Haksan dan Faldi (21+)

28.8K 452 33
                                    

🚫🚫Part ini mengandung adegan sex sesama jenis, kata kata kasar dan kekerasan.
Boleh langsung di skip jika tidak ada yang suka dengan adegan panas nya.
Enjoy the story.

"Bisma. Jangan tinggalin gua. Maafin gua Bis. Maafin gua."
*Hanif*

#Hanif POV

Kak Haksan hanya memakai kaos hitam polos dan celana boxer.

"Tumben sepi. Papa mamah kemana?"tanyaku tepat di depan wajah ganteng nya itu.

"Lagi keluar. Kayanya sih lama!"jawab Kak Haksan lalu ia mencium keningku.

"Kalo abang?"tanyaku lagi.

"Abang kan lagi di cafe. Sampa pagi dia disana."

"Terus sayang kok gak bantuin?"

"Gak ah. Males. Pengen sama kamu aja! Temenin aku ya sayang malam ini!"

Dia cium dan lumat bibirku lalu pelukan kami semakin erat. Ia menuntunku sambil terus berkecup mesra lalu ia mengajak ku masuk ke dalam kamar nya.
Lalu dia tutup rapat rapat pintu kamar.

Didekapnya tubuh ku erat erat. Mulut kak Haksan terus melumat bibirku ganas sekali. Aku tau kalau seme ku ini memang benar benar bernafsu tinggi. Di balik wajah baby face nya itu dia menyembunyikan sifat aslinya yang sangean.
Ditarik paksa hoodie ku hingga terlepas lalu ia lepas semua pakaian ku. Kini aku sudah dalam keadaan telanjang bulat.
Kuraba jendolan di selakangan nya sudah sangat keras dan kepala kontol nya muncul di bawah pusar nya.

Tak tahan dengan hawa nafsu ini, aku segera berlutut di hadapan nya.
Ku turunkan celana boxer nya itu lalu batang keras nya mencuat menampar pipiku.

Plak....

Entah kenapa aku makin candu saja dengan rudal keras sepanjang 17 cm milik kak Haksan itu. Kontolnya sangat mulus sekali tanpa bulu disekitarnya. Putih bersih dan ada guratan urat berwarna ungu dan kepala kontol yang merah muda merekah.

Tak kusangka Kak Haksan punya batang kejantanan sesempurna ini. Ku genggam batang keras itu lalu ku jilati lubang kencing nya yang banjir precum itu.

"Aaahhhh fuck..... ugghhh... terus... ahhh....isep kontol ku Nif.... Ahhh...."

"Emmpphh...emp...emm....empphh..."
Mulut ku terus bergumam sambil menghisap kuat kontol mulus nan keras milik kak Haksan itu.

Ku lirik ke atas ia membuka kaos nya hingga sekarang ia juga telanjang. Mulutnya meracau tak karuan menerima hangat nya mulutku mengoral batang besar nya itu.
Meskipun ini bukan batang terbesar yang pernah ku nikmati, namun pistol daging kak Haksan ini tetap membuatku candu.
Bahkan kontol kak Riza jauh lebih besar dan berurat namun sayang aku tak bisa memilikinya.
Tak masalah jika aku hanya mendapatkan kak Haksan. Dia juga pujaan hatiku. Bahkan aku rela dijadikan budak sex nya yang sangat amat hyper itu.

Meskipun benda keras ini sudah terlalu sering memasuki tubuh ku namun entah mengapa aku seakan terhipnotis di hadapan nya.

"Aaaahhhhh.....enak banget Nif.... Ahhhh yeaahhh..... Haksan sayang kamu Nif....aahh fuck yeah aahhh.....
Aarrrgghhhhh.....fuckk....."

Ia mengerang keras sambil mengejang saat ku deepthroat kontol nya hingga mentok ke tenggorokan ku.
Kak Haksan memang maniak sex di balik wajah tampan nya.
Dia pelintir pelintir puting nya sendiri mengimbangi hisapan ku yang makin kuat.

Slrupp...slurpp...slurpp....

Aku makin bertenaga menghisap batang nya itu. Dia tahan kepalaku lalu di genjotnya kontol ku mengentoti mulutku ganas sekali.
Kak Haksan hampir kehilangan kendali. Kontol nya merojok tenggorokan ku hingga aku hampir saja muntah dipaksa menelan kepala kontol nya yang besar itu.

Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang