part 4: Raden Mas

10.7K 261 20
                                    

Oke sebelum lanjut ni Author mau ngasih tau mulai dari part ini sampe part terakhir nanti gak ada lagi adegan 21+ nya.

Hanya plot kisah akhir dari Season 2 jadi mohon maaf banget bagi yang nungguin adegan panas nya mungkin agak kecewa.

Author hanya menuliskan cerita sesuai dengan rencana awal.

Okelah gas lanjut lagi.

#Indra POV

*Flashback

Aku benar benar jatuh hati padanya disaat dia datang malam itu ke rumah ku. Senyum nya manis sekali bahkan lebih manis dari gula jawa yang sering ku cemilin setiap aku gabut.

Iya. Aku memang suka gula jawa.
Ya mungkin karena aku asli keturunan jawa.
Tapi sungguh, lewat senyuman nya saja aku sudah bisa menyimpulkan bahwa dia orang baik.

Jujur aku jatuh hati padanya.
Meskipun ini melawan kodrat ku tapi bodo amat lah.
Toh ibu ku juga tak disini.

Aku benar benar menyimpan rasa kepada kekasih teman ku sendiri. Namun kurasa teman ku itu tau jika aku diam diam juga suka dengan kekasihnya.

Tapi dengan seiring waktu kurasa aku memang tak pantas jika harus merusak kebahagian teman ku sendiri.
Bukan. Aku bukan tipe orang seperti itu.
Dan jika saatnya tiba aku pasti akan jujur dengan perasaan ku kepadanya.

Aku mencintai pacar teman ku.

Dialah Fino.

.
.
.

TOK TOK TOK /*suara pintu diketuk.

"Iya sebentar."

Ku hentikan sejenak kegiatan ku dikala senggang.
Ya apalagi kalo gak servis barang elektronik.

Ku buka pintu dan terlihat ternyata Alfan yang datang.

"Mas Indra." sapa Alfan dengan nada yang loyo.

Kenapa dia? Tumben kok lemes banget.

"Ada apa Fan? Lagi butuh duit?" tanya ku.

"Yaelah mas. Enggak lah. Gua cuma mau ngobrol doang!"

"Oooh.... Yaudah sini masuk dulu."
.
.
Aku keluar dari dapur sambil membawa dua botol air mineral dingin sama roti pisang pemberian kakak ku kemarin.
Ya aku tau Alfan itu gak suka minuman hangat. Jadi kalo dia disuguhin teh anget misalnya, pasti ga habis. Bakal disisain sama dia.

"Nih makan dulu!"

"Yaelah mas repot repot." balasnya sok sungkan.

Padahal biasanya dia gak tau malu kalo makan dirumah ku.

"Gelem poraaaa??? Dadak nggaya lo mesti nak disuguhi ki!"

"Hehehehe.... Ndag og!"

Dia ketawa cengengesan lalu tetap saja dia minum itu air dingin nya.

"Kenapa? Tumben kok kamu murung gitu?" tanya ku penasaran.

Dia menghela nafas lalu menatap ku.
Kenapa ni anak?

Alfan meraih sesuatu di saku celana nya. Itu sebuah kalung Titanium Silver.

Dia meraih tangan ku dan membuka telapak tangan ku menjatuhkan kalung itu disana.

"Ini apa?"

"Gini mas. Aku mau minta tolong."

"Soal apa?"

"Fino."

Mendengar dia mengucapkan nama itu serasa jantung ku berdebar.
Bertanya tanya ada masalah apa dia dengan Fino.

Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang