Sahabat Lama

15.3K 486 20
                                    

#Adit POV

Keesokan harinya ada beberapa guru dan perwakilan teman teman Fino disekolah menjenguk Fino ke rumah sakit. Ternyata kabar Fino yang masuk rumah sakit sudah menyebar hingga sampai para guru. Namun karena ini masih tabu aku menyembunyikan alasan Fino sampai masuk rumah sakit. Untung saja saat mereka datang Fino sudah dalam kondisi sadar. Walau begitu keadaan nya masih belum maksimal. Tubuhnya masih terlalu lemas. Bahkan untuk duduk saja ia belum mampu. Makan pun masih aku yang menyuapi nya.

Lalu sore nya juga kedatangan teman karib Fino dari kampung sebelah juga datang menjenguk. Mereka teman teman Voli yang sering mengajak Fino bermain di lapangan kampung. Mereka datang bertiga, Jefry, Viko dan Johan.

Ilustrasi Johan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Johan.

"Ku doain semoga cepet sembuh ya Fin! Anak anak udah pada kangen sama lu. Lu udah lama gak ikut gabung main Voli di kampung sebelah."ujar Johan yang duduk di kursi samping Fino.

"Iya Fin. Kita udah lama nungguin kamu. Ya paling gak dateng lah kalo ga mau main. Ada lu aja kita udah seneng banget."sambung Viko.

"Cepet sehat yak. Gua udah kangen ngajakin lu main ke pantai. Biasanya elu kan yang ngajakin gua kalo lu gabut."kata Johan lagi.

"I..iya Jo. Sori banget yak gua udah sering ngecewain elu. Gua udah jarang kumpul sama temen temen kampung sebelah. Gua janji kalo gua sembuh gua bakal ajak lo main lagi Jo. Gua kangen sama lo."jawab Fino dengan suara yang tampak lemas.

Kenapa aku malah tersentuh melihat betapa tulus nya pertemanan Johan dan Fino. Aku juga kenal Johan sedari dia kecil karena dia teman sekolah Fino dari SD sampai SMP. Hanya saja saat SMA saat ini mereka beda sekolah. Karena memang itu hak mereka untuk memilih. Aku ingat sekali mereka bermain bersama dulu saat masih kecil. Saat keluarga ku masih utuh. Terkadang aku merasa sedih melihat ini.

Kuajak Viko dan Jefry keluar dari kamar untuk sekedar menghirup udara segar di luar area rumah sakit sambil merokok dan ngobrol sama mereka berdua.

"Jo. Titip jagain Fino bentar ya. Abang mau ngerokok dulu diluar sama mereka."kata ku kepada Johan.

"Siap bang. Santai santai!" jawab Johan.

#Johan POV:

Kini tinggal aku dan Fino di kamar ini.

"Sekarang lo jujur sama gua. Lo masih anggap gua sahabat lo kan? Apa yang sebenarnya terjadi sama lo?"tanya ku kepada Fino sambil duduk disamping nya.

Belum sempat Fino menjawab pertanyaan ku aku melihat mata nya berkaca kaca. Ia menatap ku begitu dalam dan perlahan air matanya mengalir.

"Hey Fin. Fin sori. Jangan nangis. Pelan pelan aja. Gua mau denger penjelasan dari lo. Lo kenal gua kan."

Mendengar perkataan ku Fino malah makin menangis menjadi jadi.

Lubang Idaman Season 2 🔞 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang