"kalau begitu kali ini jangan ditahan lagi Hyung"
Mata Jeno melotot mendengar kalimat Jaemin, sejak kapan Jaemin menjadi nakal seperti ini. Cukup lama Jeno terdiam membuat Jaemin sedih, padahal ia sudah siap dan berani melanggar peraturan orang tua angkatnya. Ternyata Jeno yang tak mau, tubuhnya kembali ia angkat supaya lepas dari Jeno yang masih diam. Belum sempat ia berdiri tubuh mungil Jaemin dihempaskan pada ranjang yang langsung dikungkung sang dominan
Mata Jeno terlihat berbinar, bercampur antara senang dan nafsu. Ia tahu ini salah tapi Jeno tak bisa menahannya lagi, biarkan kali ini ia melewati batasnya dan ganjarannya nanti siap ia terima
"Sejak kapan kau menjadi nakal seperti ini hmm??" Tanya Jeno dengan tangan yang mengelus wajah ayu di bawahnya
"Ehmm sejak tadi?"
"Kau tahu aku tak akan berhenti kali ini Na, jika kau memang tak siap lebih baik kita sudahi sekarang" Jeno bertanya sungguh-sungguh
"Nana serius Hyung, biarkan Jaemin melanggar peraturan mama dan papa. Nana hanya ingin menjadi milik Hyung seutuhnya"
Tepat setelah itu Jeno kembali menyambar bibir pink Jaemin, kali ini lebih kuat dan dalam dari sebelumnya. Tak akan disia-siakan kesempatan kali ini, mereka berdua sama-sama mau kan
Jeno terus memagut bibir Jaemin dengan cepat namun tak meninggalkan rasa cintanya walaupun nafsu mulai mengambil alih. Sebisa mungkin Jeno akan memberi kesan pertama yang nikmat dan nyaman untuk Jaemin. Sembari terus melumat Jeno melepas kemeja hitam yang tersisa dibagian atas tubuhnya kemudian ia lempar ke sembarang arah. Beralih pada tubuh di bawahnya yang tampak menggoda walaupun masih tertutup kain hitam.
Tangan kekar Jeno mengusap bagian depan tubuh Jaemin dari balik kain setelah itu baru menanggalkannya. Jaemin dengan sadar mengamati kegiatan Jeno dari bawah, kakak angkatnya itu sangat gagah saat di atasnya membuat Jaemin malu dan pipinya memerah
"Tak usah malu Na, aku sudah sering melihatnya" ucap Jeno seraya melepas baju Jaemin, ia kira Jaemin malu karena tubuhnya mulai ditelanjangi padahal bukan itu. "Nana bukan malu karena itu Hyung"
Setelah lepas Jeno mengecup sebentar tulang selangka Jaemin dan kembali menegakkan tubuhnya, "lalu?"
"Jeno Hyung sangat gagah dilihat dari bawah sini" jawab Jaemin lirih malu dengan pemikirannya
Jeno terkekeh sejenak, kembali menundukkan tubuh dan mendekatkan kepalanya pada Jaemin. Bibir keduanya hampir bertemu, Jaemin mencoba meraih bibir sang dominan namun Jeno sedikit menggoda dengan menjauhkan kepalanya. "Jika kau suka aku di atasmu aku selalu bersedia kapanpun kau mau Na"
Suara kecipak basah kembali terdengar, ciuman mereka semakin panas. Lidah Jeno menarik lidah si manis untuk bergulat dan memberi kenikmatan pada Jaemin yang tentunya disambut baik hati oleh sang submisif. Tangan Jeno sudah aktif meraba setiap inci dada Jaemin tanpa terlewat sedikitpun. Dengan dua jarinya punting Jaemin ia jepit dan tarik perlahan dua-duanya membuat Jaemin mendesah di sela ciuman mereka. Bergantian menjepit, memilin, dan juga meremas dada Jaemin yang lebih berisi dari sebelumnya. Ulah Jeno ternyata membuahkan hasil
"Emhhh"
Tautan bibir Jeno lepas, sedikit mengangkat tubuhnya dengan dua tangan masih di dada Jaemin meremas usil membuat Jaemin geli dan nikmat dalam satu waktu
"Ahhh Hyunghh"
"Ternyata bekerja Na, lihat dada mu lebih berisi dari sebelumnya"
"Aahhh hyunghh!!!" Jeno dengan usil terus meremas dada Jaemin yang tak seberapa itu dengan kuat. Titik sensitif Jaemin merasa dipermainkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Adik Soon To Be Istri [Nomin]✓
Fanfiction"Lee Jaemin, Umurku masih 24 tahun yaa" "Tapi kau terlihat tua seperti om-om Jeno Hyung" ekspresinya seperti meledek Hyungnya "Om om seperti apa yang masih tampan seperti aku" "Banyak, om-om yang suka menjadi Sugar Daddy" "Kalau begitu kau yang jadi...