#Fino POV
.
.
.
Ini kesalahan ku telah memblokir dan menghapus semua nomor kontak yang ada di HP ku. Bahkan termasuk abang ku sendiri.Aku meringkuh di ranjang kamar resort. Ku tekuk lutut ku dan ku tutupi tubuhku dengan selimut tebal.
Dari balik jendela kamar resort ini masuk lah cahaya rembulan yang begitu terang. Di dalam kamar yang gelap ini aku merasa begitu takut dan tubuhku menggigil.
Krek...... */suara gagang pintu dibuka.
"Haahhh...." Aku terkejut bukan main.
Tok Tok Tok
"Dek Pino!! Dek..... Kamu gak papa dek di dalem? Dek..."
Tok Tok Tok
Kurasa itu bu Ambar. Darimana saja dia. Aku sudah menunggunya lama yang katanya tadi dia pergi keluar sebentar.
Aku menghampiri pintu dan membuka kunci nya.
"Dek Pino?? Kamu gak papa dek?" tanya Bu Ambar tampak panik.
Mungkin saja dia panik setelah melihat wajah ku yang sembab karena sedari tadi aku menahan tangis dan dipenuhi rasa takut.
Tanpa aku menjawab sepatah katapun, langsung ku peluk bu Ambar dengan erat. Seketika ku sembunyikan wajahku di pelukan bu Ambar.
*
*
*
*"Ada apa? Kamu bilang sama ibuk. Kamu ada masalah apa dek Pino?"
Di posisi rebahan dengan kepalaku di paha bu Ambar aku seakan bingung harus menjawab apa.
Ini sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan bu Ambar. Yang aku butuhkan sekarang hanyalah teman. Menemani ku mungkin hanya sekedar untuk malam ini.
Bayang bayang sosok di bawah pohon kelapa tadi sore masih menguasai pikiran ku.
"Kamu kenapa sih dek? Coba sini kamu cerita sama ibuk. Hmm!" kata bu Ambar sambil membelai rambutku.
Namun aku masih saja terdiam dan menatap kosong.
"Yaudaahh... Kalo gak mau cerita, biar ibuk aja yang cerita. Siapa tau bisa bikin dek Pino senyum lagi."
Kurasa itu lebih baik. Aku lebih merasa terlindungi sekarang.
"Pasti dek Pino keinget Bima anak ibuk kan? Wajar aja kalo Bima itu overprotektif sama dek Pino.
Karena......"Aelah pake jeda lagi.
"Karena apa buk?" Aku penasaran.
"Bima itu punya adek. Nama nya Restu. Restu beda 4 tahun sama Bima. Dia itu anak ibuk yang paaaaaling ganteng." ujar bu Ambar dengan nada bicara yang adem banget.
"Gantengan mana buk sama Fino?"
"Hahaha.....sama kok ganteng nya. Restu itu anak nya baik, rajin dan nurut sama ibuk. Dia juga sayang sama kakak nya. Begitu juga Bima, sayang nya dia ke Restu bahkan melebihi rasa sayang ke ibuk nya sendiri."
Seketika perhatian ku teralihkan.
Mungkin dengan cerita bu Ambar ini bisa membuat ku tenang.
Kuharap begitu."Lalu kemana Restu sekarang buk?" tanya ku makin penasaran.
Namun bu Ambar malah menghela nafas panjang.
Kenapa dia makin merenung?"Restu sudah meninggal."
Dheg......
"..."
Seketika rasanya jantung ku berhenti berdetak sesaat mendengar ucapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️
Fantasi❗❗Homophobic alert ❗❗ Kelanjutan dari Season yang pertama. Bagi yang mau baca ini, disarankan baca yang pertama dulu. Ini kelanjutannya. Tapi inget, ini cerita gay yang dalem nya banyak adegan sex nya. Mohon bijak sebelum baca ya. Kalo gak suka...