HIDDEN DIAMOND XVIII

1K 97 10
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA SAMA CERITA INI
BANTU VOTE DAN COMMENT YA



Lalisa duduk termenung memandangi aktifitas pesawat take off maupun landing tepat didepan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalisa duduk termenung memandangi aktifitas pesawat take off maupun landing tepat didepan sana. Sejak pagi hari tadi semua orang meninggalkan villa dan menuju ke bandara untuk melakukan perjalanan pulang.

Disaat seperti ini biasanya dia akan sedih karena harus meninggalkan tempat favoritnya itu, tapi kali ini dia sedih karena hal lain. Tujuan pesawatnya berbeda dengan tujuan pesawat grandma, grandpa juga unclenya.

"Sayang jangan melamun disini, ayo kita kesana grandpa dan grandma akan berangkat lebih dulu" ajak Hyekyo.

Lalisa tau namanya kehidupan dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan, dan juga dimana ada suka pasti ada duka. Lalisa tau itu sudah menjadi hukum alam.

Lalisa berjalan mengikuti maminya, dilihatnya disana semua orang sudah melakukan salam perpisahan. Tanpa sadar langkah Lalisa semakin lamban dan berat, air matanya sudah jatuh menetes.

"Aku tak mau menangis pasti mereka juga akan ikut sedih, aku mohon jangan menangis Lala. Ayolah mata kita bisa bekerja sama"

Semua orang melihat Lalisa sendu, dilihatnya gadis itu sedang berbicara pada dirinya sendiri. Dari tadi gadis itu berusaha menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti, membuat orang yang melihatnya ikut meneteskan air mata.

Nyonya manoban sudah menangis tersedu-sedu dipelukan Minho, tuan manoban mencoba tegar meskipun sekali dua kali air matanya juga ikut menetes.

Saat ini Lalisa sudah dihadapan semua orang dengan senyuman yang dipaksakan dan air mata yang tak kunjung berhenti.

"Grandma dan grandpa hati-hati ya, kalau sudah sampai jangan lupa kabari Lala. Lala janji akan jadi anak baik buat mami papi. Oh ya grandpa dan grandma jangan lupa minum vitaminnya, jangan lupa untuk olahraga. Jangan terlalu capek, jangan sakit. Grandpa dan garandma harus selalu bahagia, janji sama Lala oke ?!"

Semua orang yang mendengar ucapan gadis itu merasakan sesak pada dadanya, gadis itu berusaha tegar tapi tetap saja dia terlihat menyedihkan.

"Uncle minho kau harus menghubungiku setiap hari, kau tak boleh terlalu sibuk kerja dan jarang pulang. Kau harus punya banyak waktu untuk grandpa dan grandma kalau tidak aku akan menghajarmu. Jangan lupa kirimi aku uang saku oke ?! Jangan nakal dan menyebalkan nanti grandpa dan grandma akan kesusahan mengurusmu. Dan terpenting sering-seringlah mengunjungiku bersama grandpa dan grandma. Kau harus janji padaku, aku tak mau menerima penolakan atau alasan apapun !!"

Semua orang sedikit merasa lega dan terkekeh mendengar ucapan Lalisa, dia seolah sedang menasehati anak kecil. Sedangkan minho yang menjadi korban ocehan hanya menghela nafas pasrah, dia tau keponakaannya ini dalam keadaan apapun pasti masih menyebalkan.

Lalisa memeluk satu persatu mereka yang akan berpisah dengannya. Pelukan mereka harus berakhir ketika sudah diberitahukan kalau pesawat mereka akan segera take off.

HIDDEN DIAMOND (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang