HIDDEN DIAMOND III

1.9K 224 8
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN







Taehyung masih setia dengan posisinya, duduk ditepian pantai dan disebelah kanannya dengan jarak yang tak terlalu jauh ada dua gadis yang asik dengan cerita dan lelucon mereka. Dan tentu saja Taehyung masih setia juga untuk sedikit mencuri pandang dan dengar terhadap dua gadis itu.

Suara tawa dan canda gadis itu tiba-tiba berhenti dan membuat Taehyung segera meliriknya dan dilihatnya gadis yang berambut pirang sudah berlari masuk kerumah mewah dibelakang mereka dan hanya menyisakan gadis berambut panjang hitam legam, gadis itulah yang menarik perhatian Taehyung dari tadi. Entah keberanian dari mana kini Taehyung terang-terangan dan tidak lagi mencuri pandang akan tetapi langsung menghadap untuk melihat lebih jelas gadis itu. Dilihatnya gadis itu sedang terdiam memandang kearah hamparan laut dengan sorot mata yang tak bisa ditebak. Tawa dan senyum cantik diwajahnya hilang begitu saja, sangat terlihat jelas raut kesedihan diwajahnya. Jujur itu membuat hati Taehyung juga sedikit bisa merasakan kesedihannya. Dan naluri Taehyung membawanya untuk bertekad menghampiri gadis itu. Saat dia ingin berdiri untuk menghampiri gadis itu tiba-tiba gadis pirang sudah berteriak memanggil namanya dan menyuruh gadis itu untuk masuk kedalam rumah. Gadis bersenyum cantik itu langsung berdiri dan menghampiri temannya setelah itu mereka hilang dari pandangan Taehyung.

Taehyung sedikit kecewa karena dia belum sempat berkenalan dengan gadis itu tapi walaupun seperti itu setidaknya dia tahu bahwa gadis itu bernama Lalisa, nama yang cantik seperti orangnya.











Lalisa baru saja pulang dari bandara untuk mengantar sahabatnya. Kini dia benar-benar merasa sendiri dan diliputi banyak kerinduan pada orang-orang tersayangnya. Air mata menetes dengan sendirinya, merasakan sesak didada juga bayangan-bayangan suka duka saat bersama sahabatnya kini berputar didalam kepalanya. Akan tetapi Lalisa cepat menepis semua pikirannya dan kembali pada kesadarannya, dia sudah  berjanji pada sahabatnya itu untuk selalu tersenyum dan hidup bahagia, Lalisa yakin semua akan baik-baik saja.

"Hey kau menangis ??"

"Yak uncle kau mengagetkanku tau, seperti hantu saja" ucap sebal Lalisa kepada pamannya Minho.

"Kau beneran menangis karena sahabatmu itu pergi meninggalkanmu ?! Ckk padahal kalian masih bisa bertukar pesan maupun telfon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau beneran menangis karena sahabatmu itu pergi meninggalkanmu ?! Ckk padahal kalian masih bisa bertukar pesan maupun telfon"

"Huh uncle tak akan tau rasanya karena uncle tak punya sahabat baik iya kan ?!"

"Ck apa aku harus memiliki sahabat yang setiap hari harus bertemu, bahkan menginap juga hampir setiap hari, kemanapun bersamanya bahkan ketoilet ?! Huh maaf aku masih normal"

"Yak uncle kau kira aku tak normal, dasar orang tua tak mengerti anak muda" ucap Lalisa tak terima dengan ucapan pamannya.

"Sudahlah sekarang mumpung aku dirumah ayo temani aku berbelanja sekalian kau boleh minta apapun untuk menaikkan moodmu itu"

"Benarkah ?!" mata Lalisa langsung berbinar dan segera memeluk pamannya itu.
"Uncle tampanku ini memang yang terbaik"

.

Lalisa dan pamannya baru saja sampai dimall terbesar dikotanya. Lalisa langsung merangkul tangan pamannya untuk diseret kebeberapa toko kosmetik juga toko baju, tentu saja Minho hanya bisa pasrah karena dia sudah berjanji pada ponakannya ini.

"Hey bocah cacing diperutku sudah demo untuk diisi, sebelum kau menyeretku lebih lama lagi lebih baik kita cari makan dulu" ucap Minho dengan gantian menyeret tangan Lalisa untuk masuk kedalam restoran dekat situ.

Lalisa dan Minho sudah memesan makanannya dan sekarang mereka sedang menunggu pesanannya datang.

Minho memang bersikap dingin dan cuek kepada orang lain tapi tidak dengan ponakan yang menurutnya menyebalkan tapi sangat disayang ini. Minho sangat suka melihat wajah sebal keponakannya. Maka dari itu saat ini Minho berniat mengerjai keponakannya. Minho bersmirk, dia dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Lalisa dan tangannya meraih helaian rambut Lalisa untuk disampirkan kebelakang telinga Lalisa dan itu sukses membuat orang-orang disekitar mereka berbisik-bisik sambil melirik bahkan ada yang terang-terangan melihat kearah mereka berdua.  Semua orang beranggapan kalau mereka sepasang kekasih yang sedang bermesraan didepan umum. Tak terkecuali laki-laki yang saat ini duduk tepat dibelakang meja milik Lalisa dan Minho, dan dengan jelas laki-laki ini melihat semuanya.

"Ah ternyata dia sudah memiliki kekasih" gumaman laki-laki tersebut dan sedikit rasa kecewa menjalari hatinya.

.

"Kau sangat menyebalkan uncle, kau selalu saja membuatku malu didepan bnyak orang" Lalisa marah karena pamannya itu berhasil membuat Lalisa malu akan perlakuaannya tadi.

"Ha ha kau tau wajahmu konyolmu tadi sangat lucu dan membuatku tak sengaja tertawa terbahak-bahak tadi" ucap Minho dengan tawanya tanpa merasa bersalah sedikitpun. Dan Lalisa mengabaikan pamannya itu dan mendiaminya. Ini adalah hal yang sangat biasa diantara paman dan ponakan itu.









Taehyung sekarang berada didalam pesawat untuk perjalanan pulang kenegaranya. Awalnya Taehyung ingin tetap tinggal 2 hari lagi dan berniat untuk mencari gadis yang menarik perhatiannya itu untuk diajak berkenalan. Tapi takdir berkata lain bahkan sebelum dia berjuang, dia sadar tak akan memiliki kesempatan apapun. Dan dia memutuskan membeli tiket pesawat untuk pulang hari ini.

Diusianya yang hampir kepala 3 ini Taehyung  belum pernah sekalipun menjalin asmara dengan seorang gadis. Karena sikap dingin dan ketidak peduliannya membuat Taehyung tak pernah melirik gadis manapun bahkan tak pernah terfikirkan untuknya menjalin kasih. Tapi entah kenapa gadis itu begitu menarik atensi Taehyung, senyum cantiknya selalu terbayang dibenak Taehyung. Pertama kalinya bagi Taehyung tertarik dengan seorang gadis yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya. Namun Taehyung tak bisa menolak maupun mengubah takdir, dia harus merasakan kecewa dan sakit hati. Sakit hati ? Ah Taehyung bahkan tak tahu dia jatuh cinta pada pandangan pertama atau hanya sekedar mengaguminya saja.









Lalisa saat ini sedang berbaring dipangkuan paman tampannya. Ya dia sudah memaafkan pamannya itu dengan sogokan bakal diajak berlibur ketempat favoritnya.

"Sayang apa kalian sudah makan siang ?? tadi grandma membelikan makanan kesukaanmu dan unclemu" tanya nyonya manoban pada cucunya.

"Kami sudah makan ma, tadi aku sama Lala pergi kemall dan kami makan siang direstoran" jawab Minho kepada mamanya.

"Grandma tolong marahi putramu itu oke ! Dia tadi membuatku malu didepan banyak orang, huhh sebenarnya aku masih sebal tapi perjalanan liburan yang menyenangkan tak bisa ak tolak begitu saja" adu Lalisa panjang lebar pada grandmanya.

"Kalian ini selalu saja seperti kucing dan tikus, kalau bertemu selalu berantem tapi kalau tak ada kalian pasti akan merengek untuk bertemu seolah lama dan tak akan bertemu lagi saja" ucap tuan manoban geram melihat tingkah cucu dan anaknya ini.

"He he kalau saja ada Lucas dan Ruto pasti mereka yang akan jadi sasaranku, dan pada kenyataanya disini hanya ada uncle"

"Ya ya asal kau senang keponakan cantik uncle tapi sayang sangat sangat menyebalkan"  ucap minho sambil mengelus pelan kepala ponakannya yang masih setia berbaring pada pangkuannya.

Tuan dan nyonya manoban hanya memperhatikan tingkah mereka berdua sambil menggelengkan kepala, hal seperti ini sudah menjadi makanan sehari-hari untuk mereka.  Tuan dan nyonya maboan kini berpelukan dan tersenyum hangat karena mereka merasa bersyukur setidaknya Lalisa sudah tidak sedih lagi mengingat sahabatnya dan itu berkat rekan berantemnya sudah pulang untuk Lalisa. Mereka tau bahwa Minho sangat menyayangi keponakannya itu.








TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
JAGA KESEHATAN SEMUANYA

HIDDEN DIAMOND (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang