciuman mereka
"Sshh Hyunghh"
Cup
"Tanda yang cantik untuk orang cantik" Jeno menjauhkan kepalanya setelah meninggalkan tanda merah di leher Jaemin, tidak lagi di tempat tertutup. Kali ini seakan Jeno ingin menunjukkan tanda pemberontakan itu pada sang Papa
Mata keduanya bertatapan, Jeno yang menatap Jaemin nafsu, lain dengan Jaemin yang menatap Jeno takut
"AAA HYUNG!! TURUNKAN AKU!!" teriak Jaemin saat tubuhnya di gendong dengan posisi seperti karung beras oleh Jeno. Sebelum diturunkan Jeno lepas celana tidur Jaemin meninggalkan celana dalam di tubuh bawah si manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓
Fanfiction"Lee Jaemin, Umurku masih 24 tahun yaa" "Tapi kau terlihat tua seperti om-om Jeno Hyung" ekspresinya seperti meledek Hyungnya "Om om seperti apa yang masih tampan seperti aku" "Banyak, om-om yang suka menjadi Sugar Daddy" "Kalau begitu kau yang jadi...